Senin, 14 April 2025

Diduga Hanyut, Seorang Penambang Pasir di Sungai Lesti Belum Ditemukan

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Seorang warga Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dilaporkan hilang dan diduga hanyut saat melakukan aktivitas penambangan pasir di Sungai Lesti pada Sabtu (12/4/2025) sore.

Informasi awal diterima dari pihak keluarga dan perangkat desa, menyebutkan bahwa korban yang diketahui bernama Bambang Wahono (56), terakhir terlihat pada pukul 07.00 WIB oleh keponakan dan anaknya, sedang mengirim pasir di sebelah barat rumahnya. Setelah itu, korban kembali ke lokasi penambangan di sungai. Namun hingga pukul 15.00 WIB, korban belum juga pulang, padahal biasanya ia kembali sebelum waktu tersebut.

Pihak keluarga kemudian melakukan pencarian di lokasi tempat korban biasa menambang. Di lokasi tersebut hanya ditemukan pakaian ganti, sedangkan keberadaan korban tidak diketahui. Warga sekitar turut melakukan penyisiran sejauh ±2 km dari titik awal, namun hasilnya masih nihil. Tak ada saksi mata yang melihat kejadian secara langsung, karena korban diduga bekerja sendiri di lokasi penambangan.

Keterangan tambahan dari pihak keluarga menyebutkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit kronis, yang kemungkinan memperburuk situasi.


Upaya Pencarian dan Koordinasi Terus Dilakukan

Tim gabungan dari berbagai unsur telah turun ke lapangan untuk melakukan asesmen dan kaji cepat. Informasi awal telah disampaikan kepada Kantor Basarnas Unit SAR Malang untuk tindak lanjut pencarian. 

Hingga malam ini, alat penambangan pasir milik korban ditemukan di bawah DAM jembatan gantung, sementara pelampung ban dalam miliknya ditemukan di bawah DAM Supiturang. Karena minimnya penerangan di area sungai, pencarian lanjutan direncanakan akan dilakukan pada Minggu pagi (13/4/2025).

Unsur yang Terlibat dalam Operasi:

1. BPBD Kabupaten Malang  

2. Muspika Kecamatan Turen  

3. Pemerintah Desa Sananrejo  

4. Tagana  

5. PMI  

6. Lintamal  

7. MSR  

8. SAR Kanjuruhan  

9. PSR  

10. Masyarakat setempat  

11. Buana Solusindo  

12. Marva Telekomunikasi  

Posko Penanggulangan Bencana didirikan di BPBD Kabupaten Malang, Jl. Raya Trunojoyo Kav.08, Kepanjen. Komunikasi operasional dilaksanakan melalui frekuensi VHF (148.270 MHz / 153.600 MHz) dan UHF (444.995 MHz / 435.500 MHz, CTCSS 127.3 MHz).

Perkembangan pencarian akan terus dilaporkan oleh tim di lapangan. Masyarakat diimbau untuk memberikan informasi apabila menemukan tanda-tanda keberadaan korban.


Korban Hanyut di Sungai Lesti Turen Malang, Ditemukan Meninggal

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Malang, 13 April 2025 - Setelah pencarian selama dua hari, Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan korban hanyut di Sungai Lesti, Bambang Wahono (56), dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan pada pukul 11.30 WIB di koordinat 8°09'49"S 112°43'22"E dengan jarak ± 6 Km dari lokasi kejadian.

Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk penanganan lebih lanjut. Dengan telah temukannya korban, operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup pada pukul 12.00 WIB setelah Tim SAR Gabungan melaksanakan debriefing.

Pencarian korban melibatkan berbagai unsur SAR, termasuk Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Surabaya, yang menggunakan berbagai peralatan, seperti Rescue Car Type II (W 8179 NP), peralatan Water Rescue, alkom 2 unit, dan peralatan medis lengkap.

Korban, Bambang Wahono, adalah warga RT 02/01, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Keluarga telah mengkonfirmasi identitas korban dan meminta agar korban dibawa ke rumah duka untuk penanganan lebih lanjut.

Dengan berakhirnya operasi SAR, Tim SAR Gabungan mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian korban. Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Surabaya yang beralamat di Jl. Ry. Bandara Juanda Baru No.1 Sidoarjo juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama yang diberikan selama operasi SAR berlangsung.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Surabaya melalui telepon (031) 8669611, faximili (031) 8673511, atau emergency call 115. Website resmi kantor adalah (tautan tidak tersedia) dan email surabaya.rescue@gmail.com.

Operasi SAR ini merupakan contoh kerjasama yang baik antara Tim SAR Gabungan dan masyarakat dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban. Semoga dengan berakhirnya operasi SAR ini, keluarga korban dapat menerima kepergian korban dengan tabah dan sabar.

AVIGNAM JAGAT SAMAGRAM (Semoga Alam Selalu Selamat) - TUGAS MENYATUKAN.

Rabu, 26 Maret 2025

Temukan Indikasi Ijon Proyek, Zulham minta Pemkab Evaluasi Pengadaan Barang dan Jasa

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Malang, Zulham Akhmad Mubarrok menemukan indikasi bahwa praktik ijon proyek masih marak terjadi di Kabupaten Malang. Hal ini diduga terjadi dengan melibatkan oknum yang menjual kedekatan dengan kepala daerah atau menjual nama instansi tertentu dalam praktik jual beli proyek yang menguntungkan sekelompok orang.

“Indikasi ini adalah temuan awal yang harus disikapi oleh pemkab. Apalagi pada masa triwulan pertama tahun anggaran ini biasanya proses pengadaan barang dan jasa mulai ada pengondisian terhadap rekanan,” ujar Zulham.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang itu menyatakan bahwa pengadaan barang dan jasa di Pemkab Malang masih rentan terhadap praktik korupsi. Salah satunya, kata Zulham, muncul sejumlah nama orang yang menjadi pemodal tunggal untuk ijon proyek. Modus yang dipakai pun beragam. Salah satunya, kata Ketua KNPI Kabupaten Malang itu, adalah dengan praktik monopoli proyek secara terselubung.

“Ada yang pegawainya dibuatkan CV dan PT dan pengatasnamaan itu berlangsung sudah bertahun-tahun. Kalau ditelusuri nanti pelakunya ya segelintir orang itu aja,” ujar Zulham.

Modus lain, kata Zulham, adalah para pemenang tender proyek yang memprioritaskan keluarga atau orang dekat pejabat Pemkab. Untuk mengetahuinya, cukup bisa dicek pada identitas pemenang proyek dan dilakukan due diligent pada data digital kependudukan. “Nanti akan terbongkar semua kalau CV ini saudaranya Pak Kabid ini, PT itu adiknya Bu Kabid dan seterusnya,”

Zulham meminta agar pengalaman Kabupaten Malang yang di masa lalu punya historis dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak lagi terulang dan justru merugikan nama baik pemkab. Karena itu, azas keterbukaan harus menjadi acuan utama dalam hal pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Malang. Zulham Mengusulkan agar para pemenang proyek pengadaan barang dan jasa datanya rutin dibuka kepada publik sebagai bahan evaluasi bersama.

“Hari ini kan kita sama-sama tidak tahu siapa yang mendapat proyek ini dan proyek itu. Endingnya ternyata siapapun pemenangnya abah buahnya si H atau si I bisa jadi si J atau si K, L, M, N, kan sama-sama bertanda tanya kita ini,” kata Zulham.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Malang itu memastikan bahwa tidak ada yang kebal hukum di Indonesia. Karena itu, kata dia, semua harus mulai taat pada aturan dan patuh pada aturan main yang berlaku di republik ini. 

Pikiran Ramadhan #25 : Menyikapi Bagi-Bagi Takjil Terkadang Salah Kaprah

Salah kaprah perbuatan baik menjadi kurang pas dalam konteks Bagi-Bagi takjil, bagi-Bagi takjil buka puasa gratis yang semula menjadi amal baik dibulan suci ramdhan kini sudah mengalami pergeseran arti. Hal itu karena Momentum acara ini sebagai ajang seremonial dan rutinitas dibulan suci ramdhan tanpa mempertimbangkan makna kontekstual.

Dulu, bagi-bagi takjil itu memiliki dasar suatu hadis yang bermakna barang siapa yang memberi makanan buka puasa maka akan memperoleh pahala sesuai orang yang berpuasa tersebut. Namun sekarang sudah menjadi ajang seremonial, dokumentasi atau bahkan hanya menunjukkan eksistensi tanpa mempertimbangkan aspek mudharatnya. Pihal yang harusnya merasa bersalah dengan tulisan ini adalah panitia atau yang membuat konsep bagi-bagi takjil yang terkadang Salah kaprah tersebut, diantara kesalahan dalam pembagian takjil gratis itu yang membuat pergeseran makna diantaranya.

Panitia tidak mempertimbangkan tempat yang strategis, kadangkala menurut panitia yang strategis ini adalah tempat yang ramai. Padahal kadangkala ini merugikan lalu lintas, misalnya tempat itu berada setelah sebelum jalan menanjak, tentu saja ini membuat para pengendara roda 4 khususnya memperoleh kerugian, sebab mesin mobil akan mudah rusak bila macet ditengah jalan menanjak.

Kedua, bagi-bagi takjil hanya untuk dokumentasi bahwa organisasinya/perkumpulannya/komunitasnya sudah melakukan bagi-bagi takjil namun kadangkala yang membagikan tidak berpuasa disiang hari, ini tentu saja hanya akan menimbulkan rasa persaingan. Kadangkala juga orang disekitarnya lebih membutuhkan bagi takjil itu dari pada harus bagi takjil ditempat yang jauh dan ramai.

Dijalan raya pasti terdapat banyak sekali pengendara, tidak hanya yang sedang mencari takjil saja namun juga ada ayah yang harus segera pulang untuk berbuka dengan anaknya atau bahkan pasien yang segera harus tiba di rumah sakit. Harusnya ini menjadi pertimbangan bagi panitia untuk tidak menyenggarakan di jalan protokol.

Sebetulnya, budaya bagi takjil ini idealnya dilakukan menjelang hari raya, sebab syiar bulan suci ramadhan ini ketika menjelang hari raya pasti semakin redup, disisi lain pembiasaan ini juga menarik masyarakat untuk berpuasa diakhir ramadhan. Apalagi dalam akhir-akhir dibulan ramadhan terdapat malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Ini tentu akan membuat pahala semakin berlipat ganda dan spirit semakin meningkat.

Saya lebih sepakat bila pembagian takjil gratis ini dilakukan di masjid terdekat, itu sebagai syiar sholat maghrib berjamaah juga dan bagi anak-anak agar terbiasa mengunjungi masjid. Selain tidak menangganggu arus lalu lintas ini akan membiasakan masyarakat dan anak-anak untuk betah mengunjungi masjid saat bulan puasa. Didepan masjid hanya perlu diberikan pengumuman 'Disediakan Takjil Gratis (beserta menunya) untuk menarik perhatian masyarakat.

Pikiran Ramadhan #26 :

 Perbedaan puasa ramadhan tahun ini dengan kemarin yang saya rasakan, tentunya ini semua memiliki perubahan menuju arah yang degradasi, karena bagi saya kita itu menuju degradasi akan terasa bagi saya. Ini tentu saya rasakan secara rutin, tidak hanya tahun ini saja, itulah yang kemudian membuat saya merasa miris.


Degradasi pertama adalah masjid yang semakin sepi dengan anak kecil, ini tentu masalah besar bagi regenerasi pemuda kedepannya. Sebab masa depan bangsa ini akan dipegang oleh para pemuda, kalau pemuda saja sudah jauh dari masjid dan agamanya maka akan rusak pula ideologinya.


Kedua adalah fenomena bagi takjil, ini tentu sudah pernah saya ulas detail di tulisan sebelumnya, bahwa pada intinya pembagian takjil kini sudah memiliki pergeseran makna. Kini mereka sebagian yang mengadakan bagi takjil hanya mementingkan eksistensialisme saja. 


Ghirah kedatangan bulan suci ramadhan saja tidak sesakral dulu, penyambutannya sudah tidak Sumeria dulu, saya masih ingat dulu Momentum malam penentuan 1 ramadhan saja kami menunggu di masjid-masjid atau mushola. Meskipu  pengumuman dulu sampai pukul 9 malam namun tetap melakukan shalat tarawih. Bahkan dulu sempat belum waktu 1 ramadhan kita sudah melakukan shola5 tarawih karena saking hati-hatinya.


Saat menjelang malam 1 ramadhan kita yang ada di TPQ sudah saling berkeliaran patrol keliling dengan obor dan perangkat

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...