Rabu, 21 September 2022

Memayu Hayuning Bawana

 



Menjadi Makhluk yang Disukai Allah untuk Meraih Sukses Dunia Akhirat

Oleh: Nahdzil Khoir 

Editor : Eko Rudianto

“Ngaji lan Ngopi” 

Departemen Dakwah PC IPNU Kab. Malang 

Karangploso, 19 September 2022  


Dalam menjalani hidup ini, semua manusia pasti ingin menggapai kesuksesan. Manusia dianugerahi oleh Allah swt. naluri yang menjadikannya gemar memperoleh manfaat dan menghindari mudharat. Beribadah dan melaksanakan tugas sebagai khalifah adalah tujuan penciptaan manusia, sedangkan ibadah tidak dapat terlaksana dengan baik bila kebutuhan manusia tidak tercukupi. Oleh sebab itu, pemenuhan kebutuhan duniawi merupakan sebuah kewajiban. Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan dunia untuk mencapai sukses itu dapat dijalankan bersamaan dengan menggapai kesuksesan akhirat.

Kesuksesan hidup tidak hanya diukur oleh capaian duniawi semata, seperti berderetnya gelar akademik, menterengnya karier, atau melimpahnya penghasilan. Kesuksesan sejati diraih jika seluruh capaian itu memberi manfaat bagi orang lain sehingga mengalirkan pahala jariah, dan kelak, saat menutup usia dalam keadaan husnul khatimah. Hal ini penting dipahami agar umur yang Allah berikan kepada manusia tidak sia-sia, tetapi justru memberikan banyak kebermanfaatan bagi diri sendiri dan sesama. 

Sifat dan Perilaku yang Disukai Allah

Dalam menjalani hidup, manusia harus menjadikan Allah sebagai tujuan dengan senantiasa mengharap ridha-Nya dan menjadikan surga sebagai cita-cita (Dasuqi, 2008). Demikian juga hendaknya memandang kesuksesan. Untuk memperoleh kesuksesan dunia dan akhirat, tentu kita harus senantiasa mendekatkan diri pada Allah swt. dan menjadi orang yang disukai-Nya. Berikut ini uraian tentang macam sifat atau perilaku manusia yang disukai oleh Allah swt. berdasarkan dalil dalam al-Qur’an.  

Al-Muhsinin  

Kata al-muhsinin adalah bentuk jamak dari kata muhsin yang terambil dari kata ahsana-ihsana. Rasulullah saw. menjelaskan makna ihsan sebagai berikut:  

“Engkau menyembah Allah, seakan-akan melihat-Nya dan bila itu tidak tercapai maka yakinlah bahwa Dia melihatmu” (HR Muslim). Dengan demikian, perintah ihsan bermakna perintah melakukan segala aktivitas positif, seakan-akan Anda melihat Allah atau paling tidak selalu merasa dilihat dan diawasi oleh-Nya.  

Al-Muttaqin  

Takwa dapat diartikan sebagai perbuatan menghindari ancaman dan siksaan dari Allah swt. dengan jalan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Takwa selalu menuntun seseorang untuk senantiasa berhati-hati dalam berperilaku. Shihab (2013) menjelaskan bahwa terkait dengan ketakwaan, Allah memberikan dua macam perintah yang tercantum dalam Al-Qur’an, yaitu perintah takwini dan perintah taklifi. Perintah takwini, yakni perintah Allah terhadap objek agar menjadi sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya. Ia biasa digambarkan oleh firman-Nya dengan “Kun fayakun”. Hal ini tercantum dalam beberapa dalil dalam al-Qur’an, antara lain QS. Fushshilat:11 dan QS. Al-Anbiya’:69. Kedua dalil tersebut menunjukkan betapa kuasa Allah atas apa pun yang Ia kehendaki akan terjadi dengan segera.

Kedua, perintah taklifi, yaitu perintah Allah terhadap makhluk yang dibebani tugas keagamaan (manusia dewasa dan jin) untuk melakukan hal-hal tertentu. Hal ini dapat berupa ibadah murni, seperti shalat, puasa, maupun aktivitas lainnya yang bukan berbentuk ibadah murni, seperti bekerja untuk mencari nafkah, menikah, dan lain-lain (Shihab, 2013). Dalam konteks berinteraksi dengan sesama manusia, terdapat sebuah pepatah terkenal, yaitu “Sebanyak Anda menerima, sebanyak itu pula hendaknya Anda memberi.” Namun demikian, Allah tidak menuntut hal tersebut. Allah, Sang Maha Pemurah menurunkan firman-Nya dalam QS. At-Taghabun:16 yang artinya  “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Menurut Shihab (2013), jika kita hendak membicarakan prioritas dalam konteks ketakwaan, dapat diasumsikan dengan ilustrasi berikut ini: prioritas ketakwaan bagi penguasa adalah berlaku adil; bagi pengusaha adalah jujur; bagi guru/dosen adalah ketulusan mengajar dan meneliti; bagi si kaya adalah ketulusan bersedekah dan membantu; bagi si miskin adalah kesungguhan bekerja dan menghindari minta-minta. Mereka yang bertakwa itulah yang memperoleh janji-Nya dalam QS. At-thalaq:2-3 yang menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rezeki dan jalan keluar atas setiap permasalahan bagi hamba-Nya yang bertakwa dan tawakal kepada-Nya.   

Al-Muqsithin  

Kata al-Muqsithin adalah bentuk jamak dari kata muqsith, yang diambil dari kata awasatha yang biasa dipersamakan maknanya dengan berlaku adil. Menariknya, tidak ditemukan bunyi pernyataan al-Qur’an yang menyatakan bahwa Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil dengan kata ‘adl/adil, tetapi ditemukan perintah menegakkan al-qisth, yakni dalam beberapa firman-Nya: QS. Al-Maidah:8; QS. An-Nisa’:3; QS. AL-Hujurat:9.  

Al-Mutathahhirin  

Kata al-mutathahhirin dapat diartikan sebagai kesucian dan keterhindaran dari kotoran/noda. Salah satu pernyataan al-Qur’an bahwa Allah menyukai al-mutathahhirin ditemukan dalam QS. Al-Baqarah:222 yang menjelaskan tentang larangan seorang suami mencampuri istri yang sedang haid. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri.   

At-Tawwabin  

At-tawwabin berarti kembali ke posisi semula. Manusia dilahirkan dalam keadaan suci. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, setan akan terus berusaha merayu manusia. Oleh sebab itu, hendaknya manusia yang berdosa segera bertaubat agar kembali suci. Allah swt., Sang Maha Pengampun sangat menyukai hamba-Nya yang bertaubat atas kesalahan-kesalahannya dan tidak mempersulit. Dalil yang menjelaskan tentang at-tawwabin tercantum dalam firman Allah swt., di antaranya QS. Al-Baqarah:37, QS. An-Nisa’:31, QS. An-Nisa’:17.  

Ash-Shabirin  

As-shabirin berarti sabar. Seorang yang sabar akan menahan diri, dan untuk itu memerlukan kekukuhan jiwa dan mental baja agar dapat mencapai ketinggian yang diharapkannya (Shihab, 2013). Mustaqim (2013) juga berpendapat bahwa sabar berusaha keras untuk mencapai tujuan, menahan diri dari rasa malas dan lelah. Banyak firman Allah dalam al-Qur’an yang berisi perintah kepada manusia untuk bersabar. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh Shihab (2013), dua kali al-Qur’an berpesan agar menjadikan shalat/permohonan kepada Allah dan sabar sebagai sarana untuk memperoleh segala yang dikehendaki (QS. Al-Baqarah:45, 153). Sabar selalu pahit awalnya, tapi manis akhirnya (QS. Ali Imran:186). Dengan kesabaran dan ketakwaan akan turun bantuan Ilahi guna menghadapi segala macam tantangan (QS. Ali Imran:120). Allah memerintahkan sabar dalam menghadapi yang tidak disenangi maupun yang disenangi.  

Al-Mutawakkilin  

Al-mutawakilin dapat diartikan mewakilkan. Perintah tawakal kepada Allah dalam al-Qur’an ditemukan sebanyak sebelas kali (Shihab, 2013). Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa dalam setiap aktivitas kehidupan kita, seorang Muslim dituntut untuk berusaha sambil berdoa dan setelah itu ia dituntut untuk berserah diri kepada Allah. Ketika manusia telah berusaha keras kemudian menyerahkan semuanya pada Allah, manusia harus yakin bahwa apa pun ketetapan Allah merupakan pilihan terbaik untuknya, sesuai dengan firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah:216. 

Dalam berusaha dan berserah kepada Allah, tentu manusia tidak boleh hanya duduk diam menunggu jawaban ataupun keajaiban. Manusia perlu terus berdoa mendekatkan diri kepada Allah swt. agar benar-benar diberikan yang baik menurut kita (sesuai keinginan) dan baik menurut Allah swt. Anshor (2017) menyampaikan hal-hal yang bisa dilakukan untuk meminta kepada Allah, yaitu (a) memperbanyak shadaqah, (b) bangun untuk shalat tahajud, dan (c) memperbanyak silaturahmi. Selain tiga daya pengungkit rezeki tersebut, tentu masih banyak amalan lainnya. Jika dikerjakan secara istiqamah, insya Allah, Allah akan mempermudah segala urusan dan pencapaian cita-cita makhluk-Nya.  

Kerja Sama dan Network  

Dalam QS. Ash-Shaf:4, Allah berfirman yang artinya,  

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”  

Ayat di atas menunjukkan perlunya kebersamaan, network, dan koordinasi. Ciri khas ajaran Islam adalah kebersamaan dalam segala aktivitas positif, baik dalam melaksanakan ibadah ritual maupun dalam melaksanakan aneka aktivitas, itu sebabnya, shalat berjamaahn lebih diutamakan daripada shalat sendirian. Di sisi lain, kebersamaan itu tidak harus menjadikan semua pihak melakukan satu pekerjaan yang sama, melainkan perlu pembagian kerja yang diatur dalam satu network yang baik (Anshor, 2017). 

Akhlak Mulia  

Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Shihab (2013), dinyatakan bahwa ada empat sifat khusus yang disebut oleh QS. Al-Maidah:54 yang menjadi sebab tercurahnya cinta Allah kepada manusia, yaitu (a) bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin, (b) mulia/memiliki harga diri dan bersikap tegas terhadap yang kafir, (c) berjihad di jalan Allah, dan (d) tidak takut kepada celaan pencela.

Al-Ittiba’

Ali Imran: 31 dan 32 memberi gambaran yang sangat umum menyangkut siapa atau perbuatan apa yang paling disukai Allah (Shihab, 2013), yakni perintah untuk menaati Allah dan Rasul-Nya. Al-ittiba’ berarti meneladani, mengikuti secara sungguh-sungguh. Cinta Allah yang luar biasa akan diraih oleh mereka yang bersungguh-sungguh mengikuti Nabi Muhammad saw. Al-ittiba’ yang dimaksud ini dijelaskan oleh sabda Rasul saw. yang berbunyi, “yakni atas dasar kebajikan, takwa, dan rendah hati” (HR at-Tirmidzi, Abu Nu’aim, dan Ibnu ‘Asakir melalui sahabat Nabi, Abu ad-Darda).

Kesimpulan

Kunci sukses adalah iman. Iman adalah fondasi dalam beramal shalih sebab Allah hanya akan menerima amal shalih makhluk yang beriman kepada-Nya. Kemampuan beramal shalih inilah yang dapat dikatakan sebagai kesuksesan dunia dan akhirat. Hadis Nabi Muhammad saw. yang banyak dikenal umat Muslim, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” merupakan landasan pokok bagi manusia untuk menyikapi kesuksesan yang telah dimiliki. Sejatinya, semakin tinggi kesuksesan yang diraih, semakin besar pula tanggung jawab dan kebermanfaatan yang dilakukan. Semakin tinggi gelar pendidikan yang dan ilmu yang diperoleh, semakin besar amanah untuk menyampaikannya kepada orang lain. Semakin banyak kekayaan yang didapat, semakin banyak zakat mal dan shadaqah yang harus dikeluarkan untuk orang lain. Semakin tinggi jabatan, semakin besar tanggung jawab dan amanah untuk membantu dan menyejahterakan rakyatnya.

DAFTAR RUJUKAN  

Ad-Dasuqi, K. ‘. (2008). Reasons of Happiness: Tips Menjadi Manusia Paling Bahagia Dunia Akhirat. Solo: Wacana Ilmiah Press. 

Anshor, S. (2017). Journey to Success. Solo: Tinta Medina. 

Mustaqim, A. (2013). Akhlak Tasawuf: Lelaku Suci Menuju Revolusi Hati. Yogyakarta: Kaukaba DIpantara. 

Shihab, M. Q. (2013). Berbisnis Sukses Dunia Akhirat. Tangerang: Lentera Hati. 

Shihab, M. Q. (2014). Mutiara Hati: Mengenal Hakikat Iman, Islam, dan Ihsan. Tangerang: Lentera Hati. 

BEM UM Adakan Pelatihan Mengolah Nugget dan Steak pada Anggota PKK Wringinongo

 


Malang- Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Malang (BEM UM) mengadakan pelatihan memasak di Balai Desa Wringinongo, pada Sabtu (17/09/2022).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program “Sekolah Omah Wadon”. Progam yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan ini, menargetkan ibu-ibu  dan Karang Taruna Desa Wringinsongo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
“Saya menyambut baik dan mendukung adik-adik mahasiswa untuk belajar dan berinovasi dalam mengamalkan tridharma perguruan tinggi khususnya di bidang pengabdian masyarakat,” kata Subur Hariono, yang merupakan Subbag Akademik dan Kemahasiswaan Universitasn Negeri MLng (UM) saat membuka acara tersebut.
Selain sebagai tempat belajar bagi mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan, beliau juga berharap dari program ini dapat melahirkan berbagai kreativitas baru yang bermanfaat untuk masyarakat.
Aji Kharisna, yang merupakan Ketua Pelaksana Sekolah Omah Wadon menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan softskill para peserta agar dapat mendukung Desa Wringinsongo sebagai Desa wisata. 
“Bentuk program ini berupa pelatihan membuat steak dan nugget dari tempe,” kata Aji.
Lebih lanjut, mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan ini menerangkan alasan memilih tempe sebagai bahan baku karena mudah didapatkan dan harganya murah dan mudah untuk didapatkan.
Erna, salahsatu peserta program tersebut merespon baik selama mengikuti kegiatan ini. “Olahan steak dan nugget ini selain untuk jualan juga bisa sebagai kreasi lauk pauk yang disukai anak-anak,” katanya.
Program sekolah omah wadon ini, harap Erna dapat hadir kembali untuk memberikan pelatihan-pelatihan baru bagi ibu-ibu PKK dan Karang Taruna Desa Wringinsongo.
 

Minggu, 18 September 2022

Akankah Caraka atau Susur Medan Masih Relevan

Seringkali terdengar kata caraka bagi kita, kata caraka tersebut identik dengan kegiatan kepramukaan, diklat alam yang dikemas dengan acara susur medan. Kegiatan yang sering dilakukan malam hari ini ternyata memiliki beberapa tujuan khusus dan makna tersembunyi dibalik itu semua, bahkan di TNI konsep cara ini diadakan guna mempersiapkan prajuritnya. Pada tulisan ini akan dibahas tujuan khusus dalam kegiatan susur medan, meskipun tata cara setiap kegiatan caraka ini beracam medannya sesuai dengan tradisi penyelenggaranya. 

Nyatanya, pada dasarnya kegiatan caraka ini memiliki tujuan utama, yakni pemantapan doktrinisasi setiap ideologi, dalam beberapa anggapan bahwa kita bisa memasuki alam bawah sadar kita saat keadaan yang tepat, salah satunya dengan kegiatan caraka ini yang secara khusus terkait latar suasana telah diatur sedemikian rupa, sehingga penanaman ideologi di alam bawah sadar bisa maksimal dan mengena. Misalnya, dilakukan pada malam hari, terdapat pressure. 

Pada kegiatan caraka atau susur medan ini biasanya terdiri dari masing-masing pos, yang disetaip pos itu dibuat beberapa review materi atau pembelajaran. Ada banyak metode dalam pembagian pos tersebut, idealnya terdapat 5 pos dalam acara caraka, berikut ulasan lengkapnya. Pada pos pertama biasanya diisi dengan pembelajaran mental, seperti LBB, rendaman air yang didalamnya disisipkan materi yang mendidik. Pos kedua diisi dengan Bimbingan Mental dan Wawasan Kebangsaan, pada pos ini dilakukan bimbingan yang menguatkan mental melalui sentuhan kata-kata yang membuat seseorang tangguh dalam menerima kritikan dari orang lain yang dibungkus dengan materi wawasan kebangsaan. Pos ketiga, terkat review materi dan organisasi. Pada pos ini juga disisipkan terkait konsep jiwa korsa terhadap sesama anggota dan mindfullness. Selanjutnya, pada pos keempat adalah acara inti yaitu doktrin organisasi dan arah gerak, diharapkan dipos ini anggota akan mantab dan menjiwai terhadap organisasi yang telah diikuti. Pos terakhir adalah pendinginan, biasanya diisi dengan motivasi dan kilas balik kehidupan.

Itulah idealnya komposisi rangkaian kegaitan caraka. Bila difikirkan secara kritis adalah suatu kegiatan yang dirangkai untuk mensimulasikan kehidupan. Ada fase kehidupan ketika mendapatkan pressure dan diakhiri dengan refleksi atau hikmah, biasanya sebelum hikmah ada pencapaian yang luar biasa. 

Akhir literasi, semoga hal yang saya tulis diatas bisa memberikan gambaran terkait manfaat dan hikmah dari kegiatan caraka atau susur medan ini, dan acara caraka ini tidak dipelintir kedalam hal yang malah mengurangi esensi dari kegiatan caraka ini. Semoga kita selalu menjadi orang yang beruntung.


Dokumentasi

Sabtu, 17 September 2022

Konsumsi Terbaik Untuk Calon Pemimpin Bangsa






Sebanyak 20 Siswa Siswi Madrasah Tsanawiyah Badrussalam Indonesia Kademangan-Pagelaran-Kabupaten Malang dipersiapkan diorbitkan untuk menjadi pemimpin bangsa yang Militan, Intelektuan dan Berbudi, Melalui organisasi bernama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama'. 20 Siswa yang disiapkan menjadi kader itu dilantik pada Sabtu, 17 September 2022 setelah melalui Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) dan Pemilihan Pengurus Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama' Madrasah Tsanawiyah Badrussalam Indonesia. 

20 siswa yang dipersiapkan kader itu sebagai pengganti dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Selain itu pengurus pimpinan ini juga termasuk santri yang sedang bermukim dipondok pesantren darussalam indonesia, sehingga nanti dalam pembinaannya bisa 24 jam. "Semua pengurus ini termasuk juga santri disini, sehingga dalam pembinaannya bisa dilakukan selama 24 Jam". Tutur yayasan badrussalam indonesia H. Kholiq

Selain itu, berbicara kilas balik dan lebih luas yayasan ini 100 persen berhaluan Ahlussunnah Wal Jama'ah An-Nahdhiyah , terbukti sebagai kepala yayasan bardussalam adalah IKA Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII),  kepala Madrasah adalah Sekretaris Fatayat, Sebagai Guru Aswaja adalah Ketua Fatayat dan ektrakulikuler yang mendukung seperti pagarnusa.

Memasuki tahun ke 7 ini, madrasah melakukan percepatan setelah sekian lama merencanakan pembentukan Pimpinan Komisariat IPNU IPPNU. Dengan demikian mempersiapkan kader yang militan secara ideologi dan pengetahuan agama, intelektual secara keilmuan dan berbudi dalam berakhlak bisa tercapai.

Akhir literasi, IPNU IPPNU Merupakan thariq yang tepat dizaman yang penuh dengan rintangan ini, selanjutnya IPNU IPPNU Memiliki banyak manfaat mulai dari pembangunan karakter, agama dan sosial yang dikemas dalam berorganisasi hingga peluang-peluang seperti beasiswa dan lain sebagainya. Akhir literasi, semoga kegiatan pelantikan yang dihadiri oleh semua elemen NU di tingkatan Pimpinan Cabang hingga Pemerintah Desa dan Jajaran Pimpinan Yayasan ini berjalan dengan lancar tanpa halangan apapun, semoga ini bisa menjadi alam jariyah.


Dokumentasi


Sabtu, 10 September 2022

Boso Walik'an Malang Ternyata Sandi dalam Perjuangan Melawan Penjajah



Mendengar kata kebudayaan, pada batin kita membayangkan hal yang sifatnya adiluhur atau hal-hal kuno, kejawen atau yang jauh dari westernisasi. Itu adalah pandangan lama yang memaknai kata kebudayaan secara leterlijk. Hakikatnya kebudayaan adalah budaya yang sedang terjadi dalam waktu interval tertentu yang tidak terikat oleh sifat atau jenisnya. Singkatnya budaya merupakan kebiasaan masyarakat pada saat zaman dulu dan sekarang, artinya membicarakan kebudayaan berarti membicarakan hal yang sedang viral atau hal yang sedang banyak diminati dan didukung. Makna seperti ini perlu kita tanamkan pada diri kira, sehingga dalam memaknai dan melestarikan mengerti cara tepat dan langkah strategi yang akan dilaksanakan.

Ada aspek dan alasan mengapa kebudayaan perlu dilestarikan. Pertama mungkin dari motivasi, impact bagi diri kita dan bagaimana tantangan ketika kebudayaan itu dilakukan. Sehingga bermedia sosial adalah budaya zaman sekarang, digitalisasi baik dalam aspek pembelajaran, politik, kesehatan, wirausaha bahkan agama juga merupakan kebudayaan. Jadi kurang tepat bila sterotype bahwa urusan agama harus berhubungan dengan zaman dahulu, sekarang dengan media sosial juga bisa melakukan dakwah. Ada pula budaya yang dalam implementasinya lebih dominan ke arah historis dan edukasi. Namun kurang pas jika di implementasikan pada zaman sekarang. Misalnya boso walik'an ala malang. Meskipun demikian boso malangan walaupun bukan walik'an telah diviralkan oleh artis asal malang yang akrab dengan sebutan Bayu Skak.

Boso walik'an malang ternyata memiliki nilai history dan edukasi yang tinggi bagi semua lapisan warga malang. Ini bukan serta merta bahasa yang dibuat untuk gaul pada masanya, namun ternyata bahasa atau kata yang dibalik asal malang ini sudah muncul sejak zaman penjajahan belanda dahulu. Secara history saat masa penjajahan telah banyak penjajah yang sedikit banyak mengerti mengenai bahasa indonesia, sehingga warga pribumi yang akan melakukan komunikasi guna misi kemerdekaan akan mudah diketahui, dari sini muncul kecerdasan masyarakat jawa khususnya malang dalam menyikapi hal tersebut, mereka dipaksa membuat penyesuaian tanpa harus menghilangkan kearifan yang ada. Salahsatunya melakukannya melalui tata bahasa, bahasa yang telah sebagian dimengerti oleh penjajah diganti dengan sandi yang mana setiap kata dibalik dalam ejaannya, misalnya Malang diganti Ngalam, bakso diganti oskab dan lain-lain yang intinya dengan cara membalik kata tersebut. Dengan demikian penjajah akan sulit mengerti yang mereka komunikasikan dalam misi kemerdekaan. Jadi, dapat disimpulkan bahasa khususnya bahasa walik'an juga memiliki peran penting dalam misi kemerdekaan bangsa indonesia.

Nilai kedua dari bahasa walik'an adalah dari segi edukasi.Kesadaran akan cerdasnya masyarakat indonesia, dalam mengahadapi problem melalui kulturnya bisa menyelesaikan problem tersebut. Khususnya bagi pelajar, kita harus percaya diri dalam menjadi bangsa indonesia khusunya masyarakat jawa malang, sesekali boleh melakukan egosentris demi menghargai kearifan lokal yang ada. Dengan demikian melestarikan budaya melalui hegemoni step demi step bisa masuk kedalam lini pendidikan bagi pelajar sebagai generasi penerus. Dari generasi penerus inilah kebudayaan kita akan mati atau akan dilestarikan bahkan dikembangkan. Pada sisi lain yang dihubungkan dengan akidah keimanan atau agama, terkadang kebudayaan itu dianggap bertentangan. Nyatanya tidak, itu semua tergantung pada bagaimana cara membungkusnya dan diterima oleh orang dengan ideologi apa, jika direnungkan secara kritis kebudayaan itu sangat mendukung nilai dari agama, apun agamanya. Khususnya pada kebudayaan suku jawa, bagi yang sudah mendalami dan mengerti akan memahami konsep kebudayaan yang telah disebutkan diatas.

Akhir literasi, kebudayaan bukan selalu mengenai sesuatu yang kuno lalu dilestarikan, namun merupakan kebiasaan atau hasil karya olah rasa manusia yang bernilai positif, berdampak baik bagi kehidupan, itulah kebudayaan. Sehingga motivasi untuk melestarikan itu akan terlaksana dengan baik dan sukses.Seperti halnya tulisan, tulisan ini merupakan budaya menulis seorang eko rudianto dalam menuangkan argumennya sebagai bentuk hasil diskusi pada Seminar Pelestaraian Kebudayaan Lokal Adat Istiadat Kabupaten Malang pada 10 September 2022 dengan beberapa pihak antaralain dinas pendidikan dan beberapa pemerhati kebudayaan dan budayawan.



Jumat, 09 September 2022

MAN 1 MALANG | Bangun Spiritual Siswa Melalui Kegiatan Rutin Sholawat


Gondanglegi, Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang (MAN 1 MALANG) kembali menggelar Sholawat Rutin yang telah lama dilaksanakan setiap jum'at pon, meskipun tidak ada yang berbeda dari kegiatan rutin sebelumnya terlihat semua warga civitas MAN 1 MALANG mengikuti kegiatan tersebut mulai dari siswa hingga bapak/ibu dewan guru beserta staff. Kegiatan yang diberi nama MAN 1 MALANG Bersholawat dengan tema "mengarungi samudra cinta rosulullah saw" ini dilaksakanakan setelah selesai menunaikan sholat jum'at di lapangan indoor MAN 1 MALANG pada pukul 13.00 hingga 15.30 dan ditutup dengan sholat ashar.

Dari sini terlihat sekolah dengan notabe madrasah berhaluan ahlussunnah wal jama'ah an-nahdhiyah, meskipun demikian sebagai bangsa indonesia juga tidak melepaskan unsur kearifan lokalnya, khususnya suku jawa. Hal itu bisa dilihat dari kegiatan yang digagas dan dirutinkan itu dalam rangka Rutinan Jum'at Pon yang merupakan kearifan lokal masyarakat suku jawa.

Dengah dihadiri oleh beberapa ulama' dan habib yang merupakan Khodimul Majelis Maulid Wat Ta'lim Riyyadlul Jannah seperti gus qodir dan ulama beserta para habaib dan lainya.

Sebagai petugas pengiring hadrah sholawat adalah para siswa MAN 1 MALANG yang tergabung dalam Koordinator Madrasah (KORMAD) Riyyadlul Jannah MAN 1 MALANG. Selain itu, terlihat OSIS PK dan Pimpinan Komisariat IPNU IPPNU MAN 1 Malang ikut menjadi panitia penyelenggara demi terlaksananya kegiatan rutinan tersebut. 

Sebagai mauidhoh hasanah Ust. Muhamad Salam yang juga merupakan guru agama dari MAN 1 Malang. Dalam Ta'limnya Ust. Salam menyampaikan mengenai pentingnya memilih teman. "Seseorang itu bisa dilihat dengan siapa dia berteman" ungkap beliau. Begitulah kiranya topik yang disampaikan dalam kesempatan itu. 

Akhir literasi, sebagai calon guru yang sedang melakukan Kegiatan Asistensi Mengajar atau kegiatan PKL di Madrasah ini, saya berharap kegiatan baik ini bisa istiqomah terlaksana dan bisa memberikan dampak kebaikan yang signifikan dan merata demi membangun keterampilan spiritual dan kualitas akhlak. Amiin


Dokumentasi





Selasa, 06 September 2022

Praktikum Percobaan Fluida Statis XI IPA 3 MAN 1 Malang


Fisika, Siswa kelas XI IPA 3 Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang dipekan ke 4 pada Mata Pelajaran Fisika melakukan praktikum di laboratorium. Materi yang menjadi project percobaan pada kali ini adalah materi fluida statis pada sub hukum Archimedes, rangkain percobaan antara lain Percobaan 1 dengan tujuan membuktikan hukum archimedes dan menyelidiki keterkaitan gaya angkat dengan berat zat cair yang dipindahkan. Pada Percobaan  2 memiliki tujuan menentukan peristiwa tenggelam, melayang dan mengapung pada telur dengan menggunakan hukum archimedes. Terakhir, pada percobaan 3 dilakukan simulasi menggunakan aplikasi phet dengan tujuan membuktikan hukum archimedes.

Ketiga praktikum tersebut diperagakan oleh kelas XI IPA 3 di Laboratorium Fisika MAN 1 Malang pada jam ke 5-6 atau pukul 10.00-11.20 WIB. Sebanyak 33 siswa dibagi menjadi 6 kelompok tersebut harus selesai melakukan pengambilan data untuk ketiga praktikum tersebut. Selain itu masing-masing kelompok memiliki beberapa tugas, antaralain

1. Laporan sementara yang telah tertandatangani oleh Pak Eko diunggah ke alamat email eko.rudianto.physics@gmail.com dengan format subject :

Kelompok_Nama Anggota (tugas)

Contoh.

Kelompok 1_Eko Rudianto (mencatat hasil pengukuran), dsb

Batas pengumpulan laporan sementara maksimal hari saat praktikum pada pukul 00.00

2. Setiap kelompok memiliki tugas untuk membuat Laporan Praktikum Akhir lengkap sesuai format dan Power Point sebagain bahan presentasi

3. Pembagian presentasi antaralain

Pada percobaan 1 (statif) dilakukan oleh kelompok 1 & 2

Pada Percobaan 2 (telur) dilakukan oleh kelompok 3 & 4

Pada Percobaan 3 (PhET) dilakukan oleh kelompok 5 & 6

4. Presentasi dilakukan setelah praktikum pengambilan data.

Kegiatan praktikum pengambilan data tersebut telah selesai dilakukan dan berjalan dengan lancar, disini Pak Eko akan mengumumkan siswa teladan pada praktikum kali ini adalah

1. Zahrotun N

2. Azira Faza

3. Iftikharul Huda

4. Mirza Dipta

5. Bunga Nur Fadilla

6. Fatimatuz zahro

7. Naysa Almira

8. Izza Muhtamilatur


Akhir literasi, dari praktikum yang telah dilakukan semoga memberikan pemahaman yang lebih terkait teori fluida statis dan membuka wawasan bahwa cabang ilmu fisika sangat asyik dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.


Dokumentasi :










Siswa dan Siswi XI IPA 3 yang terlibat praktikum


Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...