Langsung ke konten utama

Meriah! Haflah Akhirussanah PPAI Al-Aziz Dampit, Hadirkan Majelis Ar-Ridwan Malang dan Dimeriahkan BP Audio

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Pondok Pesantren Agama Islam (PPAI Al-Aziz) menggelar puncak acara Haflah Akhirussanah (Wisuda) Santriwan/ Santriwati bersama Majelis Ta'lim Wal Maulid Ar-Ridwan Malang pada Senin (3/6/2024). 

Kegiatan sholawat bersama Majelis Ar-Ridwan merupakan puncak Haflah yang sebelumnya terdapat beberapa kegiatan diantaranya Ngetrail Bareng, Haflah, dan Wisuda. Dihadiri oleh Khodimul Ar-Ridwan Al Habib Jamal bin Toha Baagil dan Al Habib Qodir bin Ahmad Mauladdawillah kegiatan semakin meriah pasalnya dihadiri oleh Seluruh Jamaah Ar-Ridwan Malang Raya, seluruh santri, wali santri, warga sekitar serta tokoh agama dan tokoh masyarakat sekitar. 

Habib Jamal dalam sambutan pembukanya merasa kaget dengan kondisi jamaah yang sangat ramai padahal diselenggarakan dilokasi yang jauh dari perkotaan, selanjutnya Habib Jamal mendoakan agar perjuangan jamaah ini tidak akan sia-sia. 

"Saya di patwal dari Kota Malang sampai disini masih 1 jam, saya kaget Masyaalah, sampek sini jamaah Ar-Ridwan Malang sudah ngumpul disini. Saya jamin pengorbanan panjenengan semua jauh-jauh kesini menuntut ilmu tidak akan sia-sia ila yaumil qiyamah"  Ujar Habib Jamal.

Gus Mustaghist, dalam sambutannya yang menwakili keluarga besar PPAI Al-Aziz menyampaikan terimakasih atas semua yang telah bekerjasama mensukseskan acara Haflah, baik panitia, para dermawan/ dinatur, wali santri, serta warga sekitar.

"Pertama saya mohon do'a untuk Ibu Nyai Siti Aisyah, Ibu Nyai Luluk Anis Shofiyah serta pengasuh Ponpes Al-Aziz KH. Muhammad Said Abdullah agar diberikan kesehatan. Kedua saya mengucapkan terimakasih kepada panitia, walisantri, dermawan, serta warga. Khususnya Sound BP Audio" tutur Gus Mustaghits. 

Selanjutnya, Gus Mustaghits menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan baik penyambutan baik yang disengaja maupun tidak, khususnya kepada warga sekitar.

"Mohon maaf kepada warga rumahnya ketumpangan parkir untuk tamu majelis Ar-Ridwan" lanjut Gus Mustaghits. 

Setelah sambutan, dilanjutkan Majelis Ta'lim, Majelis Ilmu oleh


Al Ustadz Syarif Hal Khasni

1. Semua yang membuat komunitas tidak akan ketemu di akhirat, kelak komunitas seperti ar-ridwan/ majelis ilmu dan pada saat hari kiamat disaat seorang lain kebingungan kita akan diberikan fasilitas bagaikan para wisudawan yang sedang menantikan piagam penghargaan


Al Habib Ahmad Jamal bin Toha Baagil

1. Para santri dituntut untuk menggapai ridho gurunya 

2. Ilmu itu kokohnya dengan ngaji/ belajar

3. Ibnu Wardhi : tuntulah ilmu janganlah malas, alangkahnya jauhnya ilmu dari orang-orang yang malas

4. Barokah itu ngaji seperti 50 serasa ngaji 500 (artinya sedikit namun seperti ngaji lama yang banyak ilmu)

5. Taat, nurut dan legowo terhadap guru

6. Jangan suka mengkritik guru, suudzon kepada guru

7. Di Baghdad ada ulama' shufi berbicara kepda santrinya "dimana tuhan kalian", padahal menurut ilmu tasawuf itu sudah salah, namun tuhan tidak boleh disifati. Lalu ulama' tersebut menyampaikan tuhan ada ditelapak kakinya. Lalu seluruh santrinya suudzan, jamaahnya semua meninggalkannya. Sampai ulama' tersebut meninggal lalu ada ulama besar tanya ke daerah tersebut dan menyakan ulama' yang ditinggal itu. Oleh ulama' itu diterangkan, Tuhan berada ditelapak kakinya, ulama' tersebut menyuruh untuk mencangkul bekas peristiwa itu (tempat menanyakan tuhan dimana dan dijawab berada dibawah telapak kaki gurunya itu), ternyata ketika dicangkul adalah harta karun/ emas. Akhirnya yang dimaksud adalah tuhan manusia ini adalah harta karun, akhirnya semua orang dikampung itu sadar dan menyesal. Akibat peristiwa itu akhirnya satu kampung haram barokah dari ulama'. 

8. Dan diantara menghargai ilmu adalah menghargai anak-anaknya atau keluarganya. 

9. Imam Hasan Al Basri merupakan penguasa/ pemimpin lokal sini dengan ilmulah beliau ditakuti secara tawadhu oleh pengikut/ warganya

10. Dan diantaranya ilmu tidak dihargai oleh pejabat karena ulama/ Orang dahulu banyak mengarang kitab namun sekarang ulama banyak mengarang kitab. Hal itulah yang menyebabkan ulama diremehkan, karena pejabat tidak lagi tertarik dan butuh ilmu kita.

11. Ada seorang murid selama 30 tahun memasakkan gurunya namun sebutir nasi pun tak pernah merasakan, lantas ketika santri itu keluar menjadi ulama besar dan sukses.

12. Habib jamal melarang bila ada yang mencaci-maki beliau, jika ingij membela harus dengan jawaban ilmiah bukan dengan caci-maki atau kata-kata yang kasar. 

13. Akhlakmu akan terlihat ketika sikapmu dalam membela gurumu yang telah dicaci-maki, apakah membalas dengan caci maki atau memilih dengan yang ma'ruf (Habib Umar bin Hafidz)

14. Kelebihan Ali bin Abi Thalib bagaikan gunung saat dicaci-maki, tak pernah berubah/ membalas kecejelekan sedikitpun saat dicaci maki orang. 

15. Ar-Ridwan tak pernah menjadi tim sukses politisi, namun bukan berarti ar-ridwan benci pemerintah

16. Kalau ada pejabat ke ar-ridwan bukan berarti ar-ridwan kampanye, namun pejabat adalah ladang dakwah.

17. Diantara mengkritik pemerintah dengan caci-maki adalah bukan jalan dan identitas ar-ridwan, karena mereka adalah umat nabi Muhammad yang harus diselamatkan. 


Pada akhir majelis diumumkan pula jadwal majelis Ar-Ridwan Malang diantaranya pertemuan yang akan datang dilaksanakan di Unisma Malang, minggu selanjutnya libur karena Idul Adha, lalu pada minggu selanjutnya Ar-Ridwan Malang Libur, sebab Majelis Ar-Ridwan dilaksanakan di Hongkong, lalu pada 1 Juli 2024 dilaksakan di SD Islam Al Falah Tlekung Batu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Santri dalam berliterasi | Spesial Maulid Nabi dan Hari Santri

Forum diskusi santri Sementara ini literasi kerap berdomisili pada dunia perguruan tinggi, seolah santri tak ada tendensi untuk ikut menggali dan berpartisipasi. argumen literasi nyaris dilontarkan oleh para pejuang literasi untuk membumikan budaya literasi untuk kaum santri, tak heran itu semua dilakukan untuk menjembatani untuk sama-sama mewujudkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kapasitas insani. Momentum hari santri dan maulid nabi seyogyanya sudah menjadi barometer prestasi santri dikancah publik, beberapa fakta telah dihadirkan seharusnya menjadi energi terbarukan bagi santri, seperti munculnya gus menteri agama yang menguasai panggung demokrasi. Tak hanya itu, posisi-posisi strategis baik negarawan maupun ilmuan juga telah diisi oleh alumni santri yang terkadang enggan memutus rantai gelarnya sebagai santri. Pada era distrupsi ini, kehadiran santri sangat dinantikan. Santri yang memiliki jiwa dan mental kuat untuk menyongsong negeri ini menjadikan santri harus bangga dengan ...

Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Ciptakan Inovasi Pembelajaran Kimia Berupa KIT KOVALEN Berbasis Game Education

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Materi ikatan kimia merupakan materi yang tergolong sulit untuk siswa kimia SMA, salah satunya dalam penggambaran struktur Lewis. Hal ini terjadi karena struktur Lewis merupakan model ikatan kimia yang selain mememrlukan keterampilan berpikir dan logika, dibutuhkan juga imajinasi penggambaran ikatan di dalam molekul-molekulnya. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami ikatan kimia, khususnya ikatan kovalen.  Kelima mahasiswa dapartemen kimia Universitas Negeri Malang mengembangkan sebuah media pembelajaran ikatan kovalen untuk meningkatkan konsep pemahaman siswa SMA berbasis game education yang disebut Kit Kovalen merupakan inovasi media pembelajaran dari bahan dasar catur yang dimanfaatkan kembali didesain semenarik mungkin  seperti puzzle yang nantinya siswa akan memperaktikan sendiri dengan pilihan kartu yang diambilnya. Sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan bermakna. Mereka adalah Ulfa Rahmawati, Fatimah A...

Jelita Lestari, Jurnal Online Optimalisasi Pembimbingan Guru Pamong dan Mahasiswa PPG

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Dalam upaya untuk terusmeningkatkan kualitas pembimbingan dan pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Universitas Negeri Malang (UM)memperkenalkan sebuah inovasi terbaru berupa platform jurnal online berbasis lesson study dengan nama “JelitaLestari”. Platform ini dikembangkan khusus untukmemfasilitasi guru pamong dan mahasiswa dalam proses refleksi pembelajaran dan dokumentasi bimbingan yang lebihsistematis. Website Jelita Lestari dirancang sebagai sarana bagi guru pamong untuk merekam, memantau, serta mengevaluasipembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG di lapangan. Platform ini juga menyediakan ruang bagi guru pamong untuk menuliskan hasil lesson study mereka dalambentuk artikel ilmiah, yang nantinya dapat dipublikasikan. Dengan adanya platform ini, diharapkan akan terjadipeningkatan kualitas pembimbingan, yang pada akhirnyaberdampak positif pada kemampuan pedagogis mahasiswacalon guru. "...