Senin, 29 September 2025

Bang Bana Hadirkan Sensasi “Snack Receh Bikin Meleleh”, Pendatang Baru Siap Guncang Pasar Malang

 


KULINER | JATIMSATUNEWS.COM : Industri kuliner Kota Malang kembali diramaikan oleh hadirnya Bang Bana, brand snack lokal yang tengah naik daun dengan slogan unik “Snack Receh, Bikin Meleleh”. Mengusung konsep harga terjangkau mulai dari Rp 2.000, Bang Bana menawarkan aneka camilan pedas gurih seperti basreng, makaroni, kripik kaca, jengkol, singkong kriwil, hingga usus crispy. Ditambah dengan varian rasa original dan pedas dengan bumbu cikruh dan olahan ikan asli yang nikmat.

Dibawah pimpinan Manager distribusi : Vega Ardi dan Djani Abimanyu, Bang Bana lahir dari semangat untuk menghadirkan camilan bumbu cikruh khas yang bisa dinikmati semua kalangan, dari pelajar hingga keluarga.

Kami ingin menunjukkan bahwa snack murah bukan berarti murahan. Semua varian Bang Bana diolah dari bahan berkualitas, higienis, dan penuh inovasi rasa,” ujar Vega.

Tak hanya fokus pada penjualan, Bang Bana aktif menggandeng komunitas lokal. Melalui program Bang Bana Mania, brand ini membuka peluang reseller dan dropshipper bagi anak muda Malang yang ingin menambah penghasilan.

Kami menargetkan 1.000 reseller hingga akhir 2025. Harapannya, Bang Bana menjadi gerakan ekonomi kreatif yang mengangkat nama Malang Raya di peta kuliner nasional,” tambah Djani.

Keseriusan Bang Bana terlihat dari berbagai kegiatan promosi, termasuk “Karnaval Fest 2025” yang memberikan program hadiah menarik tanpa diundi untuk seluruh partner Bang Bana. Beberapa hadiah menarik seperti cashback, kaos, kipas angin, magic com dan hadiah menarik lainnya. Puncak acara "Karnaval Fest 2025" rencananya akan digelar di Kayutangan Heritage. Acara ini akan menampilkan booth interaktif, lomba kreasi snack, hingga hadiah menarik bagi seluruh pengunjung. Serta penampilan beberapa artis ternama sebagai bintang tamu untuk menambah kemeriahan acara.

Bagi pecinta camilan pedas, Bang Bana dapat ditemukan di berbagai toko kelontong, minimarket lokal, kantin sekolah, kantin pondok pesantren, kantin universitas dan platform online resmi. Informasi lebih lanjut serta kesempatan bergabung sebagai reseller bisa diakses melalui Instagram @bangbanamania. Kunjungi Disini

Dengan kombinasi harga ramah dikantong, kualitas premium, dan perpaduan bumbu cikruh serta ikan asli dan daun jeruk yang khas, Bang Bana siap menjadi ikon baru camilan khas di Malang Raya.

Semangat Kebersamaan: Warga RT 01 RW 01 Sukseskan Simojayan Culture Carnival 2025

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Simojayan Culture Carnival 2025 berjalan sukses berkat gotong royong warga, terutama dari RT 01 RW 01. Foto ini menjadi bukti nyata kekompakan luar biasa antara pemuda-pemudi dan warga dusun Putukrejo.

Panitia Simojayan Culture Carnival 2025, Bapak Ahmad, mengungkapkan apresiasinya yang tinggi. "Kami sangat bangga dengan partisipasi aktif dari seluruh warga, khususnya pemuda-pemudi dan warga RT 01 RW 01. Mereka menunjukkan bahwa dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, kita bisa menciptakan acara yang luar biasa," ujarnya.

Sejak beberapa bulan sebelum acara, pemuda-pemudi RT 01 RW 01 telah bekerja keras merancang kostum, melatih koreografi, dan mempersiapkan berbagai penampilan. Tidak hanya itu, warga yang lebih dewasa juga turut serta memberikan dukungan penuh, mulai dari menyediakan konsumsi, membantu logistik, hingga memberikan semangat di setiap sesi latihan. Kolaborasi antar generasi ini menjadi kunci utama keberhasilan warga RT 01 RW 01 dalam karnaval tahun ini.

"Kami ingin menunjukkan bahwa pemuda-pemudi di desa kami tidak hanya bisa bersenang-senang, tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab dan cinta terhadap budaya lokal" kata Mastu'i, koordinator pemuda RT 01 RW 01.

"Dukungan dari bapak-ibu warga RT 01 juga luar biasa. Mereka selalu ada untuk kami, memberikan motivasi dan bantuan yang tak terhingga" Imbuhnya. 

Dalam karnaval tersebut,  Dusun Putukrejo RT 01 RW 01 tampil memukau dengan kostum tradisional yang megah dan bersemangat. Mulai dari persiapan kostum hingga penampilan di panggung, kerukunan antar warga dari berbagai usia menjadi kunci utama.

Para pemuda-pemudi terlihat antusias mengikuti nya, sementara warga yang lebih dewasa memberikan dukungan penuh. Semangat ini tidak hanya memeriahkan acara, tetapi juga memperkuat tali silaturahmi, menunjukkan bahwa dengan kebersamaan, Simojayan mampu menyelenggarakan perayaan budaya yang spektakuler.

Kontributor : Moch. Ilyas

Rabu, 24 September 2025

Program Implementasi Cultural Heritage Virtual Tourism (CHVT) pada Desa Tulusbesar sebagai Transformasi Digital Desa Budaya

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Desa Tulusbesar bersiap bertansformasi menjadi desa budaya dan desa digital. Ini berkat dukungan program hibah penelitian Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) 2025 dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Malang dan Universitas Brawijaya. 

Tim ini mencanangkan transformasi digital melalui konsep Cultural Heritage Virtual Tourism (CHVT) pada desa budaya di Desa Tulusbesar, Kec Tumpang, Kabupaten Malang. Tim pelaksana pengabdian yang terdiri dari Dediek Tri Kurniawan, S.E., M.M. dan Dr. Rizky Firmansyah, S.E., M.S.A. dari Universitas Negeri Malang serta Adelia Shabrina Prameka, SE., MBA., M.M. dari Universitas Brawijaya yang mengusung judul “Integrasi Konsep Cultural Heritage Virtual Tourism dan Stimulus–Organism–Response (SOR) Model dalam Mendukung Peningkatan Kapasitas Desa Budaya Tulusbesar Sebagai Destinasi Wisata Budaya“

Program ini dimulai dengan pengembangan platform digital CHVT yang dapat diakses secara luas dengan nama “TulusGo”. Fitur utama yang ditawarkan adalah virtual tour untuk melihat potensi desa Tulusbesar dengan konten interaktif. Platform ini dapat diakses melalui website maupun virtual reality (seperti alat Meta Quest).  

Ketua tim pelaksana pengabdian masyarakat, Dediek Tri Kurniawan, S.E., M.M., mengharapkan media ini mampu akan menarik banyak wisatawan dalam jangka panjang serta meningkatkan kesejahteraan pelaku seni di Desa Tulusbesar. 

Sirat Yudin, selaku Kepala Desa Tulusbesar menyambut baik adanya program ini, ia menjelaskan dalam mendukung kemajuan desa perlu peran pemuda dalam mengelola media.

“Saya harapkan semua yang muda mampu memaksimalkan media itu dalam mendukung kemajuan desa”ujar Sirat Yudin. 

Desa Tulusbesar memiliki banyak potensi dalam bidang seni dan budaya yang dibuktikan dengan keberadaan Sanggar Seni Srikandi, Sanggar Seni Lintang Pendu Sekar, dan Padepokan Mangun Dharma. 

Pendampingan pada pengelola sanggar seni dilaksanakan pada 11 Juli 2025. Pendampingan dilakukan pada pemilik sekaligus pengelola Sanggar Srikandi yaitu Ibu Ingga. Pendampingan ini difokuskan pada optimalisasi pada media sosial dalam pengenalan Sanggar Srikandi serta pembuatan konten digital.

Tim pelaksana pengabdian melakukan dokumentasi sebanyak 18 tarian dan sendratari pada Sanggar Srikandi. Ibu Ingga menyambut baik kehadiran dari tim pelaksana yang mendukung pengenalan Sanggar Seni Srikandi pada masyarakat luas. 

platform digital CHVT 'TulusGo'

Pentingnya peran SDM yang memadai dalam penerapan teknologi digital di Desa Tulusbesar. Tim pelaksana melakukan pelatihan dan pendampingan peningkatan digital competencies pada aparatur desa dan pengelola sanggar seni di Desa Tulus Besar. Program Pelatihan komptensi digital dimulai tanggal 18 September 2025.

Materi pertama disampaikan oleh Dediek Tri Kurniawan, S.E., M.M. dengan “Potensi Pengembangan Desa Budaya dengan Cultural Heritage Virtual Tourism (CHVT)”.  Meteri kedua adalah “Peningkatan kapasitas digital dalam pelayanan desa” yang disampaikan oleh Rochmel Kapitan dan Rizky Firmansyah, S.E., M.M. (Dosen Akuntansi UM). Kemudian terakhir, materi ketiga disampaikan oleh Yesiana Ihda Kusnayain, S.E., M.M. (Dosen Manajemen UM) dan Adelia Shabrina Prameka, S.E., M.M., M.BA. (Dosen Manajemen UB) dengan judul “Penggunan AI dalam pengelolaan administrasi desa”. Seluruh materi ini diharapkan meningkatkan kompetensi digital para aparatur desa.

Salah seorang peserta, Rendra, yang juga merupakan Sekretaris Desa menyambut baik pelatihan ini serta berharap agar pendampingan ini bisa dilakukan secara masif yang juga berfokus pada praktek dibandingkan dengan teori.

“Saya harapkan lebih banyak pendampingan yang seperti ini, tidak hanya meteri, tapi juga ada praktek langsung”. Ungkap Rendra.

Program pengabdian masyarakat ini diharapkan mendukung transformasi desa budaya digital di Desa Tulusbesar. Ke depan, masyarakat dapat merasakan dampak dari optimalisasi potensi desa budaya di Desa Tulusbesar. Sebagai bagian dari program pengabdian, tim pelaksana juga menyerahkan TulusGo (digital platform) dan alat Meta Quest 3s  (VR Set) (hardware) dalam mendukung program ini. 


Poliwangi Gandeng Warga Bomo, Hidupkan Kembali Pantai Lewat Ekowisata dan Teknologi Digital

 


BANYUWANGI | JATIMSATUNEWS.COM : Upaya pelestarian lingkungan dan penguatan promosi wisata lokal dilakukan melalui kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Pantai Ria Bomo melalui Revitalisasi Ekosistem dan Branding Digital” yang digagas oleh tim dosen dan mahasiswa dari Politeknik Negeri Banyuwangi.

Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi lintas disiplin ilmu yang melibatkan Program Studi Teknik Sipil, Ibu Siska Aprilia Hardiyanti dan Muhammad Hilmy serta Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak yaitu Khoirul Umam. Kegiatan pengabdian ini difokuskan pada dua aspek utama, yaitu revitalisasi ekosistem pesisir melalui penanaman pohon cemara laut dan penguatan promosi wisata berbasis digital melalui pelatihan pembuatan konten dan website resmi Pantai Ria Bomo.

Koordinasi dengan Ketua Pengurus Pokdarwis Pantai Ria Bomo

Berdasarkan identifikasi di lapangan, Ketua Pengurus Pokdarwis Pantai Ria Bomo Aan Mutowib menyatakan bahwa masyarakat setempat Pantai Ria Bomo menghadapi dua tantangan utama yaitu kerusakan lingkungan pantai akibat abrasi serta minimnya kemampuan promosi digital yang berdampak pada rendahnya jumlah kunjungan wisatawan. Program ini dirancang untuk menjawab tantangan tersebut secara terpadu, mulai dari aksi lingkungan, edukasi warga, hingga pengembangan teknologi informasi sebagai sarana branding destinasi wisata.

Penanaman Bibit Cemara Laut

Partisipasi aktif masyarakat, khususnya kelompok sadar wisata (Pokdarwis), menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Hasil yang dicapai di antaranya adalah meningkatnya kesadaran warga dalam menjaga ekosistem pesisir, serta tersedianya kanal promosi digital yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat.

Website Pantai Ria Bomo (https://www.pantairiabomo.com/)

Kegiatan ini tidak hanya menjadi solusi atas permasalahan lokal, tetapi juga menjadi contoh kolaborasi pendidikan tinggi dengan masyarakat dalam mendukung pembangunan desa wisata yang berkelanjutan dan adaptif terhadap era digital.


Senin, 22 September 2025

Wujudkan Anak Sehat dan Kreatif, Tim Pengabdian UM Bekali Siswa di Kuala Lumpur dengan Keterampilan Permen Sehat

 


MALAYSIA | JATIMSATUNEWS.COM : Suasana ceria tampak di Sekolah Binaan Klang Lama, saat puluhan siswa mengikuti pelatihan membuat permen sehat yang digagas oleh tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang. Kegiatan ini dipimpin oleh Bapak Lathiful Anwar, S.Si., M.Sc., Ph.D. bersama tim, dengan tujuan membekali anak-anak keterampilan motorik berupa camilan permen sehat yang ramah anak. Kegiatan ini sukses dilaksanakan pada Kamis, (28/8/25).

Dalam pelatihan, para siswa tidak hanya diajak mengolah bahan alami menjadi permen, tetapi juga belajar membentuk dan mengemasnya sendiri. Aktivitas ini mendorong kreativitas sekaligus melatih keterampilan motorik halus dan kasar. Anak-anak terlihat antusias saat mencoba berbagai bentuk permen, seakan belajar sambil bermain.

Lathiful Anwar menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang membuat permen, tetapi juga tentang menanamkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya makanan sehat, melatihkan motorik anak, dan peluang usaha kecil yang bisa berkembang menjadi sumber pendapatan. 

“Kami ingin anak-anak berani berinovasi, percaya diri, dan memahami bahwa hal sederhana pun bisa bernilai besar,” ujarnya.

Selanjutnya pimpinan Sekolah Binaan Klang Lama menyebutkan kegembiraanya atas pelaksanaan program tersebut.

“Kami sangat senang dengan program ini, karena selain tetap menyambung silaturahmi antar sesame warga Indonesia di perantauan, kita juga sangat senang anak-anak dapat dibekali keterampilan baru sesuai yang diharapkan dalam proyek P5 kurikulum merdeka” Ungkapnya.

Program ini sekaligus mendukung beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan, mulai dari meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak, memperkaya pembelajaran berbasis praktik, hingga menumbuhkan semangat kewirausahaan dan pola konsumsi yang bertanggung jawab. Dengan semangat gotong royong dan suasana hangat, pelatihan ini meninggalkan kesan manis bagi para peserta. Permen sehat hasil karya mereka bukan hanya simbol kreativitas, tetapi juga cermin kontribusi nyata kontribusi perguruan tinggi agar berdampak bagi pendidikan.

 

Luncurkan Mesin Pengaduk Pakan Ternak Berbasis ESP32, untuk Tingkatkan Efisiensi Peternak Domba di Desa Sumberpucung

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Sebuah terobosan teknologi tepat guna berhasil diimplementasikan oleh tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang di Desa Sumberpucung, Kabupaten Malang pada Rabu, 30 Juli 2025. Melalui program pengabdian yang diketuai oleh Isnandar, tim berhasil menerapkan mesin pengaduk pakan ternak berbasis ESP32 dengan kapasitas 100 kg yang menggunakan sistem pengaduk silang.

Program ini secara khusus dirancang untuk menjawab permasalahan yang dihadapi peternak domba dan kambing setempat, yaitu proses pencampuran pakan yang masih dilakukan secara manual dengan tenaga manusia. Dengan mesin ini, proses pencampuran pakan dapat dilakukan secara otomatis, lebih cepat, dan merata, sehingga kualitas pakan ternak meningkat dan berdampak positif pada pertumbuhan hewan.

Tim pengabdian menyelenggarakan serangkaian pelatihan intensif bagi para peternak. Pelatihan ini dirancang untuk memastikan bahwa mitra dapat menggunakan dan merawat mesin pengaduk pakan secara optimal dan berkelanjutan. Materi pelatihan mencakup pengenalan komponen mesin, tata cara pengoperasian yang aman, teknik perawatan rutin, hingga pemecahan masalah sederhana.

Pelatihan penggunaan mesin pengaduk pakan

“Program ini tidak hanya menyelesaikan masalah teknis, tetapi juga meningkatkan kapasitas peternak dalam mengelola pakan dan mengoperasikan teknologi,” ujar Isnandar, ketua tim pengabdian.

Mesin pengaduk pakan ini dirancang dengan sistem poros ganda yang memastikan pencampuran lebih homogen dan efisien. Sebelumnya, peternak membutuhkan waktu hingga 3 jam untuk mengaduk 100 kg pakan secara manual. Hasilnya seringkali tidak homogen dan berpotensi menghambat pertumbuhan ternak. Dengan mesin ini, proses tersebut dapat dilakukan dengan lebih cepat dan hasilnya lebih merata, sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ternak.

“Terima kasih kepada tim pengabdian karena telah mengenalkan dan memberikan teknologi mesin pencampur pakan kepada Kelompok Ternak di Sumberpucung. Dengan adanya mesin ini semoga para peternak di Sumberpucung lebih bisa meningkatkan efisiensi dalam pengadukan pakan” ujar Aris, salah satu peternak di Sumberpucung. 

Penyerahan teknologi mesin pengaduk pakan 100 Kg

Kegiatan ini sejalan dengan kebijakan pembangunan nasional, khususnya Asta Cita ke-3, ke-5, dan ke-7, yang bertujuan memperkuat ekonomi desa, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan mendorong kemandirian ekonomi.

Ke depan, tim berencana melakukan replikasi teknologi serupa di daerah lain serta mengembangkan fitur canggih seperti remote monitoring dan automated feeding system.

Jaga Kelestarian Alam, Mahasiswa Geografi UM Ciptakan Teknologi Pembatasan Pengunjung Berbasis Data IoT Real-Time Guna Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Tim Enviroster, mahasiswa Geografi dari Universitas Negeri Malang berhasil merancang sebuah model konseptual teknologi IoT untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. Inovasi yang diberi nama Cakrawala Nusantara ini diciptakan guna menjaga kelestarian alam dengan menerapkan pembatasan pengunjung berbasis data Internet of Things (IoT) secara real-time.

Dalam mengembangkan inovasinya, tim Enviroster yang terdiri dari Muhammad Hafidz Al Farid, Imelda Nasywa Zaidan, dan Gigih Firman Prabowo di bawah bimbingan Dr. Heni Masruroh, S.Pd., M.Sc. ini mengambil studi lokasi di Kawasan Objek Wisata Sumber Sira, Kec. Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Inovasi ini lahir bukan tanpa alasan, keprihatinan terhadap tantangan pariwisata modern, terutama overtourism yang dapat menekan daya dukung lingkungan serta mengurangi kenyamanan wisatawan. Kurangnya informasi akurat dan real-time mengenai kondisi di lapangan seringkali juga memicu kepadatan pengunjung yang tak terkendali.

Sistem Cakrawala Nusantara bekerja dengan mengintegrasikan serangkaian sensor di Lokasi Wisata. Sistem ini menggunakan temperature sensor untuk mengambil data cuaca, photoresistor untuk menghitung jumlah pengunjung secara otomatis, serta CCTV ESP32-CAM untuk menyajikan data visual lapangan secara langsung, memungkinkan calon wisatawan untuk membuat keputusan sebelum berangkat.

Muhammad Hafidz Al Farid, selaku ketua tim menjelaskan bahwa tujuan utama proyek ini adalah untuk menciptakan harmonisasi antara pariwisata dan konservasi. “Kami ingin teknologi ini tidak hanya memberikan kemudahan, tetapi juga menjadi alat edukasi. Dengan menyediakan data yang transparan, kami berharap dapat mengajak wisatawan untuk menjadi bagian dari solusi, yaitu dengan memiliki waktu berkunjung yang tidak membebani lingkungan,” tulisnya saat diwawancara melalui saluran whatsapp chat.

Inovasi ini ditujukan untuk mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan. Lebih detail, Cakrawala Nusantara menjawab beberapa poin SDGs seperti Poin 12 (Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab), dilakukan dengan pembatasan kuota bagi para wisatawan. Selain itu, Cakrawala Nusantara juga menjawab Poin 14 (Ekosistem Perairan) dan 15 (Ekosistem Darat), dengan prioritas asesmen daya dukung lingkungan yang ditempatkan sebagai fundamental penelitiannya.

Saat ini, Cakrawala Nusantara berada pada tahap model konseptual yang telah berhasil disimulasikan melalui platform Tinkercad dengan desain antarmuka yang dirancang di Figma. Tim berharap inovasi ini dapat memperoleh dukungan lebih lanjut untuk diwujudkan menjadi prototipe fisik dan diimplementasikan secara nyata di berbagai destinasi wisata alam, khususnya di wilayah Malang Raya.

Cakrawala Nusantara menjadi bukti nyata peran akhir akademisi muda terus mengambil bagian pentingnya sebagai akademisi muda dalam menjawab tantangan lingkungan melalui penerapan teknologi tepat guna.

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...