Kamis, 30 Maret 2023

Serambi Ramadhan Ke-8 | Patah Hati Itu Mahal

 

Betapa ruginya ketika ramadhan telah selesai namun seorang manusia tidak merasakan kesedihan, sepertinya belum puas bahkan baru saja menemukan pola kenikmatannya ketika puasa, tarawih, tadarus, sholat dan qiyamul lail namun ramadhan telah usai. Kadang terucap, kalau hanya sekedar lewat mengapa datang. Namun ternyata itu cara Allah swt untuk memberika dorongan motivasi agar giat dalam menyambut bulan suci Ramadhan, tatkala kita merasa telat dalam menikmati nikmatnya ramadhan karena persiapannya yang kurang, itulah mengapa perasaan sedih itu ada bagi orang yang beriman dan berjihad dalam bulan suci ramadhan. 

Jika difikir lebih jauh lagi, ternyata patah hati ditingg oleh bulan suci ramadhan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Cost kerugian tersebut yang ditaksir mahal tersebut ternyata muncul dari segi materil dan non materil bahkan ke moral. Misalkan dengan bulan ramdhan berakhir kita akan patah hati, dari sesorang yang tak bijak ketika patah hati akan kehilangan semangat dalam menjalankan hal baik lagi, akan berhenti menjalankan istiqomah yang dijalankan ketika bulan suci ramdhan, ketika sudah begitu berapa biaya cost pahala yang kita biarkan tidak terserap oleh kita. 

Ya pada dasarnya itu hanya analogi dan contoh kecil, teori dan pengetahuan itu bisa di copypaste di semua aspek kegiatan kita yang bisa menimbulkan kerugian yang mahal setelah patah hati saat bulan ramadhan meninggalkan kita semua. Nanti kita coba memberikan tanda pada setiap akhir bulan ramadhan yang pernah kita jalankan akankah kita sedih atau senang, atau bahkan dari awal  ramadhan kita sudah berkeinginan untuk segera keluar dari bulan ramadhan, naudzubillah. 

Jangankan ke orang lain, pada dasarnya aku menulis ini sebenarnya untuk diriku sendiri. Sesuai dengan tulisanku sebelumnya, bahwa sedikitnya aku telah mengerti mengenai diriku sendiri. Karena diriku akan lebih ingat ketika aku dalam beragumen itu ditulis, itulah buah hasil dari bisa mengenal diri sendiri maka akan menimbulkan dampak yang baik.

Akhir literasi, semoga kegiatan dibulan suci ramadhan ini membantu memberikan pola dalam membantu menemukan identitas dan reputasi diri. Serta kita bisa keluar dari ramadhan kecuali memperoleh predikat orang yang Minal Aidzin Wal Faidzin, Aaamiin.

Rabu, 29 Maret 2023

Serambi Ramadhan Ke-7 | Cinta Tanpa Pengenalan Diri

Entah mengapa selalu menarik untuk membahas self love namun sangat sulit untuk melakukan dan menerapkannya. Kali ini, melanjutkan dari pembahasan artikel kemarin, sepertinya membahas mengenai dampak dari mencintai namun tanpa mengenali diri sendiri. Sebagian pendapat kita dengar bahwa sebelum mencintai orang lain maka cintailah diri sendiri, nah dalam mencintai diri sendiri itu sepertinya salahsatunya adalah dengan cara mengenali diri, dengan begitu maka  kita bisa menemukan pasangan yang sesuai diri kita dengan cinta yang sesuai dengan dialektika kehidupan kita. Diantara dampak dari mencintai tanpa mengenali diri adalah sebagai berikut : 

1. Salah Memilih pasangan

Kemungkinan bisa salah memilih pasangan itu pasti terjadi, misalnya kalau kita mudah tersinggung ya jangan punya pasangan yang ngomongnya tidak bisa dikontrol, jika tidak maka akan menjadi fatal, karena tidak bisa mengenal diri sendiri. Aku orang seperti apa sehingga butuh orang seperti apa.

2. Tergantung pada orang lain

Sisi kedua setelah tidak bisa mengenali diri sendiri ketika akan mencintai adalah nempel saja pada orang lain, tidak bisa mandiri. Maunya terserah saja, hal ini bisa saja terjadi karena tidak ada keinginan untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh diri sendiri, apapun itu. Mulai dari hal kecil, menu makan, kegiatan harian, hingga masalah kompleks seperti mengerjakan masterplan hidup. Disiai lain kita jadi menyulitkan perasaan oranglain, bisanya terserah atau ngikut saja. 

3. Tidak bisa merespon gejala yang muncul dalam diri kita

Ketidakmampuan diri dalam mengobati masalah yang terjadi pada diri kita sendiri bisa diakibatkan Karena tidak kenal dengan diri kita akan terpontang panting dengan diri kita. Orang yang tidak kenal dirinya itu biasanya hidupnya sepenuhnya mengandalkan pengalaman yang kemarin-kemarin, dia tidak punya visi, dikendalikan masalalu. Hanya mengikuti pola sejarah emosi kita.

Semoga di era yang modern ini khususnya pada momentum bulan ramadhan bisa menjadikan kita manusia yang pandai dalam menganalisis dan menentukan setplan atau bahkan masterplan kehidupan, serta memperoleh predikat Minal Aidzin Wal Faidzin.

Senin, 27 Maret 2023

2-3 Jam Jalan Nasional III Diponegoro di Tutup, Evakuasi Mobil Tanki Pertamina

 

Sebuah Mobil Pertamina Mengalami kecelakaan di Jalan Raya Diponegoro Bululawang-Malang, Mobil tersebut terpelosok kedalam sungai disebelah Pondok Pesantren Annur 2 Bululawang. 

Kendati demikian, untuk mengevakuasi mobil tersebut 1 unit alat berat diturunkan. Akibatnya jalan Raya Diponegoro jurusan Bululawang-Malang terpaksa ditutup. Evakuasi diperkirakan akan selesai 2-3 jam mendatang. Untuk itu Jalan Desa Senggreng dijadikan alternatif untuk rekayasa lalulintas. 

Meski demikian karena minimnya pengatur lalulintas, akhirnya terjadi kemacetan yang diakibatkan oleh penumpukan arus lalulintas dari arah kota maupun kabupaten.

Serambi Ramadhan Ke-6 | Identitas dan Reputasi

 

Masih di topik self love, namun kali ini berbicara mengenai identitas dan reputasi, membicarakan keduanya tentu berbicara mengenai personal life. Sesuatu yang melekat dalam diri kita seringkali disebut identitas, baik verbal maupun non verbal, begitupula dengan reputasi. Reputasi seseorang seringkali dikaitkan mengenai usaha mempertahankan harga diri seseorang. Menilai dan mencitrakan indentitas dan reputasi bisa dilakukan dengan cara dua aspek, dua sudut pandang yakni sudut pandang internal dan eksternal, sudut pandang diri kita dan orang lain.

'Siapa aku menurutku' mungkin itu adalah istilah tepat untuk mengungkap identitas diri sendiri yang dikemas dalam bentuk personal branding, tentu ini berbekal kepandaian dalam mengenali diri. Sudut pandang ini belum tentu akurat dan selalu benar karena yang menilai adalah diri kita sendiri yang cenderung diselimuti oleh emosi dan ambisi seperti yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya.

Ada juga 'siapa aku menurut oranglain' ini dilakukan oleh eksternal oranglain, cara ini akan berhasil bila seseorang tidak mudah sakit hati dalam dinilai oleh orang lain, berbagai masukan bukan untuk menjelekkan namun sebagai bahan introspeksi diri, muhasabah dan evaluasi. Tentunya kedua metode penilaian tersebut jarang sama dan itu telah hukum alam, kalaupun sama berarti seseorang telah memahami dirinya sendiri dalam mengungkap identitas dan oranglain telah membaca dari prespektif yang kompleks untuk mengungkap reputasi, namun kalau selalu sama hal ini perlu dipertanyakan. 

Biasanya yang lebih dominan bersumber dari reputasi untuk menilai diri sendiri, karena sejatinya oranglain bisa membaca diri kita disandingkan dengan keadaan dan kondisi yang pas, juga baik bila identitas bisa akurat dalam menilai dirinya sendiri karena siapa yang ingin mengenal tuhannya harus bisa mengenal dirinya sendiri, karena jika identitas didominankan dalam menilai diri sendiri hal yang mungkin adalah sulit obyektid dalam membaca diri sendiri.

Karena reputasi yan bersumber dari oranglain akan lebih akurat dalam menilai diri sendiri, maka mengenalkan identitas untuk membantu validasi diri kita kepada oranglain harus diusahakan sebagai bentuk upaya kita mengklarifikasi mengenai diri kita. Interkasi dengen oranglain untuk mengungkap siapa kita perlu dilakukan, baik melalui diskusi, debat, curhat atau bahkan screet mirror. 

Untuk itu, kita harus memiliki teman dekat yang mengerti diri kita sendiri, tidak perlu banyak yang terpenting adalah bisa memahami, baik senasip seperjuangan atau yan setara dengan diri kita secara dealektika kehidupan. Kembali lagi, sebenarnya dalam memilihi oranglain untuk bisa menilai diri kita adalah kita sendiri harus bisa mengenali diri kita sendiri, kepada siapa kita berteman dan dalam motif apa. 

Semoga refleksi demi refleksi ketika ramadhan menambah kita menjadi lebih baik dalam setiap proses menjalankan dialektika kehidupan yang dirasa dan dijalankan semakin kompeks, tingkat kompleksitas dialektika permasalahan atau kehidupan harus diimbangi pula dengan tingkat komplektifitas dalam berfikir dan menganalisis, semoga ramadhan kali ini kita berhasil mendidik diri kita untuk bisa berfikir yang jernih serta analisis yang matang sebagai bentuk kedewasaan dan kematangan diri, serta mendapatkan predikat Minal Aidzin Wal Faidzin.

Minggu, 26 Maret 2023

Serambi Ramadhan Ke-5 | Mengapa Mengenali Diri Sulit Dilakukan ?

 

Dalam misi peningkatan kapasitas diri, upgrade skill atau usaha menjadi pribadi lebih baik. Ada beberapa rumus atau resep yang bisa ditempuh. Namun tak jarang banyak sesorang yang gagal dalam mengenali dirinya, mengenali diri ternyata tidak semudah yang dibayangkang. Bayangan kita mengenali diri adalah bagimana melakukan sesuatu yang kita sukai, yang membuat kita bahagia atau bahkan membuat kita terbuai dengan keadaan. Nyatanya ketika hanya demikian, maka seseorang akan terjerumus kepada hal-hal yang memabukkan, karena hanya berusaha menjalankan hal-hal yang kita sukai. Sedangkan, boleh jadi sesuatu yang kita sukai tidak baik bagi kita namun sesuatu yang kita benci akan berakibat baik bagi kita. Analoginya adalah sabar dalam menuntut ilmu akan menjadi derajat kita tinggi, meminum obat yang pahit adalah sarana kita agar sembuh dari sakit. Namun, sering mengkonsumsi makanan yang manis akan membuat penyakit bagi diri kita, itulah analogi simpelnya, fikirkanlah.


Kesulitan-kesulitan dalam mengenali diri itu terkadang disebabkan oleh beberapa kesalahan yang kita sendiri sering tidak menyadarinya, antara lain : 


1. Dorongan bawah sadar

Orang sering dikendalikan ego nakun tidak bisa mengendalikan ego, alam bawah sadarkan akan dikuasai ego yang cenderung tak tahu batas, sehingga sulit mengenali diri, banyak kita berpendapat mengenali diri hanya bagi sesuatu yang tampak padahal juga dikendalikan oleh hal yang tak tampak atau disebut ego. 


2. Tekanan dari luar

Tak banyak pembentukan karakter untuk mengenali diri dimulai dadi Terpaksa, dipaksa, sehingga sifat yang aslinya terkubur, namun begitu tekanan tidak ada, naturalnya terlihat atau berubah. Ini yang membuat tidak natural. 


3. Emosi dan ambisi

Ini sifat yang juga bahaya, dengan Merasa selalu baik dan benar ketika diselimuti ambisi maka kita sulit mengenali diri. Hanya mengedepankan emosi dan ambisi tanpa memikirkan jangka panjang dan masadepan sesuai dengan diri kita.


4. Keterbatadan pengalaman dan pengetahuan

Mengenali diri bisa dimulai dengan belajar dari pengalaman, jika pengalalanannya sedikit, tidak mau keluar dari zona nyaman, suka dizona nyaman, akhirnya pengalamannya hanya itu-itu saja. Ini menyebabkan sulitnya ekspresi dirinya tampak sehingga sulit mengenali diri. Akhirnya kita belum mengalami banyak hal akibat minimnya pengalaman, alhirnya respon yang lain belum kelihatan, menyikapi berbagai masalah hanya dengan satu pengalaman, ini adalah sesuatu yang berbahaya. Namun jangan sedih Setiap orang mengalami, ini bisa diatasi dengan cara niat untuk berusaha seperti pada artikel sebelumnya. 


5. Kerumitan situasi

Situasi kompleks bisa mengakibatkan kesulitan memahami hidup dan diri, cirinya ketika mendapatkan suatu masalah dibaca dari banyak prespektif bisa, sehingga punya banyak solusi namun tidak substantif, akhirnya mengalami kebingungan untuk memutuskan.

Semoga di momentum ramadhan ini, diri kita terlatih untuk menjadi yang lebih baik dan mendapatkan predikat Minal Aidzin Wal Faidzin. Aaamiin

Produktif, Pemuda Kecamatan Sumberpucung Adakan Pelatihan di Akhir Tahun 2023

 


Produktif, Pemuda Kecamatan Sumberpucung Adakan Pelatihan di Akhir Tahun 2023

MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama' Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama' (IPNU IPPNU) Sumberpucung Mengadakan Sekolah Leadership guna meningkatkan kapasitas Anggota 28/12/2022.

Kegiatan ini dirangkai dengan beberapa penyampaian materi, antaralain Organisasi, Aswaja, Networking & Lobyying, Persidangan dan Kepemimpinan. 

Dengan begitu, kegiatan ini disusun dengan silabus yang berdasarkan hasil asesmen dan kebutuhan struktural organisasi. Kegiatan yang dilakukan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Jatiguwi pada 28-29 Desember 2022 ini berjalan sukses serta sebagai momentum menutup kegiatan di tahun 2023. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat dan dampak yang besar bagi anggota khususnya, dan bagi ummat secara umum. 

"Dalam Perjalanan pelajar progress pelatihan Leadership harus ditingkatkan untuk perubahan dalam organisasi, tak terkecuali pelajar di bawah naungan Nahdlatul Ulama. " Turur Zuhri, Ketua IPNU Kec. Sumberpucung

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama dalam memasuki era 5.0 harus melakukan pembenahan sebagai upaya mencapai visi misi yang telah ditetapkan, mengingat tantangan yang datang tidak hanya dari internal melainkan juga eksternal,sehingga kesiapan pelajar perlu diarahkan dalam kehidupan sosial.

Pemimpin milenial merupakan salah satu harapan bangsa untuk indonesia yang lebih baik, khususnya pelajar NU Sumberpucung. Kader yang dihasilkan diharapkan memiliki kompetensi dan berdaya saing sehingga mampu menjadikan kader IPNU-IPPNU sebagai organisasi terpelajar yang militan dengan tetap berpedoman pada Aswaja dan berasaskan kebangsaan. Mudahnya akses informasi salah satunya dari media sosial haruslah dicerna dengan tepat mengingat berita yang beredar tak semuanya berupa fakta. Generasi muda dituntut untuk lebih bijak dalam mengelola informasi yang masuk.

Adanya kegiatan pelatihan Leadership dapat menjadi solusi permasalahan kaderisasi yang telah membudidaya di kalangan pelajar khususnya bagi pelajar NU Sumberpucung . Karena latar belakang tersebut, untuk menyiapkan kader yang berkualitas, dalam upaya mencapai visi misi organisasi IPNU IPPNU, kami sepakat untuk melaksanakan pelatihan leadership dengantema “Raise The Spirit, Create a Leadership”


PC IPNU Kabupaten Malang Sukses Gelar 3 Kegiatan Kompetisi Tingkat Kabupaten Malang di Akhir Tahun 2022

 


PC IPNU Kabupaten Malang Sukses Gelar 3 Kegiatan Kompetisi Tingkat Kabupaten Malang di Akhir Tahun 2022
MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Malang Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC. IPNU) Kabupaten Malang menggelar pertandingan Pidato dan Mobile Legend Student Competition Se- Kabupaten Malang tingkat SMP/ MTs, SMA/ SMK/ MA  se Kabupaten Malang. Acara ini merupakan salahsatu dari serangkaian acara dalam menyongsong peringatan 1 abad Nahdlatul Ulama'. 28/12/2022 


Kegiatan yang bertemakan "Membangun Sportifitas dan Harmonisasi antar Pelajar Se-Kabupaten Malang" tersebut, sukses diselenggarakan pada 24-26Desember 2022 dengan dihadiri lehih dari 500 partisipan, baik atlet maupun supporter. Kegiatan ditu dilaksanakan di lapangan futsal Bintang Futsal Kepanjen, Aula KH. Muhammad Sa'id Universitas Raden Rahmat Malang. Uang jutaan rupiah disiapkan untuk hadian dalam event ini.

Dalam mewujudkan perkembangan prestasi non akademik/olahraga saat ini, untuk memajukan dan meningkatkan kualitas dalam prestasi non akademik/olahraga. Kegiatan ini bertujuan agar bisa mendorong siswa untuk selalu berpartisipasi dalam non akademik/olahraga, khususnya dalam kemampuan olahraga futsal. "Hal ini agar menjadi ajang bagi siswa untuk mengembangkan bakatnya dibidang olahraga" tutur Fajar Ketua Panitia Pelaksana. Dalam memperkenalkan presestasi non akademik setiap manusia dituntut untuk dapat meneruskan dan memperjuangkan prestasi dalam konteks non akademik yang sudah ada saat ini, khususnya di bidang olahraga khususnya futsal yang saat ini diminati oleh masyarakat baik anak-anak, pemuda bahkan para orang tua sekalipun.

Potensi-potensi muda telah bermunculan seiring dengan perkembangan dunia olahraga, hal ini tidak lepas dari peran serta dari beberapa pihak yang memberikan support dan ruang kepada para insan olahraga baik dikalangan umum dan pelajar untuk mengaktualkan kreativitas dan sportivitas mereka dalam sebuah tournament/ kompetisi. Oleh karena itu, maka kami menganggap bahwa potensi-potensi tersebut memerlukan ruang kepada para pegiat olahraga di kalangan umum dan pelajar untuk berprestasi. Sehingga kami Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama’

mengimplementasikan aspirasi di bidang olahraga khususnya futsal dengan nama “IPNU MALANG CUP” yang diikuti oleh perwakilan dari setiap sekolah yang mendelegasikan timnya pada tingkat SLTP dan SLTA sederajat se Kabupaten Malang.

Selain itu akan ada banyak rangkaian kegiatan PC. IPNU Kabupaten Malang seperti Lomba Pidato Kebangsaan dan Lomba Mobile Legend Students Competition (MSC).


Adapun Hasil Rekapitulasi nya adalah

Pidato kebangsaan

Juara kategori SMA 

1. Ummu nazilla Ma Al Ittihad Poncokusumo 

2. Alfin Nurul Khoiriyah Sma babussalam pagelaran 

3. M.  Rizki Romadhon ma darul ulum

Juara kategori smp

1. Muhammad Abdu sholah Mts darul huda

2. Noor anzil mafaza Mts alfitriyah

3. Nur aminatuzzahro Mts sunan kalijogo

Mobile legends Student Competicion (MSC)

Juara 1 buls esports SMA 1 Bululawang 

Juara 2 tim kaget

Juara 3 kok slebew SMAN 1 turen


Lomba futsal Tingkat SMA/SMK/MA

SMAN 1 Turen juara 1

SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen juara 2

MA NU Gondanglegi juara 3

Tingkat SMP/MTs

MTs Sholahuddin Dampit juara 1

Mts NU Gondanglegi juara 2

MTs Shirotul Fuqoha juara 3


Dokumentasi :









Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...