Selasa, 26 September 2023

Lomba Layang-layang Kemerdekaan Jadi Agenda Perdana KNPI Wajak

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Puluhan Layang-layang hias bertema kemerdekaan hiasi langit Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, (27/8/2023).

Kegiatan lomba yang bertema "Wajak Melaju" tersebut diadakan oleh Pimpinan Kecamatan (PK) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Wajak.

Lomba Layang-layang Kemerdekaan ini merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kecamatan Wajak.

Hadir dalam lomba ini adalah Ir Boedi Tjahjono, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Wajak, Dena Setya Utama, Ketua KNPI Wajak, Mustakim, Babinsa Wajak, Alfan Nur Hidayat salah satu Tokoh Pemuda Wajak.

Kegiatan yang diadakan di Area Persawahan Tanah Kas Kecamatan Wajak ini diikuti sebanyak 27 tim yang masing-masing membawa 2 layang-layang andalan mereka.

Ketua KNPI Wajak, Dena Setya Utama mengatakan bahwa kegiatan perdana ini semata-mata untuk turut serta memeriahkan HUT ke-78 RI.

"Kami, KNPI Wajak berharap dengan kegiatan yang baru kali pertama kami adakan ini menjadi ajang silaturahmi antara peng-hobby layang-layang," katanya.

Ia berharap kedepan kegiatan ini bisa dilaksanakan secara terus menerus dan lebih baik. 

"Kami berharap kedepan kegiatan ini bisa lebih baik," pungkasnya.

Ir Boedi Tjahjono mengatakan bahwa pihaknya akan terus memberikan dukungan terhadal kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan KNPI Wajak.

"Kami atas nama pemerintah kecamatan mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya lomba ini," katanya

"Kedepan kami akan terus mendukung kegiatan dan program yang akan dilaksakan oleh KNPI Wajak sebagai wadah pemuda di kecamatan Wajak," imbuhnya.

Lomba layang-layang kemerdekaan ini dimenangkan oleh warga dusun Baran yang bertema Garuda Pancasila membawa logo KNPI dan sebagai juara kedua oleh warga dusun Dadapan yang bertema Tugu Wajak Melaju.(*)

KKN Universitas Panca Marga Gelar Sosialisasi dan Pendampingan Sampaikan Pentingnya Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Halal dan Desain Kemasan Bagi Pelaku UMKM

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : KKN Universitas Panca Marga (UPM) mengadakan program kerja sosialisasi dan pendampingan tentang pentingnya nomor induk berusaha (NIB), Sertifikat Halal dan desain kemasan bagi UMKM di desa mranggonlawang Bertempat di Kantor desa mranggon lawang, kegiatan ini dihadiri oleh pelaku umkm, perangkat desa, dan masyarakat setempat.

Ketua pelaksana program kerja , Rizal Muhaimin, menjelaskan bahwa kegitan ini diawali dengan sosialisasi mengenai NIB, serifikat halal, dan desain kemasan, dengan menunjuk 2 mahasiswa UPM dari fakultas ekonomi yaitu Adi Saputro dan Maria Ayu Triwulandari, adapun materi sosialisasi tersebut, seperti pentingnya NIB, serifikat halal, dan desain kemasan, cara mendapatkan NIB, serifikat halal dan cara mendesain kemasan, kegiatan sosialisasi ini diberikan kepada para pelaku umkm  yang berada di desa mranggonlawang pada hari Sabtu 19 Agustus 2023.

“Setelah sosialisasi, dilanjutkan dengan proses pengisian dan pengumpulan formulir pendataan untuk mendapatkan NIB dan Sertifikat Halal, formulir diisi terkait dengan informasi yang berhubungan dengan usaha yang dijalankan,” terangnya.

Selanjutnya data yang telah terkumpul dari para pelaku umkm, mahasiswa kkn mendaftarkan hak akses OSS (berupa username dan pasword) untuk setiap pelaku umkm agar bisa mengimput data ke dalam sistem OSS yang nantinya NIB akan terbit secara langsung jika data yang diisi sudah lengkap dan sesuai

“Untuk pendampingan dalam pembuatan desain kemasan mahasiswa kkn bekerjasama dengan Rumah Kemasan Kabupaten Probolinggo, adapun bentuk layanan yang ditawarkan oleh Rumah Kemasan Kabupaten Probolinggo berupa konsultas desain & Redesain kemasan, pembuatan logo, dan jasa cetak, jelasnya”

Sugeng Hariyanto selaku kepala desa menyampaikan, program kerja KKN ini merupakan bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan UMKM di desa Mranggonlawang, ia merasa bangga melihat dedikasi Mahasiswa KKN dalam membantu pelaku UMKM dalam proses pendaftran NIB, Sertifikat Halal, dan bagaimana cara mendesain kemasan produk. 

Sugeng Hariyanto menambahkan, melalui peran aktif mahasiswa KKN dalam membantu perkembangan UMKM di Desa Mranggonlawang, telah membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya berhenti di dalam kelas, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, harapannya ini bisa menjadi langkah konkrit menuju pemberdayaan ekonomi lokal dan membantu perkembangan UMKM di Desa Mranggonlawang.

Dapat membantu para pelaku umkm untuk memahami mengenai NIB, dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan dapat membantu para pelaku umkm khususnya di desa mranggonlawang dalam mengembangkan usahanya, seperti menjangkau pasar yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan pendapatan. 

Mranggon-Lawang Sebagai Sentra Bawang Merah, Mahasiswa KKN UPM Ubah Kulit Bawang Jadi Pupuk Organik Cair dan Pestisida Nabati

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Petani menjadi profesi mayoritas pada Desa Mrangon Kecamatan Lawang, memiliki Jumlah penduduk mencapai 2.816 Jiwa dengan luas total wilayah mencapai 3.991 m2, dijumpai sebanyak 975 kepala keluarga di Desa Mranggon Lawang mayoritas berprofesi sebagai petani. Desa Mranggon Lawang dikenal sebagai sentra bawang merah karena bawang merah di desa ini memiliki cita rasa yang unik dan aroma yang khas. Banyaknya penduduk yang berprofesi sebagai petani bawang merah maka limbah kulit bawang merah di Desa Mranggon Lawang turut bertambah.

​Bertambahnya limbah kulit bawang merah akan semakin meningkatkan pencemaran udara. Melihat permasalahan ini, mahasiswa KKN UPM berinisiatif untuk mengubah limbah kulit bawang merah menjadi sebuah produk yang memiliki nilai tambah sehingga selain mengurangi tingkat pencemaran udara juga dapat menambah penghasilan masyarakat Desa Mranggon Lawang.

​Ide ‘ubah kulit bawang merah sebagai pupuk organik cair dan pestisida’ merupakan suatu inisiatif yang dikembangkan oleh mahasiswa KKN UPM Desa Mranggon Lawang. Melihat subsidi pupuk yang semakin dibatasi maka Kepala Desa Mranggon Lawang menerima dengan senang hati inovasi tersebut.

“Masyarakat Desa Mranggon Lawang saat ini memang sedang kesulitan dalam memperoleh pupuk subsidi. Petani disini juga masih belum mengenal dan mengetahui cara pembuatan pupuk organik tersebut. Ajak saja para pemuda karang taruna untuk membuat pupuk dan pestisida tersebut agar dapat dipraktikkan langsung karena mereka memiliki pemikiran yang terbuka.” Ungkap Kepala Desa Mranggon Lawang, Sugeng Harianto, S.E, pada 10 Agustus 2023 di Balai Desa Mranggon Lawang.

Tanggal 14 Agustus 2023, mahasiswa KKN UPM Desa Mranggon Lawang melakukan penyuluhan terkait teknik pembuatan Pupuk Organik Cair dan Pestisida Nabati di Balai Desa Mranggon Lawang dengan merangkul pemuda karang taruna sebagai audiens dan mengajak serta dosen Fakultas Pertanian sebagai pemateri.

“Disepanjang jalan Mranggon Lawang dapat dijumpai dan ditebak bahwa masyarakat desa ini merupakan sentra bawang merah. Tak disangka bahwa kulit bawang di rumah yang menumpuk ternyata dapat diubah menjadi uang, bukan?" Ujar Wakil Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Panca Marga, Aprilia Hartanti, pada 14 Agustus 2023.

Selain pemaparan materi yang disampaikan oleh dosen Fakultas Pertanian, dilakukan juga praktik langsung oleh mahasiswaa KKN UPM yang berasal dari Fakultas Pertanian untuk pembuatan pupuk organik cair.

Melihat antusiasme audiens pada saat pembuatan pupuk organik cair maka mahasiswa KKN UPM di Desa Mranggon Lawang berharap hal tersebut dapat terus dikembangkan oleh masyarakat sekitar untuk menambah penghasilan dan harapannya dapat terus dipraktikkan.

USUT (TIDAK) TUNTAS | Catatan Zulham Akhmad Mubarrok, Ketua KNPI Kabupaten Malang

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Malang punya sejarah panjang tentang perlawanan pemuda. Bukalah buku sejarah maka akan lugas terbaca bahwa arek-arek Malang punya tradisi heroik dan pantang mundur dalam hal membela kebenaran.

Simak pertempuran tak seimbang para pemuda Malang versus pasukan militer Belanda yang dilengkapi Tank Amtrac pada 31 Juli 1947. 

Berbekal senjata seadanya, arek-arek Malang yang tergabung dalam Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) mampu bertempur selama 5 jam nonstop. Di ujung pertempuran, 35 nyawa gugur. 

Para pejuang remaja itu dimakamkan dalam satu lubang yang dulu hanya ditandai oleh pohon Pisang. Sebagai pengingat pertempuran heroik tersebut Presiden Soekarno mendirikan monumen perjuangan TRIP yang berlokasi di seputaran Jl Ijen, Kota Malang. 

Jika TRIP beranggotakan pelajar SMP dan SMA di masa perjuangan, lain lagi dengan Tentara Genie Pelajar (TGP). Mereka adalah gabungan pelajar sekolah SMK atau kejuruan. TGP berperan penting di periode tahun 1947 hingga 1949 saat Belanda ingin kembali memasuki wilayah Malang.

Sesuai dengan keahlian dari pelajar TGP, mereka membuat perangkap, mortir hingga bom untuk menahan tentara Belanda agar tak masuk ke wilayah Malang. TGP Bertempur dengan gagah berani di medan tempur Malang Selatan, Bululawang, Kendalpayak, Wagir, Batu hingga Pujon. 

Untuk menandai perjuangan mereka, monumen TGP dibangun pada 1960-1970an di depan SMK Bina Cendika Bangsa. Pada monumen tersebut, terdapat ukiran nama-nama pelajar yang tergabung dalam TGP yang gugur saat membela tanah air.

TRIP dan TGP adalah lipatan sejarah yang melanjutkan kisah heroik panjang di Bumi Arema. Pada era sebelumnya, Malang telah menjadi garis depan gerakan perlawanan pemuda seperti laskar Mujahidin (Hizbullah) yang bermarkas di poros Masjid Sabilillah, Blimbing dan Masjid Hizbullah di Singosari.

Tradisi perlawanan pemuda berakar kuat pada historis Malang. Dalam sejarah Nusantara, hanya di Malang, seorang pemuda dari kalangan rakyat jelata bernama Ken Anggrok (Ken Arok) mampu menaklukkan penguasa dan mendirikan sebuah kerajaan. 

Dibawah pemerintahan Ken Arok, Kerajaan Tumapel (Singosari) kemudian menjadi kerajaan terkuat di Nusantara yang melahirkan anak turun raja-raja penguasa tanah Jawa pada masa itu. 

Tradisi perlawanan pemuda di Malang memiliki energinya sendiri. Energi yang selama ini terpendam dalam ruang dan waktu yang makin renta ditelan peradaban. Tapi semesta selalu punya cara untuk melahirkan lagi api perlawanan yang hampir redup ditelan zaman. 

Pada malam nahas 1 Oktober 2022, Malang digores luka mendalam. 135 nyawa direnggut paksa dalam insiden kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen. Akibat kelalaian dan ketidakmampuan mereka yang seharusnya terlatih dan bermental disiplin, pengamanan berubah menjadi tragedi. Kematian 135 pemuda memupuk Bumi Arema dengan darah dan airmata. Sejarah perlawanan tersulut. 

Yang terjadi berikutnya semakin ironis. Perpecahan diantara sesama pemuda disulut untuk meredam sikap perlawanan. Beragam kepentingan saling tumpang tindih dalam ruang kebenaran yang makin sempit. 

Yang mencari keadilan kemudian menjadi terdakwa dan terhukum. Yang melawan atas nama sikap kritis diamputasi dan dibungkam. 

Rentetan kekecewaan demi kekecewaan para pencari keadilan tak kunjung paripurna. 

Berbagai jalan yang sepantasnya ditempuh sudah terlaksana secara estafet. Hingga hampir setahun berlalu tanpa kepastian dan keadilan. 

Sebuah tanda tanya besar menganga dalam benak jutaan pemuda Malang saat ini. Apakah Malang akan bernasib malang? 

Apakah kita akan membiarkan perilaku tidak adil ini terus terjadi? Sampai kapan nalar para pemimpin kita tertutup kabut kepentingan hingga membutakan fakta tentang keadilan yang terang benderang ini?

Kawan, jangan berhenti berbincang tentang kematian 135 saudara kita sedarah seperjuangan di Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. 

Perbincangkan ketidakadilan ini di warung-warung kopi, di kampung-kampung, di sudut-sudut pasar. Diskusikan kegelisahan ini di meja makan keluarga dan di kamar tidur yang temaram. 

Nyalakan api perlawanan dengan menularkan keresahan tentang tragedi Kanjuruhan dari satu telinga ke telinga yang lain.

Biarkan gemanya terus terdengar hingga pekak telinga mereka yang harusnya bertanggungjawab terhadap luka yang ditorehkan pada sejarah Bumi Arema. 

Usut (tidak) tuntas di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo akan selamanya tercatat dalam sejarah dunia dan diwariskan melintas ruang dan waktu. 

_Akhir-akhir ini, di Tanah Airku, yang terang menjadi gelap, yang hitam semakin legam dan pekat…_


Malang, Rabu Pon, 30 Agustus 2023

Sinkronisasi OKP Hingga Tingkat Desa, KNPI Dampit Jalankan Program Sowan Desa

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Dalam rangka mengakomodir seluruh Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda yang ada di wilayah kecamatan Dampit, mulai tingkat dusun hingga kecamatan, Pengurus Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia Kecamatan Dampit melaksanakan koordinasi dengan seluruh Pemerintah desa Se-Kecamatan Dampit. 

Kunjungan diawali kepada desa terjauh atau paling luar kecamatan dampit yaitu Baturetno, Sukodono dan Srimulyo yang masing-masih berbatasan langsung dengan Kecamatan Tirtoyudo dan Sumbermanjing Wetan. 

3 des tersebut juga merupakan desa dengan prioritas tinggi terhadap program kerja KNPI Dampit yang memiliki potensi alam dan sumberdaya yang luar biasa namun jarang disentuh, seperti program desa tangguh bencana atau DESTANA. 

Disisi lain juga berbicara mengenai potensi wisata dan ekonomi masyakarat yang juga perlu digarap, misalnya di Baturetno ada potensi wisata yang dikenal dengan Goa Payung, river tubing dan Umbulan di Pamotan dan masih banyak lagi. Pada Sektor UMKM disetiap desa juga banyak PR mulai dari pemasaran, branding dan izin edar yang harus diselesaikan untuk menumbuhkan perputaran ekonomi yang masif. 

Di Sektor budaya ada banyak kesenian yang harus dibranding sampai luar daerah, diantaranya reog ponorogo, tari pencak silat, warok, kuda lumping dan lain-lain yang disitu pasti memiliki nulai jual panggung yang diminati. Sektor pendidikan, agama, sosial, budaya  juga menjadi pembicaraan. 

Dengan potensi yang luar biasa tersebut, hendaknya pemuda berperan 80% secara kuantitas dan kualitas, karena masih memiliki pemikiran yang fresh, semangat membara dan ego keuletan tinggi. Untuk itu KNPI Dampit menggait seluruh OKP tingkat desa sebagai ujung tombak pergerakan menuju Dampit Emas dan Maju. 

Seluruh kepala desa menyambut hal ini dengan baik, bahkan di Desa Sukodono, Baturetno dan Srimulyo tengah dijadwalkan Karang Taruna, Remaja Masjid dan Relawan Desa untuk bertemu dengan Pengurus KNPI Dampit sebagai tindak lanjut acara sowan tersebut.

Kick Off UM Super Batch II Tahun 2023

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Tahun 2023, Universitas Negeri Malang telah meluncurkan Program UM SUPER (Student– Parent Entrepreneur) untuk dilaksanakan dan dikembangkan oleh Tim Kewirausahaan UM. UM SUPER bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan jiwa wirausaha (entrepreuneurship) berbasis IPTEKS kepada para mahasiswa agar dapat berperan membantu menumbuhkembangkan usaha Orangtua menjadi pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global.

Pembukaan/ Kick Off UM Super Batch II Tahun 2023 dilaksanakan di Aula Lantai 9 Graha Rektorat pada Rabu 30 Agustus 2023 pukul 13.30 - 17.00 WIB dihadiri langsung oleh Rektor UM Prof. Hariyono, M.Pd, WR 1, Direktur Kemahasiswaan dan Alumni, Direktur Data Informasi, Pemeringkatan, Hubungan Masyarakat dan Kerjasama, Kasub Direktorat Kesehjateraan, Kewirausahaan, Karir dan Alumni, Kasub Minar, Bakat dan Penaaran, Kasi Kesejahteraan dan Kewirausahaan, Kasi Karir dan Alumni, Perwakilan Bank Mandiri, BTN, BRI, BNI, Jatim, CIMB Niaga, BSI, Perwakilan Indonesia Asslciation (IMA) serta 158 mahasiswa. 

Dalam rangka keberlanjutan, program ini juga sebagai salah satu alternatif mengembangkan usaha keluarga dan kestabilan ekonomi keluarga mahasiswa UM. Selain itu, Program ini mendukung ketercapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi dan membantu peningkatan kapasitas Perguruan Tinggi dalam pembinaan kewirausahaan yang diawali dengan pengembangan karakter dan kompetensi kewirausahaan mahasiswa. Sebagai hasil akhir, diharapkan terjadinya penurunan angka pengangguran lulusan pendidikan tinggi yang kenyataanya menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. 

Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia kerja di era globalisasi saat ini, menuntut mahasiswa menjadi calon SDM yang lebih terampil. Kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerjasama, manajemen, serta jiwa kewirausahaan merupakan kebutuhanketerampilan yang sangat penting dalam meningkatkan kapasitas mahasiswa menghadapi persaingan di tengah-tengah masyarakat nantinya. Peningkatan daya saing mahasiswa untuk menghadapi persaingan khususnya di bidang kewirausahaan perlu adanya dukungan peran serta Universitas Negeri Malang (UM) untuk memfasilitasi orangtua dan mahasiswa melalui Program UM SUPER.

Program UM SUPER merupakan bagian dari strategi pendidikan kewirausahaan di UM untuk memfasilitasi para orangtua mahasiswa yang memiliki usaha dengan didukung oleh putranya yang berstatus sebagai mahasiswa UM untuk mengembangkan usaha dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Fasilitas yang diberikan dalam program UM SUPER ini meliputi Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, pengembangan bisnis, dukungan permodalan dan pendampingan serta keberlanjutan usaha. 

Program UM SUPER ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap Program kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan percepatan pertumbuhan wirausaha baru di Perguruan Tinggi.

Sejak tahun 2009, UM meluncurkan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dimaksudkan untuk memberikan bantuan modal bagi mahasiswa yang sudah memiliki keterampilan berwirausaha dari berbagai program sebelumnya dan sudah memulai usahanya.

Pada tahun 2023, UM SUPER merupakan program pengembangan usaha orang tua mahasiswa yang telah dikembangkan oleh putranya melalui bantuan dana pengembangan dan pembinaan dengan melakukan pendampingan serta pelatihan (coaching) usaha kepada mahasiswa sebagai peserta. Oleh karenanya program ini sangat penting bagi perguruan tinggi dan mahasiswa yang peduli terhadap perkembangan wirausaha orang tua.

Tujuan yang ingin dicapai dari Program UM SUPER (Student – Parent Entrepreneur) di Universitas Negeri Malang diantaranya untuk Mendorong kolaborasi antara mahasiswa dengan orang tua dalam pengembangan wirausaha; Menumbuhkan iklim dan budaya kewirausahaan di kalangan mahasiswa UM;Memberikan fasilitas yang memadai dalam pemberdayaan wirausaha mahasiswa dan orang tua; Membangun sikap mental wirausaha yakni percaya diri, bekerja keras, inovatif, berani mengambil risiko dengan perhitungan, memiliki kemampuan empati dan keterampilan sosial; Terciptanya unit bisnis baru be2rbasis IPTEK yang dikelola oleh mahasiswa baik perorangan maupun kelompok; serta Mendorong terciptanya lulusan UM yang mandiri dan menjadi wirausahawan baru yang dapat menciptakan peluang usaha yang berguna bagi mahasiswa setelah menyelesaikan studi.

Sosialisasi Sertifikasi Halal dan Pembuatan Sentra Tempe Kepada Pengrajin Tahu Tempe Di Desa Jambangan Dampit

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Sosialisasi sertifikasi halal dan pembuatan Sentra Tempe kepada pengrajin tahu tempe yang ada dusun jegong di Poskesdes Jegong pada Rabu, 30 Agustus 2023 pukul 14.00 WIB yang diikut sekitar 20 orang yang terdiri dari para pengrajin tahu tempe yang ada di dusun jegong dan pendamping Sentra Tempe bapak imam ashfali serta kepala dusun jegong bapak imam mahmudi dengan pembicara Bu Ida dari DISPERINDAG.

Menginggat kebijakan pemerintah yang tertera pada UU NO 33 tahun 2014 semua makanan dan minuman wajib hukumnya mempunyai izin edar bersertifikat halal mulai 17 oktober 2024 olehkarena itu diadakannya sosialisasi pengurusan sertifikat halal MUI secara gratis dengan syarat harus punya NIB (Nomor Induk Berusaha) untuk tempe dan tahu, bila tempe dan tahu itu tadi diolah kembali menjadi olahan lagi seperti kripik tempe, nuget tempe, dll harus ada  PIRT (pangan industri rumah tangga). Syarat sertifikat halal : punya NIB, tempat harus bersih, bahan baku harus halal, proses nya yang bersih dan higienis.

Diadakannya pembentukan sentra tempe dengan berbasis tim, dalam satu tim bisa terdiri dari beberapa pengrajin dengan ada ketua dan pendamping, dan akan ada pembinaan dari DISPERINDAG, untuk syarat pembentukan sentra harus ada 5 pengrajin di desa tersebut nah di dusun jegong sendiri ada kurang lebih 10 pengrajin makannya mari kita bentuk sentra di dusun jegong, keuntungan terbentuknya sentra: ada fasilitas dari kementrian berupa: alat , bahan, sarana pasar ekspor.

"tulung dibentuk sentra mumpung saya belum pensiun saya bantu" ujar Ida

jadi sentra itu sebuah tim yg dibentuk yg berisi ketua wakil sektretaris bendahara, dibentuknya sentra karena program dari kementrian, keuntunganya bisa mengclaim dana bantuan dari pemerintah dengan cara membuat RAB yang dimasukan kedalam proposal, bantuan berupa alat bahan pasar ekspor, tapi buat 1 sentra itu tadi bukan perpengrajin, syarat e agar bisa buat sentra di mulai dari melengkapi pembuatan NPWP lalu NIB/PIRT lalu SERTIFIKAT HALAL

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...