Sabtu, 15 Oktober 2022

Pelajar Se-Malang Gelar Do'a Bersama dan Deklarasi Usut Tuntas Di Stadion Kanjuruhan Malang




Kepanjen (14/10/2022), Sebanyak 200 pelajar se Kabupaten Malang yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama berkumpul menjadi satu di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Agenda tersebut sengaja digelar guna menyikapi tragedi Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 lalu. Telah dirasakan bersama, bahwa duka cita mendalam dirasakan didunia sepakbola, dimana dari 702 Korban 132 diantaranya meninggal dunia, pada pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang berakhir dengan 3:2 dengan kemenangan dari tim persebaya surabaya. Ini merupakan kali pertama persebaya mengalahkan tim kesebelasan singo edan selama 23 tahun. 

Serangkaian kegiatan yang dibuka pada pukul 13.00 hingga 18.00 WIB itu diawali dengan pembacaan surah yasin dan tahlil, dilanjutkan dengan deklarasi tuntutan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama atas Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. Dilanjutkan dengan Edukasi Trauma Healing oleh Dekan Psikologi Universitas Reden Rahmat Malang Rr. Hesti Setyodiyah Lestari M. Psi dan ditutup oelh tabur bunga dipatung singa dan Pintu Nomor 13 yang menjadi lokasi tragedi Kanjuruhan itu terjadi. 

Ketua IPNU PC Kabupaten Malang Romdloni Maulana menegaskan bahwa kegiatan do'a bersama itu untuk mengenang tragedi yang telah berlalu 14 hari yang lalu, "semoga do'a yang kita panjatkan hari ini bisa membuat arwah para korban menjadi tenang disana" ujarnya. Disamping itu Faizatul Masfufah Ketua PC IPPNU Kab. Malang juga kegiatan ini sebagai bentuk simpati kepada tragedi kanjuruhan atas banyaknya korban yang terlibat, "kami sangat berduka dengan kejadian ini, ada  juga anggota kami yang menjadi korban dalam tragedi ini, semoga kedepannya kejadian serupa tidak pernah terjadi" ungkapnya.

Selain do'a bersama hal yang juga penting adalah penyampaian deklarasi tuntutan. Dalam situasi ini, IPNU IPPNU Se Kabupaten Malang mengambil sikap dan tuntutan, antara lain :

1. Usut tuntas tragedi Stadion Kanjuruhan. Siapa dan apa penyebab dari tragedi ini harus ditemukan titik terangnya. Siapa saja pelaku pemicu kericuhan di dalam Stadian Kanjuruhan, sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia;

2. Tindak tegas pelaku penembak gas air mata ke arah Tribun dan pemukulan pada suporter selama di dalam stadion;

3. Kapolri segera melakukan tindakan yang tegas terhadap anggota yang dirasa tidak maksimal dalam melakukan penanganan pengamanan pertandingan antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjurahan;

4. Pemerintah harus menjamin pihak keluarga korban, anak-anak korban yang masih butuh sekolah dan yang kehilangan orang tuanya pasca tragedi Stadion Kanjuruhan;

5. Tragedi Stadion Kanjuruhan ini harus menjadi evaluasi menyeluruh bagi pemerintah dan semua pihak untuk bersama-sama melakukan Reformasi Sepak Bola Indonesia;

6. Seluruh kader IPNU IPPNU Kabupetan Malang harus bijak dalam menanggapi tragedi Stadion Kanjuruhan

7. Memantau perkembangan penanganan kasus tragedi Stadion Kanjuruhan Malang melalui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk oleh Menkopolhukam sebagai wujud kepedulian IPNU IPPNU Kabupaten Malang dalam tragedi Stadion Kanjuruhan.

Tuntutan tersebut adalah cara pandang kami dalam menyikapi peristiwa yang terjadi, yang menjadi prinsip dalam rangka mengungkap misi kemanusiaan dan keadilan, khususnya terhadap para korban. Akhir literasi, semoga kegiatan kita bermanfaat dan memiliki dampak yang baik bagi pelajar dan dalam situasi ini. Salam satu jiwa, Arema!


Dokumentasi :


Jumat, 14 Oktober 2022

Unik, Mi Wali Songi & RA Dewi Masithoh Meriahkan Maulid Nabi Dengan Payung Hias

 

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, menjadi salah satu perayaan yang banyak dinanti oleh umat muslim. Pasalnya, dalam momentum ini biasanya masyarakat mengadakan berbagai macam kegiatan, guna menyemarakkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. 

Salah satunya, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Walisongo dan RA Dewi Masithoh 05 Lodalem-Kalipare, dalam momentum ini kompak menyemarakkan Maulid Nabi dengan menggelar perlombaan dan ditutup puncak kirab sholawat dimeriahkan dengan payung hias snack. Kegiatan ini dilaksanakan sejak Senin (10-14/10/22). 

Sementara itu Siti Choerul Bariyah kepala sekolah MI Walisongo menyampaikan bahwa tujuan diadakan acara ini guna meneladani kelahiran Nabi Muhammad saw yang umumnya diisi dengan zikir, shalawat, dan pembacaan buku rawi (buku sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw).

"Bahkan, oleh sebagian orang seperti masyarakat lokal, maulid Nabi Muhammad saw diperingati dengan berbagai macam khas," imbuhnya

Kendati demikian, nampak para siswa sangat menikmati antusias mengikuti rangkaian acara ini, hal itu tergambar jelas dari raut wajah para siswa yang penuh dengan kebahagiaan.

Harapan dengan diadakannya kegiatan semacam ini guna memotivasi anak-anak dalam mengasah kemampuan dan talenta dengan diadakannya lomba-lomba yang bernuansa islami. 

"Mohon doa dan dukungannya kepada lembaga ma'arif dan masyarakat, supaya MI Walisongo & RA Dewi MASITHOH 05 Lodalem kedepannya bisa lebih maju dan sukses mencetak generasi Islami yg berprestasi dan berakhlakul karimah," tutupnya

Pewarta: Ikbar Zakariya

Kamis, 13 Oktober 2022

Momentum maulid Nabi, SMAN 1 Gondanglegi semarakkan dari Sholawatan hingga Lomba Tumpeng buah

 





17 Rabiul Awal 1444H, dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. SMA Negeri 1 Gondanglegi gelar Sholawat bersama yang diikuti seluruh elemen sekolah dari para guru, pegawai, serta seluruh siswa.

Kegiatan dimulai pukul 09.00 diawali sholawatan bersama dan dibuka dengan istighotsah dan tahlil yang dipimpin oleh guru SMAN 1 Gondanglegi, bapak Imam A’rifudin S.Pd. Para siswa tampak mengikuti kegiatan ini dengan hikmat dan khusu'. Dilanjut pembacaan maulid diba’ oleh tim hadrah Badan Dakwah Islam (BDI). 

Kepala sekolah, Bapak Drs. Satriyo S.Pd M.Pd., dalam sambutannya mengatakan bahwa “momentum maulid ini mari meningkatkan keteladanan kita pada akhlaq nabi Muhammad SAW dan dapat mengamalkan dalan kehidupan sehari-hari, utamanya dilingkungan sekolah”. 

Dilanjutkan dengan Mauidoh Hasanah oleh KH. M. Kholili Nur, beliau membawakan dengan ciri khas yang humoris dan ceria, membuat suasana menjadi lebih cair dengan pambawaan humor-humor beliau. Kyai yang juga aktif di Youtube ini menekankan bahwa dalam menempuh pendidikan menjadi pintar bukan satu-satunya jalan menuju kesuksesan “orang sukses tidak butuh orang pinter, orang pintar belum tentu sukses, keberhasilan seseorang 80% ditentukan karena do’a orang tua dan bapak ibu guru, maka selalu minta barokah pada orang tua dan bapak ibu guru, selalu dijaga akhlaqnya agar ilmu bisa manfaat”. Disela-sela tausiyah beliau memberi quiz, bagi yang bisa menjawab mendapat hadiah langsung  dari beliau berupa pulsa senilai 100 ribu rupiah, membuat kedekatan dengan jamaah semakin terasa. Ditutup dengan doa oleh KH. M. Kholili Nur dan ramah tamah.

Kegiatan dilanjutkan dengan lomba menghias tumpeng buah yang diikuti oleh seluruh siswa dengan tim perkelas.

Siswa tampak kompak dan teliti dalam menghias buah seindah mungkin, dibuktikan hasil tumpeng dengan detail-detail ukiran yang unik serta rapi. Kegiatan lomba ini bertujuan mengasah kreatifitas siswa dan menjaga kekompakkan tim.


Dokumentasi









Rabu, 12 Oktober 2022

Daftar Sekarang untuk Program Beasiswa Magister Split-Site untuk Pegawai Negeri Sipil yang Bekerja di Sektor Sosial



Jika Anda seorang PNS yang bekerja di bidang sosial dan tertarik untuk mengambil program pascasarjana di Australia dan Indonesia, maka beasiswa ini cocok untuk Anda! Daftar sekarang untuk Program Beasiswa Master Split-Site di sektor sosial. Beasiswa ini diberikan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) bekerja sama dengan Australia Awards in Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan The University of Melbourne untuk tahun ajaran 2023-2025.

Program beasiswa spesial ini terdiri dari satu tahun studi di Universitas Gadjah Mada dan satu tahun di the University of Melbourne, Australia. Pada akhir studi, Anda akan mendapatkan dua gelar: Magister Sosiologi dan Master of Social Policy.

Pendaftaran paling lambat 15 Oktober 2022. Informasi lebih lanjut, klik di sini: https://lnkd.in/ghgJaumD 

--

Suppose you are an Indonesian civil servant working in the social sector and interested in taking postgraduate courses in Australia and Indonesia; this Scholarship is for you! Apply now for the Split-Site Masters Scholarship Program in the social sector. The Scholarship is delivered by the Ministry of National Development Planning of the Republic of Indonesia/Bappenas RI in collaboration with Australia Awards in Indonesia, Gadjah Mada University, and The University of Melbourne for the academic year 2023-2025.

This one-of-a-kind Scholarship program consists of one year of study at Gadjah Mada University, Indonesia, and one year at the University of Melbourne, Australia. At the end of your study, you will get two degrees: Magister Sosiologi and Master of Social Policy.

Apply by 15 October 2022 at the latest. For more information, click here: https://lnkd.in/ghgJaumD 

Dubes Fadjroel Mengisi Kuliah Umum dan Meresmikan Indonesian Corner di Universitas Kazguu Kazakhstan


ASTANA–Di tengah musim semi Kazakhstan, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman mengisi kuliah umum dan sekaligus meresmikan Indonesian Corner di Kazguu University pada tanggal 5 Oktober 2022.  

Di kampus influencer Dayana sedang menempuh kuliah tersebut, Dubes Fadjroel menyampaikan tentang konsep serta praktek diplomasi yang dilakukan oleh setiap kedutaan besar. Jubir Presiden tahun 2019-2021 tersebut juga menjelaskan berbagai peluang kerjasama antara Indonesia dan Kazakhstan. Kuliah umum tersebut dipandu oleh Profesor Hubungan Internasional Universitas Kazguu, Ikboljon Koraboev. 

Saat meresmikan Indonesia Corner, Dubes Fadjroel menyampaikan rasa terima kasih atas kolaborasi yang terjalin dengan sangat baik antara KBRI Astana dengan Universitas Kazguu. “Merupakan suatu kehormatan bagi saya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Republik Kazakhstan mengunjungi universitas ini untuk kedua kalinya. Kunjungan pertama saya ke universitas ini adalah pada April 2022. Saya sangat senang bisa ditemani oleh Ibu Shynar Bolatovna, Kepala Departemen Internasional Universitas Kazguu untuk berwisata ke universitas tercinta ini. Saat kami melewati bagian gedung ini dan saya melihat beberapa bendera negara asing. Saat itu, saya berharap Bendera Indonesia juga bisa dipasang di tempat ini. Tanggapan Ibu Shynar sangat positif dan hari ini, pada kunjungan ke-2 saya di sini, saya senang melihat Bendera Indonesia ada di bagian ini bersama dengan negara-negara sahabat lainnya. Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada Ibu Shynar dan seluruh staf International Department of Kazguu university yang telah mewujudkan Indonesian Corner di Universitas Kazguu”, paparnya.

Dengan adanya Indonesian Corner tersebut, Dubes Fadjroel berharap semakin banyak mahasiswa Kazguu yang akan mengenal dan meneliti Indonesia. “Pojok Indonesia di Kazguu memiliki arti khusus bagi kami sejak Mahasiswa Indonesia pertama di Kazakhstan belajar di Universitas ini. Dan tahun ini, akan ada 2 mahasiswa baru Indonesia yang akan kuliah di Kazguu University. Dengan adanya Indonesian Corner ini, saya berharap para mahasiswa Kazguu University bisa lebih mengenal Indonesia sekaligus bisa berhubungan dengan mahasiswa Indonesia yang kuliah di sini dan saya berharap melalui pojok ini, diskusi dan penelitian tentang Indonesia di universitas ini dapat dimulai”, tutupnya.

*

Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial Budaya dan Protokol KBRI Nur-Sultan

Darmia Dimu (+7 777 473 4953)

Sekretaris Dubes RI Untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan

Andi Zulkarnain (+7 705 178 3255 / +628817510623)


Facebook : Indonesian Embassy Nur-Sultan

Twitter : Indonesian Embassy Nur-Sultan

Instagram : Indonesiainnursultan

Youtube : KBRI Nur-Sultan TV

Website: https: kemlu.go.id/nur-sultan/id


#NurSultanTheServingEmbassy

Kazakhstan Ingin Belajar Pencak Silat dari Indonesia

9 Oktober 2022. KARAGANDA–Indonesia dan Kazakhstan bersahabat akrab dan menjadi Keluarga Besar karena Pencak Silat, kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Tajikistan menghadiri Adult and Junior Pencak Silat Championship di Karaganda, Kazakhstan pada tanggal 8-9 Oktober 2022. Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan dengan melibatkan semua klub Pencak Silat di negara terbesar dan terkaya di Asia Tengah tersebut. Kejuaraan Pencak Silat Kazakh di Karaganda diikuti oleh 310 peserta dari 30 klub Pencak Silat di 14 provinsi (regions) di Kazakhstan. Saat ini, negara terbesar di Asia Tengah ini memiliki lebih dari 3.600 pendekar pencak silat.

Pencak Silat merupakan seni bela diri asal Indonesia yang telah diakui sebagai warisan takbenda oleh UNESCO. Pencak Silat tidak hanya belajar tentang teknik dan jurus Pencak Silat, tetapi juga belajar tentang filosofi dan budaya Pencak Silat. Pencak Silat sendiri memiliki manfaat tidak hanya untuk pertahanan tetapi juga pengelolaan diri karena membutuhkan kedisiplinan, kepercayaan diri, dan kebajikan. 

Dubes Fadjroel yang juga merupakan Penasehat Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan meyakini bahwa Pencak Silat merupakan jalan untuk membangun hubungan baik antara Indonesia dan Kazakhstan. "Masyarakat Kazakhstan sangat menggemari olahraga bela diri, oleh karena itu Pencak Silat merupakan salah satu pengikat persahabatan antara Indonesia dengan Kazakhstan. Kami menyebutnya sebagai Diplomasi Pencak Silat dan menjadi champion dalam diplomasi di Kazakhstan", tuturnya. 

Jubir Presiden periode 2019-2021 tersebut juga menyampaikan selamat kepada komunitas Pencak Silat Kazakhstan yang meraih prestasi dalam Kejuaraan Pencak Silat Dunia di Malaka. “Selamat kepada Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan yang berhasil meraih Medali Perak dan Perunggu dalam Kejuaraan Pencak Silat Dunia di Malaka Malaysia pada Agustus lalu. Semoga Pencak Silat Kazakhstan semakin berkembang dan bertambah banyak anggotanya serta melahirkan pendekar-pendekar hebat yang akan berprestasi di tingkat regional maupun internasional dan sukses membawa medali emas dalam Kejuaraan Pencak Silat Dunia di Jakarta, Indonesia pada tahun 2023”, paparnya. 

Wakil Presiden Pencak Silat Republik Kazakhstan, Mr. Medet Abzhanov menyampaikan terima kasih atas dukungan yang sangat baik dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Astana untuk pengembangan Pencak Silat di Kazakhstan. “Kami sangat bahagia dan mengapresiasi KBRI karena terus mendukung, termasuk menyumbangkan peralatan Pencak Silat yang kami gunakan di acara ini, sebab berdasarkan aturan baru dari pemerintah, kami tidak bisa melaksanakan kejuaraan seperti ini, tanpa menggunakan fasilitas baru demi keamanan peserta. Kami juga bisa menyewa salah satu gedung prestisius di Kazakhstan karena dukungan penuh KBRI”, katanya.  

Mr. Medet meyakini bahwa Pencak Silat merupakan jalan untuk mempromosikan budaya kedua negara serta sarana untuk membangun karakter generasi muda Kazakhstan. “Pencak Silat bisa menjadi pintu untuk mempromosikan budaya Indonesia dan Kazakhstan. Dengan mengenal Pencak Silat, maka para atlet akan mengerti tentang nilai-nilai Indonesia. Pencak Silat bisa membangun karakter generasi muda untuk saling menghargai satu sama lain, termasuk tidak memperlihatkan agresi kepada pihak lain. Pencak Silat merupakan olahraga bela diri yang aman atau kurang resiko terluka karena memiliki teknik yang unik”, ucapnya. 

Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial Budaya dan Protokol KBRI Nur-Sultan

Darmia Dimu (+7 777 473 4953)

Sekretaris Dubes RI Untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan

Andi Zulkarnain (+7 705 178 3255 / +628817510623)


Facebook : Indonesian Embassy Nur-Sultan

Twitter : Indonesian Embassy Nur-Sultan

Instagram : Indonesiainnursultan

Youtube : KBRI Nur-Sultan TV

Website: https: kemlu.go.id/nur-sultan/id


#NurSultanTheServingEmbassy

Singkatnya, kenapa harus BKR UM ?

Koordinasi dengan Ibu Heni Masruroh Tim PLMK LPPM UM 

 
Sudah banyak terdengar bagi kita istilah kebencanannya, mulai dari pengertiannya hingga pengurangan risikonya. Kabupaten Malang sebagai wilayah yang bisa disebut laboratorium atau marketplace bencana menuntut manusianya harus bisa menguasai mengenai management penanggulangan dan pengurangan risiko bencana. Dalam terorinya, dimana terjadi bencana maka diwilayah itulah semua stakeholder masyarakat harus bersatu dan saling berbagi peran dalam penanggulangan dan pengurangan risiko bencana, mulai dari kaum awam, kaum wirausaha hingga kaum cendekiawan harus bisa memposisikan dirinya dalam berperan untuk penanggulangan dan pengurangan risiko bencana. 

Selama kurun waktu satu tahun banyak bencana yang terjadi wilayah malang, mulai bencana alam atau non alam, namun secara general bencana non alam seperti sosial jarang terjadi. Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angina putting beliung, gempa bumi dan gunung Meletus sering melanda wilayah kabupaten malang. Sepanjang tahun 2021 sampai awal 2022 telah terjadi empat bencana besar yang terjadi di Wiayah Malang yang berskala nasional, mulai Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu, secara berturut-turut pada 4 April 2021 terjadi bencana gempa bumi yang melanda wilayah selatan kabupaten malang, yakni kecamatan turen, dampit, Tirtoyudo dan Ampelgading. Lalu, pada 4 November 2021 disusul bencana banjir bandang kota batu juga tercatatat banyak korban jiwa. pada 4 Desember 2021 terjadi Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru yang memakan korban yang begitu banyak dan hingga artikel ini ditulis belum selesai penananganannya, yakni pada tahap relokasi dan pembangunan jembatan yang menghubungkan Malang dengan Lumajang berakibat putus saat bencana terjadi. Dan yang terakhir adalah pada tanggal 1 Oktober 2022 terjadi Tragedi Stadion Kajuruhanyang memakan korban 703 korban, 132 diantaranya meninggal dunia. 

Saat ketiga bencana itu terjadi, semua stakeholder terlihat begitu antusias dan berempati dalam membantu, mulai dari NGO, LSM dan Ormas-Ormas lainnya begitu ramai membantu, tak terkecuali dengan Pemerintah yang ikut andil dalam mengambil keputusan dan kebijakan. Saya saat itu juga menjadi saksi, penanganan ketiga bencana yang terjadi itu, rata-rata 4 bulan saya fokus terlibat dalam penanganan ketiga bencana tersebut. Namun ada hal yang begitu saya sayangkan. Karena saya selain diafiliasikan diri sebagai relawan, secara naluri saya juga sebagai mahasiswa, saya juga terpanggil dalam mengimplementasi konsep tridharma perguruan tinggi. Selama menjadi sekretaris posko di kebencanaan saya mengamati beberapa donatur yang datang ke lokasi kebencanaan, terkhusus mahasiwa. 

Ada beberapa peristiwa yang tak seharus dilakukan mahasiswa ketika merespon bencana khususnya mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) karena saya sendiri adalah mahasiswa yang beralmamater UM sehingga, kritik dan saran yang saya himpun dari pengamatan ketika dilapangan adalah mengarah kepada Universitas Negeri Malang. Kritik dan saran yang diambil dari pengamatan dilapangan secara langsung tersebut akan saya jelaskan pada artikel ini, terlepas dari tingkat objektivitasnya yang paling penting begitulah fakta yang terjadi dilapangan, bukan bermasud untuk menjatuhkan atau menjelek-jelekkan instansi dan almamater saya sendiri, bagi saya ini adalah wujud dari kecintaan kepada almamater untuk bisa memperbaiki agar bisa menjadi lebih baik dan lebih berperan serta dirasakan langsung oleh masyarakatnya, tak hanya eksistensinya saja namun juga solusi ditengah kebutuhan yang ada kita bisa memposisikan peran disitu. Beberapa fakta,kritik dan sara untuk Universitas Negeri Malang dari tiga penganganan bencana yang terjadi di wilayah Malang, antara lain : 

1. Respon Yang kurang Tepat 

Mulai bencana gempa bumi dan banjir bandang, mahasiwa UM sejauh pengetahuan saya tidak pernah melakukan giat didalam penenganan bencana tersebut. Meskipun ada giat hal itu kurang tepat, respon yang diambil hanya template atau respon yang dilaksanakan pada umumnya, tidak dikaji secara dalam apakah respon yang diambil sudah tepat. Misalnya, bila ada yang menganggap pernyataan saya diatas adalah salah, nyatanya mahasiwa melakukan open donasi dijalan. Inilah yang saya anggap kurang tepat, sebagai kaum intelektual dirasa kurang peran kita kalau hanya melakukan open donasi atau bermental ‘pengemis’, padahal kapasitas kita leboh dari itu, kita harusnya diposisi intelektual yang harusnya mengkaji mengenai management penanggulangan dan pengurangan risiko bencana. Belum lagi ketika kita melakukan open donasi, ada bencana lain yang ditimbulkan diantaranya kemacetan. Semua ada positif dan negatifnya, alangkah baiknya jika optimalisasi itu diterapan sebagai akademisi dan sebagian kecil yang mengatur mengenai donatur. 

2. Egoisme Yang Tinggi

Terlepas dari fenomena diatas, mungkin jika prespektif saya salah, ada yang telah melakukan giat namun saya rasa tingkat egoismenya tinggi. Misalnya berangkat atasnama organisasi ekstra atau intra , saya tidak perlu menyebutnya. Coba jika kita semua organisasi ekstra, intra dan semua civitas akademika bergabung dan sama-sama membawa bendera Universitas Negeri Malang maka kita akan lebih besar namanya secara bersama, ditambah lagi jika kita berangkat dengan berpamitan terhadap kampus kita juga akan mendapatkan donatur itu dari kampus. Artinya mari kita bersatu membesarkan nama kampus untuk perperan dimasyarakat melalui bendera Universitas Negeri Malang. 

3. Asesmen Yang Rendah Pasca bencana terjadi, semua mahasiswa yang tergabung kedalam suatu organisasi, aktif ingin berperan atau membantu, tak sedikit yang melakukan open donasi, ini bukan suatu hal yang salah. Harusnya dalam hal ini harusnya mahasiswa berada diposisi strategis yaitu sebagai kaum intelektual yang berperan menganalisis dan mengkaji, memanfaatkan sumberdaya manusianya yang tinggi untuk managemen posko. Namun, nyatanya tidak demikian, mahasiswa lebih memilih untuk melakukan open donasi dilapangan yang justru menurunkan esensi dari mahasiswa itu sendiri, padahal terkadang apa yang telah dilakukan tidak berbasis kebutuhan dan hanya mengedepankan eksistensi, hanya beranggapan bagaimana organisasinya terlihat ikut membantu dan turun lapangan, padahal bantuan yang diberikan tidak tepat. Sebagai pengelaman saya ketika menjadi sekretaris Pos Lapangan saat bencana banjir bandang dikota batu, ada sekumpulan mahasiswa yang membawa pakaian bekas sebanyak separuh mobil pickup, padahal hal itu tidak dibutuhkan dan telah diumumkan oleh semua elemen penanggulanagan bencana kala itu, bahwa tidak membutuhkan pakaian bekas. 

Setelah kami telusuri, sebelum melakukan giat open donasi dan berangkat kesini apakah sudah koordinasi, ternyata belum koordinasi dengan siapapun. Bagi kami itu adalah kesalahan fatal, tidak meringankan bencana malah membuat bencana baru dengan membawa sesuatu yang tidak dibutuhkan sama sekali. Pengalaman kedua saat terjadi bencana  erupsi awan panas guguran gunung semeru, sudah diberitakan untuk tidak membawa logistik ,tetapi hal yang dibutuhkan adalah SDM Relawan, utamanya sebagai managemen posko dan asesmen, dibutuhkan juga alat rekonstruksi dan pembersihan, dan dana keuangan. Tapi, masih saja ada yang kelokasi membawa logistik dan yang paling parah adalah lokasi bencana dijadikan spot untuk wisata bencana, ini menujukkan sikap empati yang buruk dan perlu dilakukan edukasi kembali. 

Dari berbagai kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menanggapi bencana, kami merasa prihatin dan ini tentunya hal yang kurang benar, maka untuk meluruskan hal yang menurut kami sebagai relawan kurang benar dan setelah berdiskusi dengan berbagai pihak, akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan organisasi relawan kampus yang langsung dibina oleh BPBD Kabupaten Malang dan LPBI NU Kabupaten Malang, organisasi itu bernama Badan Koordinasi Relawan Universitas Negeri Malang (BKR UM), peran Badan Koordinasi Relawan Univeristas Negeri Malang antara lain : 

1. Sebagai Information Center 

Hal yang pertama dilakukan ketika bencana terjadi adalah melakukan asesmen, maka dari situ relawan harus berada dilokasi secara langsung, bila pemerintah setempat menetapkan masa tanggap darurat, kami akan mendirikan posko. Posko inilah nanti akan menjadi pusat informasi bagi seluruh civitas akademika Univeristas Negeri Malang yang ingin membantu ketika bencana sedang terjadi, entah itu berbentuk giat ataupun bantuan moril. Informasi yang kami sediakan ini utamanya bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan bantuan seperti yang telah terjadi pada kasus-kasus diatas. 

2. Pelayanan Satu Pintu 

Kami berperan sebagai enumerator civitas akademika Universitas Negeri Malang yang telah membantu, dari sini semua yang berhubungan dengan UM, baik organisasi intra, organisasi ekstra, organisasi daerah, komunitas, dan lain-lain terrekap dengan baik, serta kami bisa memberitahukan kepada kampus atau masyarakat pada umumnya bahwa univeristas negeri malang telah melakukan giat penanggulangan dan pengurangan risiko bencana. 

3. Branding Universitas 

Pada intinya sebagai ajang menyatukan atau branding kampus terhadap seluruh organisasi yang selama ini berangkat sendiri-sendiri dengan membawa benderanya masing-masing. Kita harus bersatu, untuk membesarkan kampus dibawah bendera Univeristas Negeri Malang. 

Singkatnya, itulah peran kami. Pada dasarnya adanya banyak pertimbangan, terbukti kita didukung oleh banyak pihak, antara lain BPBD Kabupaten Malang, LPBI NU Kabupaten Malang, MDMC UMM. Tak hanya itu pada universitas lain juga terdapat organisasi serupa, dan kami mendapatkan dukungan support dari sana, yakni Mahasiswa Tanggap Bencana Universitas Airlangga Surabaya (MAHAGANA UNAIR). BKR Hari ini sebagai kepanjangan tangan dari BPBD yang ada dikampus dan menginduk kepada Pusat Lingkungan Mitigasi Kebencanaan (PLMK) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Malang (LPPM UM). 

Pada 3 April 2022, BEM UM Melalui Direktorat Jendral Lingkungan Hidup melaksanakan Diskusi Umum di Aula Ava Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Diskusi ini mengusung tema "Penyelarasan Kebijakan dan Realitas Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Batu". Diharapkan dari adanya kegiatan diskusi ini dapat memulai inisiasi BEM UM 2022 dalam mengkritisi isu lingkungan di masyarakat. Pada saat itu adalah pasca bancana banjir bandang kota batu 2021 dan kami diundang untuk dalam seminar itu, diwaktu yang tepat kami juga turut berdiskusi untuk rencana strategis (RENSTRA) Pemerintah Kota Batu pasca bencana banjir bandang kota batu 2021. Diantaranya tata ruang yang aman bencana banjir khususnya di aliran sumber brantas dan kajian kota batu sebagai kota wisata yang ramah lingkungan.  Singkatnya, itu adalah pandangan umum sebagai relawan yang pernah terlibat dalam penanganan bencana banjir bandang kota batu 2021 dan sebagai mahasiswa sebagai pusat intelektual dan pengkajian. 

Diwaktu yang sama, kami bertemu dan berdiskusi lanjut dengan pemateri yang juga sebagai tim Pusat Lingkungan Mitigas Kebencanaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang (PLMK LPPM UM) Heni Masruroh, kami menyampaikan maksud dan tujuan kami dalam bergerak membentuk Badan Koordinasi Universitas Negeri Malang (BKR UM), beliau sangat menyambut dengan baik, bahkan sudah lama beliau ingin membentuk organisasi serupa, hanya saja dengan nama yang berbeda, awalnya beliau akan member nama Tim Reaksi Cepat Cakrawala (TRCC), kami pun mengatakan jika berkaitan dengan nama kami bisa saja dan patuh apapun kebijakan dari kampus melalui PLMK LPPM UM, hal yang terpenting adalah bagaimana misi kemanusiaan yang kami usung dalam rangka penanggulangan dan pengurangan risiko bencana bisa dilakukan. 

Selebihnya, beliau juga kaget ketika mendengar mahasiswa yang tergabung dalam BKR UM meskipun masih pertama adalah 70 mahasiswa dan telah mendapatkan sertifikasi BNPB di Hotel Mercure Malang, 70 mahasiswa tersebut tersebar dalam 9 divisi. Mulai dari divisi Hubungan Masyarakat dan Data Informasi (HUMDATIN), Divisi Tim Reaksi Cepat (TRC), Divisi Logistik, Divisi Psikososial, Divisi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Divisi Divisi Riset dan Pengembangan, Divisi Sarana Prasarana, Divisi Giat Operasional, dan yang terakhir adalah Divisi Kesehatan. Dari masing-masing divisi tersebut memiliki program yang beragam namun saling keterkaitan dengan divisi yang lain. Itu adalah divisi ketika organisasi namun saat turun ke lokasi berbeda struktunya. Itu adalah salahsatu teori management kebencanaan yang telah kita peroleh dari BPBD, LPBI dan MDMC, serta MAHAGANA UNIAR. Dengan kata lain, kami telah siap dalam misi penanggulangan bencana.

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...