Langsung ke konten utama

Serambi Ramadhan Ke-5 | Mengapa Mengenali Diri Sulit Dilakukan ?

 

Dalam misi peningkatan kapasitas diri, upgrade skill atau usaha menjadi pribadi lebih baik. Ada beberapa rumus atau resep yang bisa ditempuh. Namun tak jarang banyak sesorang yang gagal dalam mengenali dirinya, mengenali diri ternyata tidak semudah yang dibayangkang. Bayangan kita mengenali diri adalah bagimana melakukan sesuatu yang kita sukai, yang membuat kita bahagia atau bahkan membuat kita terbuai dengan keadaan. Nyatanya ketika hanya demikian, maka seseorang akan terjerumus kepada hal-hal yang memabukkan, karena hanya berusaha menjalankan hal-hal yang kita sukai. Sedangkan, boleh jadi sesuatu yang kita sukai tidak baik bagi kita namun sesuatu yang kita benci akan berakibat baik bagi kita. Analoginya adalah sabar dalam menuntut ilmu akan menjadi derajat kita tinggi, meminum obat yang pahit adalah sarana kita agar sembuh dari sakit. Namun, sering mengkonsumsi makanan yang manis akan membuat penyakit bagi diri kita, itulah analogi simpelnya, fikirkanlah.


Kesulitan-kesulitan dalam mengenali diri itu terkadang disebabkan oleh beberapa kesalahan yang kita sendiri sering tidak menyadarinya, antara lain : 


1. Dorongan bawah sadar

Orang sering dikendalikan ego nakun tidak bisa mengendalikan ego, alam bawah sadarkan akan dikuasai ego yang cenderung tak tahu batas, sehingga sulit mengenali diri, banyak kita berpendapat mengenali diri hanya bagi sesuatu yang tampak padahal juga dikendalikan oleh hal yang tak tampak atau disebut ego. 


2. Tekanan dari luar

Tak banyak pembentukan karakter untuk mengenali diri dimulai dadi Terpaksa, dipaksa, sehingga sifat yang aslinya terkubur, namun begitu tekanan tidak ada, naturalnya terlihat atau berubah. Ini yang membuat tidak natural. 


3. Emosi dan ambisi

Ini sifat yang juga bahaya, dengan Merasa selalu baik dan benar ketika diselimuti ambisi maka kita sulit mengenali diri. Hanya mengedepankan emosi dan ambisi tanpa memikirkan jangka panjang dan masadepan sesuai dengan diri kita.


4. Keterbatadan pengalaman dan pengetahuan

Mengenali diri bisa dimulai dengan belajar dari pengalaman, jika pengalalanannya sedikit, tidak mau keluar dari zona nyaman, suka dizona nyaman, akhirnya pengalamannya hanya itu-itu saja. Ini menyebabkan sulitnya ekspresi dirinya tampak sehingga sulit mengenali diri. Akhirnya kita belum mengalami banyak hal akibat minimnya pengalaman, alhirnya respon yang lain belum kelihatan, menyikapi berbagai masalah hanya dengan satu pengalaman, ini adalah sesuatu yang berbahaya. Namun jangan sedih Setiap orang mengalami, ini bisa diatasi dengan cara niat untuk berusaha seperti pada artikel sebelumnya. 


5. Kerumitan situasi

Situasi kompleks bisa mengakibatkan kesulitan memahami hidup dan diri, cirinya ketika mendapatkan suatu masalah dibaca dari banyak prespektif bisa, sehingga punya banyak solusi namun tidak substantif, akhirnya mengalami kebingungan untuk memutuskan.

Semoga di momentum ramadhan ini, diri kita terlatih untuk menjadi yang lebih baik dan mendapatkan predikat Minal Aidzin Wal Faidzin. Aaamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Ciptakan Inovasi Pembelajaran Kimia Berupa KIT KOVALEN Berbasis Game Education

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Materi ikatan kimia merupakan materi yang tergolong sulit untuk siswa kimia SMA, salah satunya dalam penggambaran struktur Lewis. Hal ini terjadi karena struktur Lewis merupakan model ikatan kimia yang selain mememrlukan keterampilan berpikir dan logika, dibutuhkan juga imajinasi penggambaran ikatan di dalam molekul-molekulnya. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami ikatan kimia, khususnya ikatan kovalen.  Kelima mahasiswa dapartemen kimia Universitas Negeri Malang mengembangkan sebuah media pembelajaran ikatan kovalen untuk meningkatkan konsep pemahaman siswa SMA berbasis game education yang disebut Kit Kovalen merupakan inovasi media pembelajaran dari bahan dasar catur yang dimanfaatkan kembali didesain semenarik mungkin  seperti puzzle yang nantinya siswa akan memperaktikan sendiri dengan pilihan kartu yang diambilnya. Sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan bermakna. Mereka adalah Ulfa Rahmawati, Fatimah A...

Mahasiswa PLS UM Ikut Andil Berikan Metode Pembelajaran Huruf Hijaiyah dengan Media Gambar dan Warna pada Peserta Didik TPQ Ainul Yaqin Pakisaji

    MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Sekumpulan mahasiswa PLS UM mengadakan suatu program yang berkaitan dengan simulasi pembelajaran pada hari Rabu, 15 November 2023 yang melibatkan peserta didik jilid dua TPQ Ainul Yaqin yang berada di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Program pembelajaran yang dilaksanakan berupa pengenalan huruf hijaiyah menggunakan media gambar dan warna dengan tujuan untuk membantu menstimulasi kemampuan motorik peserta didik. Materi yang disampaikan kepada peserta didik TPQ Ainul Yaqin menggunakan metode At-Tartil, yang mana anggota kelompok Mahasiswa PLS UM berperan sebagai pemateri. Penggunaan media dan sarana pembelajaran menggunakan alat yang sederhana, yaitu papan tulis, meja, karpet, alat peraga berupa kertas dengan huruf hijaiyah, Al-Qur’an, spidol, penghapus, kertas print dengan huruf hijaiyah, dan pensil warna. Selama proses pembelajaran dilakukan selama 60 menit. Awal pembelajaran diawali dengan salam, pembuka, dan perkena...