Jumat, 21 April 2023

Hari Kartini | Kumpulan 32 Surat Kartini Kirim Ke Belanda 1899-1902

  

Surat Kartini


Di hari Ibu Kartini tahun ini, aku sengaja mengumpulkan 32 surat yang dikirim ibu kartini ke teman di Belanda Jacques Henrij Abendanon, dalam rentan waktu sekitar November 1899 hingga Oktober 1902, tanpa berpanjang lebar beginilah isi suratnya. Semoga menginspirasi ðŸ˜Š


  1. PEREMPUAN JAWA


"Seorang gadis Jawa adalah sebutir permata, pendiam, tak bergerak-gerak seperti boneka kayu; bicara hanya bila benar-benar perlu dengan suara berbisik, sampai semut pun tak sanggup mendengarnya; berjalan setindak demi setindak seperti siput; tertawa halus tapa suara, tapa membuka bibir; sungguh buruk nian kalau giginya tampak seperti luwak". 


[Kartini, Surat kopada Ny. Abendanon, Agustus 1900]

_______________________________________________


  1. PENDIDIKAN UNTUK IBU 


"Bukan tanpa alasan orang mengatakan Kebaikan dan kejahatan dimulai anak bersama air susu Ibu. Alam sendiri lah yang menunjuk dia untuk melakukan kewajiban itu. Sebagai ibu dialain pendidik pertama anaknya. Di pangkuannya anak pertama belajar merasa, berpikir, berbicara. Dan dalam kebanyakan hal Pendidikan pertama tama bukan tapa arti untuk seluruh hidupnya. Tangan ibulah yang meletakkan benih kebaikan dan kejahatan dalam hati manusia, yang tidak jarang dibawa sepanjang hidupnya. Dan bagaimana sekarang ibu, ibu Jawa dapat mendidik anak-anaknya, kalau mereka sendiri tidak terdidik? Peradaban dan kecerdasan bangsa jawa tidak akan maju dengan pesatnya, kalau perempuan dalam hal itu terbelakang". 


[Surat kepada Prof. Dr. G. K. Anton 4 Oktober 1902]

_______________________________________________


  1. PENDIDIKAN KARAKTER 


"Pendidik ialah mendidik budi dan jiwa, kewajiban seorang pendidik belumlah selesai jika ia hanya baru mencerdaskan pikiran saja; bahwa tahu adat dan bahasa sera cerdas, pikiran belumlah lagi jaminan orang hidup susila dan mempunyai budi pekerti...".



[Kartini, surat kepada Ny. Abendanon, 21 Januari 1901]

_______________________________________________


  1. KETIDAK BERDAYAAN PEREMPUAN 

"Satu-satunya jalan bagi gadis jawa, terutama bagi kalangan ningrat adalah perkawinan. Tetapi apa yang terjadi dengan perkawinan yang mula-mula oleh Tuhan ditentukan sebagai tunuan tertinggu bagi wanita ? Perkawinan yang sekestinya merupakan panggilan suci telah menjadi semacam jabatan. Jabatan yang harus dikerjakan dengan syarat-syarat yang merendahkan dan mencemarkan bagi wanita-wanita kita. Atas perintah bapak atau paman atau kakaknya, seorang gadis harus siap untuk mengikuti seorang laki-laki yang tidak pernah dikenalnya, yang tidak jarang telah mempunyai istri dan anak-anak. Pendapatnya tidak nyata, ia harus menurut saja". 


"Saya putus asa, dengan rasa pedih-perih saya puntir-puntir tangan saya menjadi satu. Sebagai manusia saya merasa seorang diri tidak mampu melawan kejahatan berukuran raksasa itu, dan yang-aduh, alangkah kejamnya! Dilindungi oleh ajaran islam dan dihidupi oleh kebodohan perempuan: korbannya! Aduh! Saat aku membayangkan mungkin suatu nasib akan menimpakan saya, suatu siksaanyang kejam, yang bernama poligami itu! 'Saya tidak mau' mulutku menjerit, hatiku menggemakan jeritan itu ribuan kali...".


[Kartini, Surat kepada Nyonya Van Kol, 19 Agustus tahun 1901]

_______________________________________________


"... tidak usah kita herankan lagi apa sebabnya nafsu laki-lali memikirkan dirinya sendiri, bila kita ingat, bahwa laki-laki itu sejak semasa kecilnya, sudah dilebih-lebihkan daripada anak perempuan. Dan semasa kanak-kanak laki-laki itu sudah diajar merendahkan derajat anak perempuan. Bukankah acap kali kudengan seorang ibu berkata kepada anaknya laki-laki bila ia jatuh, lalu menangis, "cis, anak laki-laki menangis tiada malu, seperti anak perempuan".


[Surat kepada Stella Zeehandelaar - 23 Agustus 1900]


_______________________________________________


  1. KRITIK AGAMA: TAKLID

"Kami bernama orang Islam karena kami keturunan orang-orang Islam, dan kami adalah orang-orang Islam hanya pada sebutan belaka, tidak lebih. Tuhan, Allah, bagi kami adalah seruan, adalah seruan, adalah bunyi tanpa makna..."


[Kartini, Surat Kepada E. C Abendanon, 15 Agustus 1902]

_______________________________________________


"Lagi pula sebenarya agamaku Islam Karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku jika aku tidak mengenal dan tidak bisa mengenanya? Al-Qur'an terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan ke dalam Bahasa apapun. disini tidak ada orang yang mengerti Bahasa Arab. Disini orang diajar membaca Al-Qur'an, tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya".



[Kartini, Surat kepada Nn. Stella 2. November 1899]

_______________________________________________


  1. CITA-CITA

"Pada zaman manapun dan dalam bidang apa saja kaum pelopor selalu mengalami rintangan-rintangan hebat. Itu kami sudah tahu. Tetapi betapa nikmatya, memiliki suatu cita-cita, suatu panggilan. Katakanlah kami ini orang-orang gila atau orang sinting, atau apa saja yang Nyonya kehendaki. Tetapi kami tidak dapat berbuat lain. Karena itu sudah ada dalam darah kami". 


[Surat Kartini kepada Ny. Ovink-Soer, awal 1900]

_______________________________________________


"Saya menyadari ketidakmampuan saya, Stella. Tiap orang akan tertawa terbahak-bahak, membaca secarik kertas ini untukku. Alangkah gila pikiran saya, bukan? Saya, yang tidak belajar apapun, tidak tahu apapun, memberanikan diri dalam sastra!".


[Surat Kartini pada Estella Zeehandelaar, 6 November 1899]

_______________________________________________


  1. SEMANGAT

"Benar, aku mash muda, tetapi aku tidak buta dan tidak tuli, dan banyaklah sudah yang kulihat dan kudengar, bahkan sudah terlalu banyak, sehingga hatiku hancur karena sedihnya, sehingga dicambuknya hatiku supaya aku tegak berdiri melawan adat, kebiasaan, yang jadi kutuk bagi perempuan dan anak-anak".


[Surat Kartini kepada Ny Abendanon, Agustus 1900] 


"Saya tahu jalan yang hendak saya tempuh itu sukar, banyak duri dan onaknya, dan lubang-lubangnya; jalan itu berbatu-batu, berlekuk-lekuk, licin jalan itu. Belum dirintis! Dan meskipun saya tidak beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah jalan, saya akan mati dengan bahagia, karena jalannya sudah terbuka dan saya turut membantu membuka jalan menuju ke tempat perempuan bumiputra merdeka dan berdiri sendiri". 


[Surat Kartini kepada Ny. Abendanon- oktober 1900]

_______________________________________________


  1. KRITIK SOSIAL : FEODALISME

"Sekarang ini kaum bangsawan mengira bahwa mereka adalah makhluk yang lebih tinggi daripada rakyat biasa dan karena itu juga berhak mendapat yang paling baik dari segala-galanya. Ini suatu pendapat yang sesat dan harus diberantas. Jadi jangan malah mengajarkan kepada anak-anaknya supaya dari kecil sudah harus dihormati dan dipanggil dengan gelar yang sudah meniadi 'hak'-nya!".


"Bagi saya hanya ada dua macam bangsawan, bangsawan pikiran dan bangsawan budi. Tiada yang lebih gila dan bodoh dalam pandangan saya daripada melihat orang yang membanggakan asa keturunannya".


[Surat kepada Nona Stella Z, 18 agustus 1899]

_______________________________________________


  1. KRITIK AGAMA: PILIGAMI


"Allah menjadikan perempuan akan jadi teman laki-laki, dan tujuan hidupnya ialah bersuami. Benar, tiada tersangkal dan dengan senang hati aku mengakui bahwa bahagia perempuan yang sebenarnya.... hidup bersama dengan laki-laki dengan damai dan selaras, Tetapi betapakah mungkin hidup bersama dengan damai dan selaras, bila aturan kawin kami demikian..... tiap-tiap orang perempuan yang kawin dalam dunia Pergaulan hidup kami tahu, bahwa bukan hanya dia saja akan tetapi jadi istri suaminya, dan bahwa besok lusa suaminya itu boleh membawa perempuan lain jadi temannya pulang kerumah, menurut hukum Islam perempuan itu istrinya yang sah juga".


[Kartini, Surat kepada Nona Stella Z, 1900]


_______________________________________________


"Aku tidak, sekali-sekali tidak, dapat menaruh cinta. Bagaimana aku akan hormat (pada laki-laki) yang sudah kawin membawa perempuan lain ke dalam rumahnya, perempuan yang dikawininya secara sah menurut hukum Islam? Dan siapa yang tidak berbuat demikian? Bukan dosa dan bukan kecelakaan pula; hukum Islam mengijinkan laki-laki menaruh empat orang perempuan. Tetapi aku selama-lamanya mengatakan itu dosa. Segala perbuatan yang menyakitkan sesamanya, dosalah pada mataku".


[Kartini, Surat kepada Nona Stella Z, 18 Agustus 1899]

_______________________________________________


  1. KRITIK BARAT 

"Bahwa dengan kesungguhan hati kami mengira 'Masyarakat Eropalah adalah satu-satunya yang murni, yang unggul dan tak terkalahkan', masanya telah lama lampau. Maafkan kami telah mengatakan hal itu, itu, tetapi sempurnakah masyarakat Eropalah menurut pendapat nyonya? Wahai, kamilah barangkali yang paling akhir, yang akan mengakui dengan rasa syukur kebaikan dalam dunia nyonya yang banyak, sangat banyak. Tetapi apakah nyonya akan mengingkari, bahwa banyak sesuatu yang bagus, besar dan luhur dalam masyarakat nyonya yang acap kali berlawanan dan menjadi bahan cemooh dalam peradaban?".


[Surat Kartini kepada Nyonya Abendanon, 27 Oktober 1902]

_______________________________________________


"Orang-orang Belanda itu menertawai dan mengejek kebodohan kami, tapi kami berusaha untuk maju, kemudian mereka mengambil sikap menantang kami. Aduhai betapa banyanya duka cita dahulu semasa masa kanak-kanak di sekolah, para guru kami dan banyak diantara kawan-kawan sekolah kami mengambil sikap permusuhan terhadap kami...kebanyakan guru tidak rela memberikan angka tertinggi pada anak Jawa, sekalipun si murid berhak menerimanya".


[Surat Kartini kepada Nona Stella Z, 12 Januari 1900]


"Kerap kali aku bertemu dengan orang kulit putih yang sekali-sekali bukan bodoh. malahan bangsawan pikiran, tetapi angkuhnya bukan main, tidak tertahan. Hal itu menyakiti hatiku bukan main. Dan terlalu banyak orang merasa bahwa kami orang Jawa sebenarya bukanlah manusia. Bagaimana orang belanda hendak kami kasih sayangi apabila kami diperlakukan demikian? Cinta membangkitkan balason cinta, tetapi penghinaam selama-lamanya tak akan menghiduphan rasa cinta".

_______________________________________________


  1. OPTIMISME


"Suatu perobahan dalam seluruh masyarakat pribumi pasti akan datang. Titik tolaknya telah ditakdirkan. Hanya.... kapan? itulah pertanyaan yang besar. Kita tidak dapat mempercepat saat meletusnya revolusi. Sungguh aneh bahwa di pelosok daerah pedalaman yang terpencil ini mengendap pikiran-pikiran memberontak itu.  Teman-teman kami disini mengatakan, sebaiknya kami tidur saja dahulu barang 100 tahun-kalau kami bangun kembali, akan kami temukan tanah Jawa sebagai yang kami inginkan."


[Surat Kartini kepada Stella, 6 Nopember 1899]

_______________________________________________


  1. SOLUSI: PENDIDIKAN

"Pemerintah tiada akan sanggup menyediakan nasi di piring bagi segala orang Jawa, akan dimakannya, tetapi pemerintah dapat memberikan daya upaya, supaya orang Jawa itu dapat mencapai tempat makanan itu. Daya upaya itu ialah pengajaran."


[Surat Kepada Stella Zeehandeler, 12 Januari 1900]

_______________________________________________


"....memberi kesempatan kepada anak bangsa Jawa laki-laki dan perempuan untuk mencari kepandaian agar mereka mampu membawa tanah air dan bangsanya kearah perkembangan jiwa, kearah kecerdasan pikiran serta kemakmuran dan kesejahteraan ...."


  1. PENDIDIKAN PEREMPUAN


"Karena saya yakin sedalam-dalamnya bahwa wanita dapat memberi pengaruh kepada masyarakat, maka tidak ada yang lebih saya inginkan daripada menjadi guru, agar supaya kelak dapat mendidik gadis-gadis dari para pejabat tinggi kita". 


"O, saya ingin sekali menuntun anak-anak itu, membentuk wataknya, mengembangkan otanya yang muda, membina mereka menjadi wanita-wanita dari hari depan, supaya mereka kelak dapat meneruskan segala yang baik itu. Bagi masyarakat kita pasti akan membahagiakan, bilamana wanita-wanitanya mendapat pendidikan yang baik". 


[Surat Kartini kepada Nona Van Kool]

_______________________________________________


  1. PENDIDIKAN YANG MEMBEBASKAN 


"Maka didiklah orang Jawa supaya belajar berpikir sendiri. Kalau ia sudah dewasa dalam pikirannya. silakan dia memilih agamanya sendiri. Andaikan ia ingin menjadi Kristen karena keyakinannya, janganlah it dihalang-halangi. Kalau ia menghendaki tetap berpegang kepada agama nenek moyangnya, itupun bagus!".


"Ingin hatiku hendak beranak, laki-laki dan perempuan sekaligus, yang akan kudidik, kubentuk jadi manusia sepadan dengan kehendak hatiku. Pertama-tama akan kubuangkan adat kebiasaan yang buruk, yang melebihkan anak laki-laki daripada anak perempuan".


"Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tapi hal yang benar-benar bisa menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri".


"Taukah engkau bunyi semboyanku ? 'Aku mau' "

_______________________________________________


  1. KEGELISAHAN KARTINI : KEADAAN RAKYAT

"Apa sebab orang Jawa menjadi begitu miskin? Pemotongan rumput yang tiap hari penghasilannya hanya 10 atau 12 sen terkena pajak pencaharuan. Untuk tiap ekor kambing atau domba yang dsembelih, harus dibayar 20 sen. Demikianlah penjual sate yang tiap haru menyembelih dua ekor kambing, harus membayar pajak setiap tahun 144 gulden. Lalu berapakah penghasilan mereka? Hanya cukup untuk hidup".


"Di sini ada barang yang jauh lebih jahat dari alkohol, yaitu candu. Tak dapat dikatakan betapa besarnya kesengsaraan yang disebabkan oleh candu atas negeriku, rakyatku. Candu itu ibarat penyakit sampar bagi Jawa. Sebetulnya lebih jahat dari penyakit sampar. Penyakit sampar tidak merajalela untuk selama-lamanya, cepat atau lambat ia akan hilang. Tetapi akibat dari candu akan makin besar, makin meluas dan tidak akan lenyap, karena dilindungi oleh Pemerintah! Makin banyak orang mengisap candu di Jawa, makin penuh peti orang Pemerintah. Penjualan candu merupakan salah satu sumber kekayaan yang paling besar bagi Pemerintah Hindia Belanda. Perduli apa kesejahteraan rakyat ....yang penting Pemerintah memperoleh keuntungan besar. Kutukan rakyat mengisi kantong Pemerintah Hindia Belanda dengan emas berton-ton, berjuta-juta!".


  1. BERDO'A

"Ya Tuhan, kadang-kadang saya berharap, alangkah baiknya jika tidak pernah ada agama. Sebab agama yang seharusya justru mempersatukan semua umat manusia, sejak berabad-abad menjadi pangkal perselisihan dan perpecahan, pangkal pertumpahan darah yang sangat mengerikan. Orang-orang seibu sebapa ancam-mengancam berhadap-hadapan Karena berlainan cara mengabdi kepada Tuhan yang Esa dan Tuhan yang sama".


Ungkapan Kartini kepada Kia Haji Moch Sholeh bin Umar (Ulama dari Darat, Semarang) di rumah pamannya Pangeran Arto Hadiningkrat. Di waktu itu, sang Kia menjelaskan untaian makna surat al-Fatikhah.  Usai acara pengajian, terjadi dialog antara Kia dan Kartini:


"Kiai selama hidupku bar kali inilah aku sempat mengerti makna dari arti surat-surat pertama, dan induk dari Al-Qur'an yang isinya begitu indah menggetarkan sanubariku. Maka bukan buatan rasa syukur hat aku kepada Allah, namun aku heran tada habis-habisnya mengapa selama ini para ulama kita melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al-Qur'an dalam bahasa Jawa. Bukankah Al-Qur'an itu justru kitab pimpinan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?"

Sabtu, 08 April 2023

Eko Rudianto, Pemuda 23 Tahun Dengan Segudang Prestasi Mulai Peneliti Hingga Pengusaha

  

Eko Rudianto

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Eko Rudianto adalah seorang mahasiswa Jurusan Fisika di Universitas Negeri Malang angkatan 2019, ia juga termasuk mahasiswa yang memperoleh bantuan beasiswa dari Kementerian Pendidikan RI Melalui program BIDIKMISI. 

Lahir di Malang, pada hari senin, 13 November 2000 Eko Rudianto memulai pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Wahid Hasyim Jambangan selesai pada tahun 2013, Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Malang selesai pada tahun 2016, Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang selesai pada tahun 2019, kini dia berada di Universitas Negeri Malang. 

Bertempat tinggal di Jalan Soponyono RT 14 RW 02 Desa Jambangan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang. Dikenal sebagai Mahasiswa berprestasi, Peneliti, Wirausahawan, Relawan serta Aktivis Organisasi membuat dia memiliki segudang prestasi baik akademik maupun non akademik.

Melalui jalur penelitian, hibah Penelitian yang pernah diperoleh adalah penelitian mengenai Produksi Karbon Aktif Berbasis Limbah Ampas Tebu Sebagai Bahan Penjernih Air pada tahun 2020 dan Penelitian mengenai Pengembangan Paket Belajar Dinamika Gerak Untuk Pembelajaran Menggunakan Magetic Whiteboard pada tahun 2021, yang masing-masing memperoleh hibah pendanaan sebesar 10.100.000 dan 73.500.000 yang bersumber dari dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Ditengah pandemi covid-19 pada tahun 2020 lalu, Eko juga menggagas dilaksanakannya program Wi-Care, yaitu sebuh program bantuan pendampingan Pendidikan kepada siswa dan siswi di Desa Jambangan yang kesulitan belajar saat diberlakukannya secara daring, selama kuranglebih 6 bulan Eko konsisten melakukan pendampingan secara gratis, bahkan dia juga menyediakan fasilitas alat tulis lengkap serta wifi gratis pada sekitar 60 anak di Desa Jambangan tersebut. Hal ini kemudian ia publikasikan dalam bentuk artikel ilmiah yang berjudul “Wi-Care Sebagai Optimalisasi Pendidikan Karakter dan Budaya Pada Siswa SD/MI, SMP/MTs diDesa Jambangan” serta mendapatkan respon yang baik otoritas oleh pemerintah desa, LSM serta masyarakat sekitar karena dianggap sangat membantu. 

Disepanjang tahun 2021 ada banyak program pengabdian dia lakukan, diantaranya dalam pembangunan hunian sementara bertajuk "Rumah Bangkit Optimis Pulih (RUMBAOP) Sebagai Solusi Cepat dan Tepat Bagi Warga Terdampak Gempa Bumi Kabupaten Malang 2021", "Pemberdayaan Modul Digital Interaktif Pembelajaran Daring dan Praktikum Fisika Siswa SMAN 1   Turen", "Laboratorium Bioteknologi Berbasis Virtual Sebagai Edukasi Kepada Siswa SMAN 1 Turen", serta "Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa".

Kemudian pada tahun 2022 Eko menjadi promotor dalam kegiatan "Layanan Dukungan Psikososial Kepada Siswa SDN 04 Oro-Oro Ombo Terdampak APG Semeru 2022", "Training Of Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)", "Pelatihan Dan Pembentukan Bank Sampah Di Desa Wiyurejo Sebagai Peningkatan Ekonomi Masyarakat", "PFA/ Psikososial, Shelter dan Keslap Pada Penyintas Gempa Bumi Cianjur 2022".

Eko juga aktif menulis, tulisannya banyak dimuat dibeberapa platform digital, antaralain jurnal publikasi ilmiah dengan judul "Produksi Karbon Aktif Berbasis Limbah Ampas Tebu Sebagai Bahan Penjernih Air", "Wi-Care Sebagai Optimalisasi Pendidikan Karakter dan Budaya Pada Siswa SD/MI, SMP/MTs di Desa Jambangan", "RUMBAOP Sebagai Solusi Cepat dan Tepat Bagi Warga Terdampak Gempa Bumi Kabupaten Malang 2021", "Pemberdayaan Modul Digital Interaktif Pembelajaran Daring dan Praktikum Fisika Siswa SMAN 1 Turen", "Laboratorium Bioteknologi Berbasis Virtual Sebagai Edukasi Kepada Siswa SMAN 1 Turen", "Development of Computer Based Diagnotic Assesement Completed with Simple Harmonic Movement Material Remedial Program", "Psikotherapy Supportive Di Lahan Relokasi Sebagai Adaptasi Lingkungan Baru Pada Anak Penyintas APG Semeru", "Sekolah Darurat Sebagai Program Pengoptimalan Kegiatan Belajar Mengajar Pasca Bencana", serta "Optimaslisasi Serta Efektivitas Layanan Dukungan Psikososial Berbasis Play Therapy Pada Anak Penyintas Gempa bumi Cianjur". Semua itu telah dipresentasikan dalam forum ilmiah nasional pada seminar ilmiah/ Oral Presentation.

Beragam Penghargaan baik dari Pemerintah, Asosiasi atau Institusi Lainnya yang telah diperoleh 5 tahun belakangan hingga saat ini, antara lain Beasiswa Bidikmisi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti) , Hibah Kompetitif YESS PROGRAME dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Kementerian Pertanian republic Indonesia (KEMENTAN RI), Pekan Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari Universitas Negeri Malang, Juara 1 Quranic Paper dari Unit Kegiatan Mahasiswa Al-Qur’an Study Club (UKM ASC) UM. 

Selain sebagai Mahasiwa berprestasi, Peneliti, Aktivis organisasi, Santri, Relawan Kemanusiaan Eko juga memiliki pengalaman di dunia pekerjaan antaralain, Enumerator Covid-19 Badan Nasional Penanggulanagan Bencana (BNPB), Enumerotor Kajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITUPASNA) Gempa Bumi Kabupaten Malang, Sekeretaris Posko Lembaga Penanggulangan Bencana dan Peubahan Iklim (LPBI) pada Bencana Gempa Bumi Kabupaten Malang dan Banjir Bandang Kota Batu, Pembina Ekstrakulikuler Pramuka MTsN 2 Malang, Pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D), Sekretaris Pos Lapangan LPBI Bencana Erupsi APG Gunung Semeru 2022, Koordinator Lapangan Penanganan Pasca Gempa Cianjur Tim Reaksi Cepat Cakrawala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Malang (TRCC LPPM UM). 

Diakhir wawancara Eko menyampaikan motto dan prinsip hidupnya kepada wartawan jatimsatunews.com bahwa hidupnya dihabiskan untuk bermanfaat bagi orang lain.

"kita semua tahu melalui hadist nabi bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang laiinya, maka itulah jalan saya" ungkap Eko.

"Saya seperti ini pasti tirakat dan do'a restu dari orangtua saya, para guru dan teman-teman sekeliling saya. Meski demikian aku belum puas dengan prestasi ini, saya akan terus belajar dan belajar" lanjut Eko

Itulah segudang prestasi dan kehidupan Eko Rudianto. Tidak hanya pemirsa sekalian, wartawan jatimsatunews.com juga dibuat kagum saat mewawancarai pemuda berusia 23 tahun ini. Tak heran bila semua torehan prestasinya banyak mulai duduk di bangku MTs/SMP dia kerap mengikuti berbagai ajang perlombaan dan menjadi ketua Osis selama SMP hingga SMA. Semoga bisa menginspirasi, sampai jumpa di tokoh inspiratif selanjutnya.


Ans

Kuota Di Kotamu Penuh ? M-Paspor Aja, Buat Paspor Di Kota Orang Hanya 5 Menit

 


Bagi kamu yang memiliki keinginan untuk pergi keluar negeri pastinya harus tidak asing yang namanya paspor, menurut UU No. 6 Tahun 2011 paspor adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada warga Negara Indonesia untuk melakukan perjalanan antarnegara yang berlaku selama jangka waktu tertentu . nah dari sini udah paham kan, selanjutkan kamu harus tahu siapa saja yang berham memegang paspor indonesia dan bagaimana cara mendapatkannya.  Sebelum itu, ada banyak isu terkait halaman paspor yang 24 dan 48 aku ingin sampaikan bahwa terkait jumlah halaman tidak membedakan fungsi dan kegunaannya selain jumlah halamannya. Bagi kamu yang akan mondar-mandir di negeri orang dengan periode banyak seperti pekerja maka buatlah yang 48 halaman. Namun bagi kamu yang hanya jarang pergi aku sarankan untuk membuat yang 24 halaman saja, perbedaannya terletak pada harganya saja.

Terkait paspor biasa dan elektronik, aku sarankan untuk membuat yang elektronik, karena lebih aman sebab dilengkapi oleh biometri dan sidikjari pemegang. Selain itu kamu tidak perlu mengantri panjang saat berada dibandara ketika pengecekan. Namun di Indonesia, setahuku hanya bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai Bali saja yang dilengkapi scan elektronik. 

Aku kemarin mengurus pembuatan paspor, saya berdomisili di Malang namun mengurusi paspor di Kantor Imigrasi jember. Apakah bisa ? bisa dong, apalagi sekarang ada aplikasi M-Paspor yang dapat membantumu mengurus paspor sambil rebahan dirumah. Namun alasannya saat itu bukan iseng ya teman-teman saya mengurus di kantor imigrasi Jember, namun karena ada sesuatu kendala. Jadi begini, di Jawa Timur ada 8 kantor imigrasi yang melayani pembuatan paspor, nah di Malang sendiri hingga April 2023 kuota pembuatan paspor penuh sedangkan aku harus segera memiliki paspor seminggu kedepan, akhirnya dari ke-8 kantor cabang imigrasi tersebut aku menghubungi admin dari masing-masing kantor dan bertanya apakah kuota untuk minggu ini masih ada, setelah menjawab jawaban yang sesuai dan tentunya harus registrasi pada aplikasi M-Paspor untuk memastikan maka akhirnya aku memilih Kantor Imigrasi Kelas II TPI Jember sebagai tempat aku membuat paspor. Sebelum itu kalian harus menyiapkan beberapa berkas dan aturan lainnya ya.

Persyaratan Pemohonnya sebagai berikut :

I.          WNI Berdomisili di Indonesia

Bagi warga negara Indonesia yang berdomisili atau berada di wilayah Indonesia, permohonan Paspor biasa diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada kantor Imigrasi setempat dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan dokumen kelengkapan persyaratan yang terdiri atas :

1. kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el);

2. kartu keluarga;

3. akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis;

4. surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama; dan

6. Paspor biasa lama bagi yang telah memiliki paspor biasa.


Dokumen kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada poin 1 harap dibawa ASLI dan dicopy rangkap 1 (satu) di kertas Kuarto/A4. Dokumen kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada poin 1 huruf c harus dokumen yang memuat :

1. nama; 

2. tanggal lahir;

3. tempat lahir; dan

4. nama orang tua


Dalam hal dokumen sebagaimana dimaksud pada poin 1 huruf c tidak memuat data sebagaimana dimaksud pada poin 2, permohonan dapat melampirkan surat keterangan dari instansi yang berwenang. Dokumen Tambahan sebagai berikut :

1. Penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah ganti nama;

2. Melampirkan surat keterangan kehilangan dari kepolisian apabila paspor lama hilang;

3. Melampirkan surat keterangan kehilangan dari kepolisian apabila paspor lama hilang;

4. Bagi yang bertujuan untuk Umroh / Haji, melampirkan surat rekomendasi Umroh/Haji dari Kementerian Agama dan surat rekomendasi dari biro umroh;

5. Bagi yang bertujuan untuk bekerja, melampirkan surat rekomendasi dari Dinas Tenaga Kerja setempat/BNP3TKI.

6. Bagi yang bertujuan untuk bekerja diatas alat angkut (kapal laut), lampirkan buku pelaut dan BST yang masih berlaku;

7. Bagi yang bertujuan untuk magang, melampirkan surat rekomendasi Ditjen BINALATTAS Kemenaker

8. Bagi yang bertujuan melanjutkan pendidikan, melampirkan ijazah pendidikan terakhir

9. Bagi yang bertujuan melanjutkan pendidikan ke negara-negara Timur Tengah, melampirkan ijazah pendidikan terakhir, surat rekomendasi Kemenag sesuai domisili atau surat rekomendasi Dinas Pendidikan sesuai domisili


 II.     Anak WNI Berdomisili di Indonesia

Bagi anak warga negara Indonesia yang berdomisili atau berada di wilayah Indonesia, permohonan Paspor biasa diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada Kantor Imigrasi setempat dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan persyaratan:

1. Kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) ayah atau ibu;

2. Kartu keluarga;

3. Akta kelahiran atau surat baptis

4. Akta perkawinan atau buku nikah orangtua;

5. Surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama; dan

6. Paspor biasa lama bagi yang telah memiliki paspor biasa

(Dokumen kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud harap dibawa ASLI dan dicopy rangkap 1 (satu) di kertas Kuarto/A4).


III.    Calon TKI Domisili Indonesia

Bagi calon tenaga kerja Indonesia yang berdomisili atau berada di wilayah Indonesia, permohonan paspor biasa diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditujukan pada kantor Imigrasi yang masih berada dalam Provinsi yang sama dengan domisili yang bersangkutan. Permohonan sebagaimana dimaksud pada poin 1 dilakukan dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan persyaratan:

1. Kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el);

2. Kartu keluarga;

3. Akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis;

4. Surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. Surat penetapan ganti nama pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama;

6. Surat rekomendasi permohonan paspor Calon Tenaga Kerja Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi atau kabupaten/kota; dan

7. Paspor biasa lama, bagi yang telah memiliki Paspor biasa.

Dokumen kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada poin 2 huruf c harus dokumen yang memuat:

1. Nama;

2. Tanggal lahir;

3. Tempat lahir; dan

4. Nama orang tua.

Dalam hal dokumen sebagaimana dimaksud pada poin 2 huruf c tidak memuat data sebagaimana dimaksud pada poin 3, Pemohon dapat melampirkan surat keterangan dari instansi yang berwenang. (Dokumen kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud harap dibawa ASLI dan dicopy rangkap 1 (satu) di kertas Kuarto/A4).


IV. WNI Domisili Luar Indonesia

Bagi warga negara Indonesia yang berdomisili di luar wilayah Indonesia, permohonan Paspor biasa diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada Perwakilan Republik Indonesia dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan persyaratan:

1. Kartu penduduk negara setempat, bukti, petunjuk, atau keterangan yang menunjukkan bahwa pemohon bertempat tinggal di negara tersebut; dan Paspor biasa lama. (Dokumen kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud harap dibawa ASLI dan dicopy rangkap 1 (satu) di kertas Kuarto/A4).


V. Anak Berkewarganegaraan Indonesia yang Lahir di Luar Indonesia

Bagi anak berkewarganegaraan Indonesia yang lahir di luar wilayah Indonesia, permohonan Paspor biasa di luar Wilayah Indonesia diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi pada Perwakilan Republik Indonesia dengan melampirkan persyaratan:

1. Paspor biasa ayah dan/atau ibu warga negara Indonesia; dan

2. Surat keterangan lahir dari Perwakilan Republik Indonesia.

(Dokumen kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud harap dibawa ASLI dan dicopy rangkap 1 (satu) di kertas Kuarto/A4).


Oiya teman-teman karena semua dokumen dicopy dalam rangkap 1 di kertas A4 kalau Fotocopy KTP jangan di gunting ya, karena nanti akan di tolak petugas. Intinya semua berkas Fotocopy dalam ukuran A4.


Kemudian syarat untuk pergantian paspor, pergantian paspor  bisa dilakukan dengan syarat Karena Habis Masa Berlaku atau Halaman Paspor Penuh. 


Bagi Paspor Biasa yang diterbitkan sejak bulan September 2008, melampirkan:

1. Paspor Lama;

2. Kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el)


Dokumen tambahan berupa :

1. Penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah ganti nama;

2. Melampirkan surat keterangan kehilangan dari kepolisian apabila paspor lama hilang;

3. Bagi yang bertujuan untuk Umroh / Haji, melampirkan surat rekomendasi Umroh/Haji dari Kementerian Agama dan surat rekomendasi dari biro umroh;

4. Bagi yang bertujuan untuk bekerja, melampirkan surat rekomendasi dari Dinas Tenaga Kerja setempat/BNP3TKI dan bagi CPMI program G to G melampirkan Surat Rekomendasi dari BP2MI.

5. Bagi yang bertujuan untuk bekerja diatas alat angkut (kapal laut), lampirkan buku pelaut dan BST yang masih berlaku;

6. Bagi yang bertujuan melanjutkan pendidikan, melampirkan ijazah pendidikan terakhir

7. Bagi yang bertujuan melanjutkan pendidikan ke negara-negara Timur Tengah, melampirkan ijazah pendidikan terakhir, surat rekomendasi Kemenag sesuai domisili atau surat rekomendasi Dinas Pendidikan sesuai domisili

(Dokumen kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud harap dibawa ASLI dan dicopy rangkap 1 (satu) di kertas Kuarto/A4).


Karena Hilang atau Rusak sebagai berikut:

1. Kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el);

2. Kartu Keluarga;

3. Akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis

4. Melampirkan surat keterangan kehilangan paspor dari Kepolisian setempat bagi yang paspornya hilang;

5. Fotocopy Paspor Lama

6. Melapor ke Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian untuk memberikan keterangan tentang kerusakan atau kehilangan paspor yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP);

7. Membawa dokumen tambahan sesuai tujuan pengurusan paspor

8. Penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah ganti nama;

9. Melampirkan surat keterangan kehilangan dari kepolisian apabila paspor lama hilang;

10. Bagi yang bertujuan untuk Umroh / Haji, melampirkan surat rekomendasi Umroh/Haji dari Kementerian Agama dan surat rekomendasi dari biro umroh;

11. Bagi yang bertujuan untuk bekerja, melampirkan surat rekomendasi dari Dinas Tenaga Kerja setempat/BNP3TKI dan bagi CPMI program G to G melampirkan Surat Rekomendasi dari BP2MI.

12. Bagi yang bertujuan untuk bekerja diatas alat angkut (kapal laut), lampirkan buku pelaut dan BST yang masih berlaku;

13. Bagi yang bertujuan melanjutkan pendidikan, melampirkan ijazah pendidikan terakhir

14. Bagi yang bertujuan melanjutkan pendidikan ke negara-negara Timur Tengah, melampirkan ijazah pendidikan terakhir, surat rekomendasi Kemenag sesuai domisili atau surat rekomendasi Dinas Pendidikan sesuai domisili

Dokumen kelengkapan persyaratan (selain Paspor Lama) harap dibawa ASLI dan dicopy rangkap 1 (satu) di kertas Kuarto/A4.


Sekarang kita lanjut pada bagian paling penting yaitu Prosedur Permohonan Paspor dan Penggantian Paspor.

Prosedur Permohonan Paspor dan Penggantian Paspor

Bagi warga negara Indonesia yang berdomisili atau berada di Wilayah Indonesia, permohonan Paspor biasa diajukan kepada Kepala Kantor Imigrasi. Sedangkan bagi warga negara Indonesia yang berdomisili di luar Wilayah Indonesia, permohonan Paspor biasa diajukan kepada Pejabat Imigrasi yang ditunjuk melalui Kepala Perwakilan Republik Indonesia.

Penerbitan Paspor biasa di Kantor Imigrasi dilakukan melalui tahapan:

1. Pemohon melakukan pendaftaran antrian paspor secara online melalui aplikasi “M-Paspor” yang bisa dipasang melalui Playstore / Appstore.

2. Ikuti langkah pengisian sesuai video berikut Prosedur M-pASPOR

3. Pemohon datang ke Kantor Imigrasi/ULP sesuai jadwal yang dipilih dengan menunjukkan bukti daftar antrian online (QR Code) kepada petugas.

4. Petugas akan memanggil Pemohon sesuai antrian untuk dilakukan pemeriksaan dokumen Asli dan Fotocopy.

5. Pemohon wajib datang dengan menunjukkan dokumen asli sebagai persyaratan beserta fotocopy rangkap 1 (satu) di kertas Kuarto / A4.

6. Selanjutnya pemohon menunggu panggilan untuk proses wawancara, pengambilan foto wajah dan sidik jari sesuai nomor antrian yang tertera dalam map permohonan. Mesin antrian akan memanggil secara otomatis dan menampilkan nomor antrian pada layar monitor.

7. Pemohon wajib datang pada saat wawancara, pengambilan foto wajah dan sidik jari. Petugas Imigrasi melakukan wawancara, pengambilan foto wajah dan sidik jari terhadap pemohon sesuai dengan nomor antrian.

8. Petugas wawancara dapat menangguhkan proses selanjutnya apabila pada hasil penelitian ditemukan kecurigaan tentang identitas dan jati diri pemohon untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dan apabila hasil penelitian lanjutan terbukti adanya pelanggaran keimigrasian maka permohonannya dapat ditolak.

9. Setelah proses wawancara selesai,

A. Jika permohonan walk in/tidak melalui M-Paspor,

1. petugas akan memberikan Kode Billing yang digunakan untuk pembayaran permohonan paspor

2. Pemohon melakukan pembayaran di bank – bank / PT. POS yang ditunjuk untuk melakukan Pembayaran PNBP Paspor RI.

3. Lakukan Pembayaran tidak lebih dari 3 (tiga) hari sejak Proses Foto dan Wawancara.

4. Proses Paspor selesai 3 (tiga) hari setelah dilakukan Pembayaran dengan membawa kembali kode billing dan bukti Pembayaran.

10. Jika permohonan melalui M-Paspor, Proses Paspor selesai 3 (tiga) hari setelah dilakukan foto dan wawancara dengan membawa bukti Pembayaran.

11. Waktu penyelesaian permohonan paspor sebagaimana tersebut diatas tidak berlaku bagi paspor yang rusak, hilang atau duplikasi

12. Masa berlaku Paspor biasa paling lama 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal diterbitkan.

13. Masa berlaku Paspor biasa yang diterbitkan bagi anak berkewarganegaraan ganda tidak boleh melebihi batas usia anak tersebut untuk menyatakan memilih kewarganegaraannnya.

14. Batas usia anak sebagaimana dimaksud pada point 2 ditentukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


Itulah artikel dari saya semoga bermanfaat.


Adapun Rincian Permohonan Paspor adalah sebagai berikut 

1.Paspor biasa 48 halaman
Rp. 350,000,-
2.Paspor biasa 48 halaman Elektronik
Rp. 650.000,-
3.Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk WNIRp. 100.000,-
4.Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing
Rp. 150.000,-
5.Layanan Percepatan Paspor Selesai Pada Hari yang SamaRp. 1.000.000,-

Adapun biaya pembuatan paspor tahun 2022 adalah sebagai berikut:

  1. Biaya pembuatan paspor biasa 48 halaman adalah Rp 350.000.
  2. Biaya pembuatan paspor 48 halaman elektronik atau e-pasport adalah Rp 650.000.
  3. Bagi pemohon yang ingin mengakses layanan percepatan paspor selesai pada hari yang sama, bisa membayar Rp 1 juta di luar biaya penerbitan paspor.

 


Senin, 03 April 2023

Serambi Ramadhan Ke-12 | Sandal Jepit Masjid


Serambi Ramadhan olah pikir kali ini merefleksi dari kerandoman berfikir, begitulah kata familiar milenial yang sedang memiliki algoritma tinggi, bagaimana tidak fikiran itu tiba-tiba muncul tepat ketika setelah sholat disalah satu masjid kampus di Jember. Sembari memantik korek guna merokok aku duduk di serambi masjid tatkala sisa hujan itu berjatuhan. Setelah itu aku, lakok terpaku melihat sandal masjid yang rupanya sudah digunakan oleh ratusan pasang kaki setiap hamba yang hendak meletakkan kepalanya kepada tuhan. 

Aku mulai berusaha untuk mengunboxing perihal sandal itu, indikatornya adalah umurnya, ukurannya, habitatnya serta gaya pemakainya hingga 'kalep' entah apa namanya itu besar sebelah, unik sih. Namun itulah adanya. Lalu pikiran ini beranjak kepada melihat dan membandingkan sandal jepit yang ada disamping, sepertinya berbeda dengan yang aku pandang pertama, rupanya dia lebih junior untuk melayani berbagai macam pasangan kaki. Nampak dari morfologinya, namun bukan itu titik dari pokok pikiran yanh sedangku kembangkan. Namun begini,

Beberapa menit kemudian tepat ketika aku masih memandangi kedua nasib sandal yang berbeda tersebut tiga orang mendekati serambi, satunya adalah sesorang yang memiliki perawakan muda yang masih dengan style anak gaul dan satu lagi adalah orangtua dengan perawakan sudah memiliki cucu, serta sisanya adalah rupanya pengusaha dengan khas sepatu yang mengkilat. Pucuk dicita ulahpun tiba, pemuda itu memilih sandal yang terlihat masih bagus, orang tua memilih untuk tidak memakai sandal karena akan juga tercuci oleh bak sebelum masuk tempat wufhu yang terlihat lebih dari dua kulah, dan pengusaha itu akhirnya memilih untuk mengambil sandal yang begitu senior.

Ya memang peristiwanya simpel jika dibaca sekilas secara letterlijk, namun itu setelah tak fikir ternyata membuatku baper juga. Orang dengan profesi apa tidak bisa dinilai berdasarkan penampilannya, keputusan terakhir yaang dibarengi dengan kebutuhan oranglain adalah cara tepat untuk menilai seseorang. Pengusaha dengan gaya yang luar biasa akan memakai sandal walaupun sudah tidak bagus, namun berbeda dengan orangtua yang memiliki pemahaman kedepan bahwa kakinya pasti juga akan terbasuh meskipun kakinya akan menyentuh tanah terlebih dahulu, sikap optimisme itu bagiku mendalam, orang memang akan sulit untuk baper hanya dengan membaca tulisan ini, namun itulah yang bisa kulakukan, minimal ini terkenang untuk diriku sendiri.

Refleksi ramadhan kali ini simpel, namun semoga tetap menjadi dan memperoleh predikat Minal Aidzin Wal Faidzin, aaamiin.

Minggu, 02 April 2023

Serambi Ramadhan Ke-11 | Kasuistik Pemuda Dalam Prespektif Ramadhan

 


Dalam skema penalaran berfikir, pemuda memiliki peran dominan terhadap penalaran-penalaran dialektikanya berlaku. Utamanya dalam berperan diera modern dan era highspeed komunikasi serta transparasi komunikasi. Hedon mengenai peran pemuda telah terbukti dari zaman sebelum indonesia merdeka ada golongan tua dan golongan muda. Meskipun demikian, dua golongan super natural tersebut bukan alasan mutlak untuk mendistraksi dialektika yang berjalan. Pemuda memiliki semangat dan kemauan bulat sedangkan para sesepuh golongan tua berhak memberikan dorongan dan motivasi penguat, bak kata-kata Ki Hajar Dewantara, Tut Wuri Handayani. Untuk itu, meletakkan dimana kita atas apa yang harus kita lakukan disituasi yang bagaimana, diras perlu kita fikirkan melalui forum-forum perkumpulan profetik dengan asas, cendekiawan, prinsip kebangsaan serta berpegang pada ideologi agama yang moderat. 

Oleh karena itu, pemuda se kecamatan dampit dalam forum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU IPPNU) menselaraskan dialektika zaman yang berkembang, melalui kontur struktural dan multikultural IPNU IPPNU harus biasa memberikan pemikiran selaras serta problem solving yang konkret. Momentum Ramadhan kiranya tepat untuk sama-sama duduk untuk menganalisis hasil daya serap kondisi lingkungan, yang harus diabsraksikan dalam bentuk visi misi organisasi, hal tersebut guna menentukan arah gerak organisasi sesuai predikat ketentuan yang berlaku, bisa diterima baik untuk internal NU maupun kemaslahatan umat dengan latarbelakang apapun. 

Forum buka bersama, hakikatnya adalah refkeksi hasil setelah jerihpayah dalam satu hari penuh berusaha sekuat tenaga untuk menunda nafsu. Ini sengaja dirayakan bersama sebagai reminder bersama. Organisasi pun demikian, bila salahseorang disemua lingkup organisasi sadar dan berusaha menahan nafsunya serta egonya, niscaya tujuan organisasi yang telah dirancang dalam bentuk visi-misi yang telah terabstraksi dari analisa kompeks serta diterjemahkan dalam arah gerak atau program kerja, akan membuahkan hasil serta menyadarkan berbagai kolega. 

Kita semua sadar dan percaya hal itu, dampit dengan segala konsekuesinya mampu melahirkan organisasi pemuda yang sehat seperti vitamin, penawar rancun dalam setiap bisa serta pertunjukan seni kehidupan. Semua membutuhkan proses yang panjang. Bukan hanya semata untuk menghidupkan organisai, namun juga membentuk watak manusia personal yang paham akan ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah melalui belajar, berjuang dan bertaqwa. Layaknya ikan dalam sungai mereka berengang mengikuti arus namun tidak akan terseret dalam arus, ngeli ananging ora keli. Setidaknya ini bisa menjadi pegangan bagi kita untuk hidup di zaman modern ini, pemuda millenial jika tidak ingin tertinggal oleh zaman harus ikut dalam pergulatan peradaban zaman namun tidak terseret arus membahayakan oleh zaman. Batasan-batasan itu ditempa dalam prinsip dan ideologi organisasi. 

Tatkala organisasi masih mau berfikir mengenai hal ini, maka angin segar kesuksesan akan berhembus kencang. Tidak hanya untuk masadepan organisasinya namun juga personal manusiawinya. Semoga momentum buka bersama mampu merefleksikan pemikiran seperti ini, membuat sadar dan kematangan dalam berfikir. Semoga kita keluar dari bulan suci ini mendapatkan predikat Minal Aidzin Wal Faidzin. Aamiin.

Serambi Ramadhan Ke-10 | Empat Metode Asketik

 

Tirakatan sejauh ini menjadi 'laku' yang terpinggrikan, sebab orang modern menganggap tirakatan sebagai bentuk tradisi bukan sebagai kebutuhan hidup suatu manusia, dengan kata lain manusi modern saat ini kurang mengenal esensi dari tirakatan itu sendiri, menganggap tirakat merupakan sesuatu yang dapat membahayakan diri dan tidak memiliki pengaruh yang jelas terhadap manusia itu sendiri. Dari artikel ini, akan diungkapkan beberapa pendapat mengenai asketik atau bisa diartikan sebagai tirakatan. Memang ada tirakat yang dibungkus dengan sesuatu yang menyakiti namun juga ada yang dilakukan yang bisa menjadi sesuatu cinta. Medote askestik itu dapat dibedakan menjadi beberapa dibawah ini : 


1. Natural Asceticism

Adalah Gaya hidup serba minimal dimana aspek material kehidupan direduksi menjadi sangat sederhana dan minimum, tetapi tanpa melukai/ menyiksa tubuh. Banyak dari terdahulu yang sudah melakukan hal ini, seperti puasa karena puasa masih ada hal yang berbuka. 


2. Unnatural Asceticism

Gaya hidup asketik dengan cara penyiksaan diri diluar batas normal. Ini biasanya dilakukan oleh seorang budha. Kalau teman-teman ingat, pelaku debus mungkin melakukan ini sebelum beraksi dalam fase latihan. 


3. Innerwordly

Tetap melibatkan diri dalam kehidupan ramai, meskipun dengan mampu tidak tergodo/ terikat. Ini telah diajarkan oleh leluhur kita, sunan kalijaga punya prinsip yang lama telah kita adopsi, "ngeli ananging ora keli" yang artinya mengikuti arus tapi tidak terbawa arus. 


4. Outerwordly

Menarik diri dari dunia dan gaya hidup menyediri. Seringkali secara leterlijk disebut introvet, namun kalau introvet sebagian besar adalah bawaan dari sifat eksternal sedangkan outerwordly ini lebih kesengajaan yang dibarengi dengan usaha keras, butuh daya upaya yang keras untuk mencapai ini. Karena dizaman sekarang yang serba membuka dunia manusia jenis ini lebih memilih untuk jauh dari keramaian dunia.

Keempat metode tersebut, bisa dipilih sesuai dengan tujuan dan hasil yang akan dituju, dilevel awal juga merupakan pilihan yang disesuaikan dengan keadaan hidup yang dipilih yang sesuai dengan kekuatan jasmani rohani. Setiap manusia berhak memilih sesuai dengan pilihannya dan secara garis besar berbeda. Idealnya setiap manusia harus pernah dimetode asketik tersebut, jika tidak maka manusia akan keluar sebagai makhluk yanh tidak ideal. Maka, namun jangan khawatir dimomentum ramadhan ini kita setidaknya sudah ada satu diantara hal tersebut, hanya saja semoga kita memperoleh buah hasil dari asketik puasa dan keluar memperoleh predikat Minal Aidzin Wal Faidzin, aamiin.

Serambi Ramadhan Ke-9 | Ragam Praktek Hidup Asketik

Fase dalam setiap manusia mengalami fase yang sama, meskipun dengan prosesnya yang berbeda. Dengan begitu, manusia harus memahami setiap prosesnya, self awareness, sefl love juga bekal yang baik. Manusia untuk berproses dengan baik harus mutlak menjalankan sesuatu yang naturalnya manusia harus mengalami, diantaranya : 


1. Fasting (Puasa)

Hampir semua agama/ makhluk melakukan puasa, baik dibungkus dengan ibadah maupun jalan ideologi, arti leterlijk dari puasa adalah Menahan demi panen yg besar, lelahnya ibadah akan panen manisnya iman, lelahnya belajar akan panen manisnya kepintaran, itulah diantara latarbelakang yang menjadi faktor utama. 


2. Communal 

Menjauh dari kerujunan/ uzlah, ini sudah banyak dipraktikkan oleh orang-orang besar. Para penulis kitab besar juga perlu uzlah untuk menciptakan kitab dengan sempurna, karena dengan kesendirian dan keheningan tercipta pemikiran yang mendalam. 


3. Yogic asceticism 

Secara amaliah kalau kita sebagai umat islam adalah Wirid, kalau orang kejawen adalah mantra. Diantara fungsi dari Yogis Asceticism adalah mempengaruhi alam bawah sadar dan memperoleh kedekatan dengan tuhan. 


4. Nocturnal Vigils 

Tirakat nomor empat ini, sejatinya mudah dilakukan oleh anak muda, mamun banyak diantara mereka yang tidak memahami dan tanpa dilandasi dengan niat dan cara yang benar, sehingga seringkali di sebut bergadang tiada gunanya. Sedangkan kegiatan bergadang mereka jika dilakukan dengan niat dan cara yang benar akan menghasilkan suatu yang luar biasa dari proses tirakatan, melekan/ bergadang ini bagi yang bisa melakukan akan merasakan asyiknya berhadapan dengan Allah, layaknya seseorang yang hanya ingin berdua dengan kekasihnya/ pasarnya. Jika telah berada pada fase ini, hamba hanya akan beribadah dengan khusyu' ketika malam hari, karena beranggapan bahwa ketika malam hanya ingin berhadapan sendiri dengan Allah swt. 


5. Pain Producing Asceticsm 

ini secara mudahnya bisa dikatakan menyiksa diri untuk merasakan betapa dirinya lemah dan yg kuat batinnya. Mereka yang menjalankan ini akan disadarkan bahwa batinnya akan kuat jika dekat dengan maha batin yaitu Allah Swt. 


6. Celibacy 

ini adalah julukan bagi mereka yang tidak menikah, fokus pada ilmu dan tuhannya, diantara anggapan bagi orang yang menjalankan ini adalah menikah bagian dari pemanjaan nafsu. 


Tentu dari semua fase itu, manusia minimal memiliki satu dari salah satu kewajiban untuk meningkatkan diri, puasa merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim, merupakan bentuk dari pengamalan fase itu. Pada bulan puasa ini semoga kita mendapatkan predikat Minal Aidzin Wal Faidzin, aamiin.

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...