Rabu, 08 Oktober 2025

Kolaborasi Lintas Negeri: UM dan Sekolah Indonesia Jeddah Olah Tempe Nusantara Bermotif Batik Berbahan Biji Lokal

 


JEDDAH | JATIMSATUNEWS.COM : Inovasi cita rasa dan budaya Indonesia kembali menggema di Tanah Hijaz. Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan kegiatan bertajuk “Pembuatan Tempe Nusantara Motfi Batik” di Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), Arab Saudi, pada Kamis (25/9/25).

Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi SMP dan SMA kelas Cooking, di bawah koordinasi Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes., Ph.D., selaku ketua tim pengabdian.

Melalui kegiatan ini, tim UM menghadirkan pendekatan yang unik mengenai pembuatan tempe bermotif batik, hasil perpaduan antara inovasi pangan dan seni budaya Nusantara. Motif batik ditampilkan pada lapisan atas dan pembungkus tempe menggunakan pola visual yang melambangkan filosofi kearifan lokal, seperti Mega Mendung dan Parang Rusak, yang merepresentasikan ketekunan dan semangat pantang menyerah.

“Kami ingin agar anak-anak Indonesia di luar negeri tidak hanya mengenal tempe sebagai makanan, tetapi juga memahami makna filosofis dan estetikanya. Batik pada tempe menjadi simbol harmonisasi antara pangan, seni, dan identitas bangsa,” jelas Dr. Hendra Susanto.

Tempe bermotif batik ini dibuat menggunakan biji-bijian lokal Jeddah seperti kacang arab, kedelai almond, hingga biji-bijian campuran khas Timur Tengah. Kegiatan ini juga memperkenalkan prinsip pemanfaatan sumber daya lokal berkelanjutan yang sejalan dengan SDG 12 (Responsible Consumption and Production). Proses fermentasi diperkenalkan secara ilmiah untuk menanamkan pemahaman bioteknologi sederhana kepada siswa yang sejalan dengan SDG 4 (Quality Education) yang menekankan pendidikan bermakna dan kontekstual.

Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi saat mengikuti tahapan learning by doing, mulai dari perendaman, inokulasi ragi, pencetakan bermotif, fermentasi, hingga pengemasan ramah lingkungan. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan kuliner, tetapi juga menumbuhkan kreativitas dan literasi budaya, sesuai semangat SDG 8 (Decent Work and Economic Growth) dan SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure).

Selain menjadi ajang edukasi, kegiatan ini juga berperan sebagai diplomasi kuliner dan budaya Indonesia di luar negeri. Kepala Sekolah Indonesia Jeddah menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut, menilai bahwa inovasi ini memperkuat hubungan emosional siswa dengan tanah air.

“Siswa belajar bahwa tempe tidak sekadar makanan, tetapi warisan budaya yang bisa terus berevolusi dengan cara yang kreatif dan kontekstual. Ini adalah pembelajaran lintas budaya yang sangat berharga,” ujar Mahrani Kepala Sekolah SIJ.

Kegiatan pengabdian ini juga memperkuat kerja sama internasional dalam bidang pendidikan dan budaya antara Universitas Negeri Malang dan Sekolah Indonesia Jeddah yang relevan dengan IKU 3 Dosen berkegiatan di luar kampus. Melalui inovasi Tempe Nusantara Bermotif Batik, UM menegaskan komitmennya untuk mengintegrasikan ilmu, budaya, dan kearifan lokal dalam setiap langkah pemberdayaan masyarakat di tingkat global.

Jumat, 03 Oktober 2025

Profesor UM Bangkitkan Semangat Siswa SMA Negeri 1 Mataram pada Dies Natalis ke-71

 


MATARAM | JATIMSATUNEWS.COM : Suasana aula SMA Negeri 1 Mataram siang itu berbeda dari biasanya. Ratusan siswa menyimak dengan antusias ketika Prof. Aripriharta, S.T., M.T., Ph.D., akademisi dari Universitas Negeri Malang, hadir untuk berbagi inspirasi dalam rangka perayaan Dies Natalis UM ke-71, pada Kamis (25/9/25).

Acara yang berlangsung selama 75 menit, mulai pukul 13.10 hingga 14.25 WIB,dihadiri oleh Kepala Sekolah, Burhanudin, S.Pd., serta Humas sekolah, Raudatus Solihah, S.Pd. Tidak hanya sarat dengan materi motivasi, kegiatan ini juga dipenuhi sesi tanya jawab yang interaktif, di mana 15 siswa berkesempatan berdialog langsung dengan sang profesor.

Berbagai pertanyaan mengalir, mulai dari rahasia kesuksesan hingga cara menghadapi tantangan hidup. Alea, salah satu siswa bertanya sekaligus penasaran dengan perjalanan beliau hingga meraih gelar profesor. Dengan tenang Prof. Aripriharta menjawab dua kunci utama yaitu kerja keras dan sifat tekun.

Kerja keras dan ketekunan adalah kunci utama kesuksesan.” Tegasnya

Pertanyaan lain datang dari Sultan yang ingin tahu bagaimana beliau melewati rintangan dalam karier. Sang profesor menegaskan pentingnya belajar dari kegagalan dan berani mencoba hal-hal baru. Sementara itu, Sanka, siswa lainnya, meminta wejangan khusus. Dengan penuh semangat, beliau berpesan, untuk tidak pernah menyerah dengan apa yang sudah diimpikan.

Jangan pernah menyerah. Teruslah berusaha meraih apa yang kamu impikan.” Pungkasnya.

Momen inspiratif ini diharapkan mampu menyalakan semangat para siswa untuk tidak hanya bermimpi, tetapi juga berjuang mewujudkan cita-cita. Kehadiran Prof. Aripriharta menjadi bukti bahwa perjalanan panjang menuju kesuksesan selalu dimulai dari keberanian untuk melangkah.

Senin, 29 September 2025

Pemberdayaan Bersama Poliwangi: Revitalisasi Pantai Ria Bomo, Dari Kerusakan Ekosistem Hingga Branding Digital

 


BANYUWANGI | JATIMSATUNEWS.COM : Potensi Pantai Ria Bomo di Desa Bomo, Blimbingsari, kini semakin bersinar berkat sentuhan revitalisasi ekosistem dan branding digital. Program yang digagas tim dosen dan mahasiswa dari Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) ini berhasil mengubah tantangan menjadi peluang, meningkatkan daya tarik wisata serta kesadaran masyarakat pada Jum'at (26/9/25)

Selama ini, Pantai Ria Bomo menghadapi masalah lingkungan mulai dari pengelolaan sampah, kerusakan vegetasi, serta promosi yang minim. Untuk mengurai permasalahan tersebut, sebuah tim gabungan dari Program Studi Teknik Sipil dan Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak Poliwangi bergerak. Tim ini terdiri dari dosen atas nama Siska Aprilia Hardiyanti dan Muhammad Hilmy dosen Teknik Sipil, serta  Khoirul Umam dosen Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak. Mereka berkolaborasi erat dengan mitra, yaitu Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis Pantai Ria Bomo yang dipimpin oleh Aan Mutowib.

Program ini berfokus pada dua pilar utama. Pertama, revitalisasi ekosistem dengan melakukan penanaman pohon di sepanjang pantai dan sosialisasi pelestarian lingkungan. Aksi ini menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap lingkungan mereka. Kedua, branding digital melalui pembuatan website destinasi wisata. Situs web yang dikelola yaitu https://www.pantairiabomo.com/. Untuk menjangkau wisatawan lebih luas, tim pengabdi memberikan pelatihan kepada Pokdarwis dan masyarakat terkait pembuatan dan pengelolaan website destinasi wisata. Website ini dirancang sebagai sarana promosi jangka panjang, menampilkan keindahan Pantai Ria Bomo, informasi fasilitas, hingga paket wisata yang ditawarkan. 

Portal Website https://www.pantairiabomo.com/

Melalui pendekatan partisipatif, program ini tidak hanya memberikan hasil nyata berupa perbaikan ekosistem dan promosi yang efektif, tetapi juga membangun kemandirian masyarakat. Peningkatan kesadaran, perbaikan lingkungan, dan media promosi digital ini diharapkan mampu mengundang lebih banyak wisatawan, sekaligus memperkuat kontribusi ekonomi bagi warga Desa Bomo.

"Kami berharap, upaya ini tidak hanya berdampak sesaat, tetapi menciptakan fondasi pariwisata yang berkelanjutan, peningkatan kunjungan wisatawan di masa depan akan menjadi bukti nyata keberhasilan program ini, di mana masyarakat Desa Bomo bisa sepenuhnya merasakan manfaat ekonomi dari potensi wisata yang mereka miliki." ujar salah satu perwakilan tim pengabdi.

Bang Bana Hadirkan Sensasi “Snack Receh Bikin Meleleh”, Pendatang Baru Siap Guncang Pasar Malang

 


KULINER | JATIMSATUNEWS.COM : Industri kuliner Kota Malang kembali diramaikan oleh hadirnya Bang Bana, brand snack lokal yang tengah naik daun dengan slogan unik “Snack Receh, Bikin Meleleh”. Mengusung konsep harga terjangkau mulai dari Rp 2.000, Bang Bana menawarkan aneka camilan pedas gurih seperti basreng, makaroni, kripik kaca, jengkol, singkong kriwil, hingga usus crispy. Ditambah dengan varian rasa original dan pedas dengan bumbu cikruh dan olahan ikan asli yang nikmat.

Dibawah pimpinan Manager distribusi : Vega Ardi dan Djani Abimanyu, Bang Bana lahir dari semangat untuk menghadirkan camilan bumbu cikruh khas yang bisa dinikmati semua kalangan, dari pelajar hingga keluarga.

Kami ingin menunjukkan bahwa snack murah bukan berarti murahan. Semua varian Bang Bana diolah dari bahan berkualitas, higienis, dan penuh inovasi rasa,” ujar Vega.

Tak hanya fokus pada penjualan, Bang Bana aktif menggandeng komunitas lokal. Melalui program Bang Bana Mania, brand ini membuka peluang reseller dan dropshipper bagi anak muda Malang yang ingin menambah penghasilan.

Kami menargetkan 1.000 reseller hingga akhir 2025. Harapannya, Bang Bana menjadi gerakan ekonomi kreatif yang mengangkat nama Malang Raya di peta kuliner nasional,” tambah Djani.

Keseriusan Bang Bana terlihat dari berbagai kegiatan promosi, termasuk “Karnaval Fest 2025” yang memberikan program hadiah menarik tanpa diundi untuk seluruh partner Bang Bana. Beberapa hadiah menarik seperti cashback, kaos, kipas angin, magic com dan hadiah menarik lainnya. Puncak acara "Karnaval Fest 2025" rencananya akan digelar di Kayutangan Heritage. Acara ini akan menampilkan booth interaktif, lomba kreasi snack, hingga hadiah menarik bagi seluruh pengunjung. Serta penampilan beberapa artis ternama sebagai bintang tamu untuk menambah kemeriahan acara.

Bagi pecinta camilan pedas, Bang Bana dapat ditemukan di berbagai toko kelontong, minimarket lokal, kantin sekolah, kantin pondok pesantren, kantin universitas dan platform online resmi. Informasi lebih lanjut serta kesempatan bergabung sebagai reseller bisa diakses melalui Instagram @bangbanamania. Kunjungi Disini

Dengan kombinasi harga ramah dikantong, kualitas premium, dan perpaduan bumbu cikruh serta ikan asli dan daun jeruk yang khas, Bang Bana siap menjadi ikon baru camilan khas di Malang Raya.

Semangat Kebersamaan: Warga RT 01 RW 01 Sukseskan Simojayan Culture Carnival 2025

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Simojayan Culture Carnival 2025 berjalan sukses berkat gotong royong warga, terutama dari RT 01 RW 01. Foto ini menjadi bukti nyata kekompakan luar biasa antara pemuda-pemudi dan warga dusun Putukrejo.

Panitia Simojayan Culture Carnival 2025, Bapak Ahmad, mengungkapkan apresiasinya yang tinggi. "Kami sangat bangga dengan partisipasi aktif dari seluruh warga, khususnya pemuda-pemudi dan warga RT 01 RW 01. Mereka menunjukkan bahwa dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, kita bisa menciptakan acara yang luar biasa," ujarnya.

Sejak beberapa bulan sebelum acara, pemuda-pemudi RT 01 RW 01 telah bekerja keras merancang kostum, melatih koreografi, dan mempersiapkan berbagai penampilan. Tidak hanya itu, warga yang lebih dewasa juga turut serta memberikan dukungan penuh, mulai dari menyediakan konsumsi, membantu logistik, hingga memberikan semangat di setiap sesi latihan. Kolaborasi antar generasi ini menjadi kunci utama keberhasilan warga RT 01 RW 01 dalam karnaval tahun ini.

"Kami ingin menunjukkan bahwa pemuda-pemudi di desa kami tidak hanya bisa bersenang-senang, tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab dan cinta terhadap budaya lokal" kata Mastu'i, koordinator pemuda RT 01 RW 01.

"Dukungan dari bapak-ibu warga RT 01 juga luar biasa. Mereka selalu ada untuk kami, memberikan motivasi dan bantuan yang tak terhingga" Imbuhnya. 

Dalam karnaval tersebut,  Dusun Putukrejo RT 01 RW 01 tampil memukau dengan kostum tradisional yang megah dan bersemangat. Mulai dari persiapan kostum hingga penampilan di panggung, kerukunan antar warga dari berbagai usia menjadi kunci utama.

Para pemuda-pemudi terlihat antusias mengikuti nya, sementara warga yang lebih dewasa memberikan dukungan penuh. Semangat ini tidak hanya memeriahkan acara, tetapi juga memperkuat tali silaturahmi, menunjukkan bahwa dengan kebersamaan, Simojayan mampu menyelenggarakan perayaan budaya yang spektakuler.

Kontributor : Moch. Ilyas

Rabu, 24 September 2025

Program Implementasi Cultural Heritage Virtual Tourism (CHVT) pada Desa Tulusbesar sebagai Transformasi Digital Desa Budaya

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Desa Tulusbesar bersiap bertansformasi menjadi desa budaya dan desa digital. Ini berkat dukungan program hibah penelitian Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) 2025 dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Malang dan Universitas Brawijaya. 

Tim ini mencanangkan transformasi digital melalui konsep Cultural Heritage Virtual Tourism (CHVT) pada desa budaya di Desa Tulusbesar, Kec Tumpang, Kabupaten Malang. Tim pelaksana pengabdian yang terdiri dari Dediek Tri Kurniawan, S.E., M.M. dan Dr. Rizky Firmansyah, S.E., M.S.A. dari Universitas Negeri Malang serta Adelia Shabrina Prameka, SE., MBA., M.M. dari Universitas Brawijaya yang mengusung judul “Integrasi Konsep Cultural Heritage Virtual Tourism dan Stimulus–Organism–Response (SOR) Model dalam Mendukung Peningkatan Kapasitas Desa Budaya Tulusbesar Sebagai Destinasi Wisata Budaya“

Program ini dimulai dengan pengembangan platform digital CHVT yang dapat diakses secara luas dengan nama “TulusGo”. Fitur utama yang ditawarkan adalah virtual tour untuk melihat potensi desa Tulusbesar dengan konten interaktif. Platform ini dapat diakses melalui website maupun virtual reality (seperti alat Meta Quest).  

Ketua tim pelaksana pengabdian masyarakat, Dediek Tri Kurniawan, S.E., M.M., mengharapkan media ini mampu akan menarik banyak wisatawan dalam jangka panjang serta meningkatkan kesejahteraan pelaku seni di Desa Tulusbesar. 

Sirat Yudin, selaku Kepala Desa Tulusbesar menyambut baik adanya program ini, ia menjelaskan dalam mendukung kemajuan desa perlu peran pemuda dalam mengelola media.

“Saya harapkan semua yang muda mampu memaksimalkan media itu dalam mendukung kemajuan desa”ujar Sirat Yudin. 

Desa Tulusbesar memiliki banyak potensi dalam bidang seni dan budaya yang dibuktikan dengan keberadaan Sanggar Seni Srikandi, Sanggar Seni Lintang Pendu Sekar, dan Padepokan Mangun Dharma. 

Pendampingan pada pengelola sanggar seni dilaksanakan pada 11 Juli 2025. Pendampingan dilakukan pada pemilik sekaligus pengelola Sanggar Srikandi yaitu Ibu Ingga. Pendampingan ini difokuskan pada optimalisasi pada media sosial dalam pengenalan Sanggar Srikandi serta pembuatan konten digital.

Tim pelaksana pengabdian melakukan dokumentasi sebanyak 18 tarian dan sendratari pada Sanggar Srikandi. Ibu Ingga menyambut baik kehadiran dari tim pelaksana yang mendukung pengenalan Sanggar Seni Srikandi pada masyarakat luas. 

platform digital CHVT 'TulusGo'

Pentingnya peran SDM yang memadai dalam penerapan teknologi digital di Desa Tulusbesar. Tim pelaksana melakukan pelatihan dan pendampingan peningkatan digital competencies pada aparatur desa dan pengelola sanggar seni di Desa Tulus Besar. Program Pelatihan komptensi digital dimulai tanggal 18 September 2025.

Materi pertama disampaikan oleh Dediek Tri Kurniawan, S.E., M.M. dengan “Potensi Pengembangan Desa Budaya dengan Cultural Heritage Virtual Tourism (CHVT)”.  Meteri kedua adalah “Peningkatan kapasitas digital dalam pelayanan desa” yang disampaikan oleh Rochmel Kapitan dan Rizky Firmansyah, S.E., M.M. (Dosen Akuntansi UM). Kemudian terakhir, materi ketiga disampaikan oleh Yesiana Ihda Kusnayain, S.E., M.M. (Dosen Manajemen UM) dan Adelia Shabrina Prameka, S.E., M.M., M.BA. (Dosen Manajemen UB) dengan judul “Penggunan AI dalam pengelolaan administrasi desa”. Seluruh materi ini diharapkan meningkatkan kompetensi digital para aparatur desa.

Salah seorang peserta, Rendra, yang juga merupakan Sekretaris Desa menyambut baik pelatihan ini serta berharap agar pendampingan ini bisa dilakukan secara masif yang juga berfokus pada praktek dibandingkan dengan teori.

“Saya harapkan lebih banyak pendampingan yang seperti ini, tidak hanya meteri, tapi juga ada praktek langsung”. Ungkap Rendra.

Program pengabdian masyarakat ini diharapkan mendukung transformasi desa budaya digital di Desa Tulusbesar. Ke depan, masyarakat dapat merasakan dampak dari optimalisasi potensi desa budaya di Desa Tulusbesar. Sebagai bagian dari program pengabdian, tim pelaksana juga menyerahkan TulusGo (digital platform) dan alat Meta Quest 3s  (VR Set) (hardware) dalam mendukung program ini. 


Poliwangi Gandeng Warga Bomo, Hidupkan Kembali Pantai Lewat Ekowisata dan Teknologi Digital

 


BANYUWANGI | JATIMSATUNEWS.COM : Upaya pelestarian lingkungan dan penguatan promosi wisata lokal dilakukan melalui kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Pantai Ria Bomo melalui Revitalisasi Ekosistem dan Branding Digital” yang digagas oleh tim dosen dan mahasiswa dari Politeknik Negeri Banyuwangi.

Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi lintas disiplin ilmu yang melibatkan Program Studi Teknik Sipil, Ibu Siska Aprilia Hardiyanti dan Muhammad Hilmy serta Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak yaitu Khoirul Umam. Kegiatan pengabdian ini difokuskan pada dua aspek utama, yaitu revitalisasi ekosistem pesisir melalui penanaman pohon cemara laut dan penguatan promosi wisata berbasis digital melalui pelatihan pembuatan konten dan website resmi Pantai Ria Bomo.

Koordinasi dengan Ketua Pengurus Pokdarwis Pantai Ria Bomo

Berdasarkan identifikasi di lapangan, Ketua Pengurus Pokdarwis Pantai Ria Bomo Aan Mutowib menyatakan bahwa masyarakat setempat Pantai Ria Bomo menghadapi dua tantangan utama yaitu kerusakan lingkungan pantai akibat abrasi serta minimnya kemampuan promosi digital yang berdampak pada rendahnya jumlah kunjungan wisatawan. Program ini dirancang untuk menjawab tantangan tersebut secara terpadu, mulai dari aksi lingkungan, edukasi warga, hingga pengembangan teknologi informasi sebagai sarana branding destinasi wisata.

Penanaman Bibit Cemara Laut

Partisipasi aktif masyarakat, khususnya kelompok sadar wisata (Pokdarwis), menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Hasil yang dicapai di antaranya adalah meningkatnya kesadaran warga dalam menjaga ekosistem pesisir, serta tersedianya kanal promosi digital yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat.

Website Pantai Ria Bomo (https://www.pantairiabomo.com/)

Kegiatan ini tidak hanya menjadi solusi atas permasalahan lokal, tetapi juga menjadi contoh kolaborasi pendidikan tinggi dengan masyarakat dalam mendukung pembangunan desa wisata yang berkelanjutan dan adaptif terhadap era digital.


Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...