Minggu, 18 September 2022

Akankah Caraka atau Susur Medan Masih Relevan

Seringkali terdengar kata caraka bagi kita, kata caraka tersebut identik dengan kegiatan kepramukaan, diklat alam yang dikemas dengan acara susur medan. Kegiatan yang sering dilakukan malam hari ini ternyata memiliki beberapa tujuan khusus dan makna tersembunyi dibalik itu semua, bahkan di TNI konsep cara ini diadakan guna mempersiapkan prajuritnya. Pada tulisan ini akan dibahas tujuan khusus dalam kegiatan susur medan, meskipun tata cara setiap kegiatan caraka ini beracam medannya sesuai dengan tradisi penyelenggaranya. 

Nyatanya, pada dasarnya kegiatan caraka ini memiliki tujuan utama, yakni pemantapan doktrinisasi setiap ideologi, dalam beberapa anggapan bahwa kita bisa memasuki alam bawah sadar kita saat keadaan yang tepat, salah satunya dengan kegiatan caraka ini yang secara khusus terkait latar suasana telah diatur sedemikian rupa, sehingga penanaman ideologi di alam bawah sadar bisa maksimal dan mengena. Misalnya, dilakukan pada malam hari, terdapat pressure. 

Pada kegiatan caraka atau susur medan ini biasanya terdiri dari masing-masing pos, yang disetaip pos itu dibuat beberapa review materi atau pembelajaran. Ada banyak metode dalam pembagian pos tersebut, idealnya terdapat 5 pos dalam acara caraka, berikut ulasan lengkapnya. Pada pos pertama biasanya diisi dengan pembelajaran mental, seperti LBB, rendaman air yang didalamnya disisipkan materi yang mendidik. Pos kedua diisi dengan Bimbingan Mental dan Wawasan Kebangsaan, pada pos ini dilakukan bimbingan yang menguatkan mental melalui sentuhan kata-kata yang membuat seseorang tangguh dalam menerima kritikan dari orang lain yang dibungkus dengan materi wawasan kebangsaan. Pos ketiga, terkat review materi dan organisasi. Pada pos ini juga disisipkan terkait konsep jiwa korsa terhadap sesama anggota dan mindfullness. Selanjutnya, pada pos keempat adalah acara inti yaitu doktrin organisasi dan arah gerak, diharapkan dipos ini anggota akan mantab dan menjiwai terhadap organisasi yang telah diikuti. Pos terakhir adalah pendinginan, biasanya diisi dengan motivasi dan kilas balik kehidupan.

Itulah idealnya komposisi rangkaian kegaitan caraka. Bila difikirkan secara kritis adalah suatu kegiatan yang dirangkai untuk mensimulasikan kehidupan. Ada fase kehidupan ketika mendapatkan pressure dan diakhiri dengan refleksi atau hikmah, biasanya sebelum hikmah ada pencapaian yang luar biasa. 

Akhir literasi, semoga hal yang saya tulis diatas bisa memberikan gambaran terkait manfaat dan hikmah dari kegiatan caraka atau susur medan ini, dan acara caraka ini tidak dipelintir kedalam hal yang malah mengurangi esensi dari kegiatan caraka ini. Semoga kita selalu menjadi orang yang beruntung.


Dokumentasi

Sabtu, 17 September 2022

Konsumsi Terbaik Untuk Calon Pemimpin Bangsa






Sebanyak 20 Siswa Siswi Madrasah Tsanawiyah Badrussalam Indonesia Kademangan-Pagelaran-Kabupaten Malang dipersiapkan diorbitkan untuk menjadi pemimpin bangsa yang Militan, Intelektuan dan Berbudi, Melalui organisasi bernama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama'. 20 Siswa yang disiapkan menjadi kader itu dilantik pada Sabtu, 17 September 2022 setelah melalui Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) dan Pemilihan Pengurus Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama' Madrasah Tsanawiyah Badrussalam Indonesia. 

20 siswa yang dipersiapkan kader itu sebagai pengganti dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Selain itu pengurus pimpinan ini juga termasuk santri yang sedang bermukim dipondok pesantren darussalam indonesia, sehingga nanti dalam pembinaannya bisa 24 jam. "Semua pengurus ini termasuk juga santri disini, sehingga dalam pembinaannya bisa dilakukan selama 24 Jam". Tutur yayasan badrussalam indonesia H. Kholiq

Selain itu, berbicara kilas balik dan lebih luas yayasan ini 100 persen berhaluan Ahlussunnah Wal Jama'ah An-Nahdhiyah , terbukti sebagai kepala yayasan bardussalam adalah IKA Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII),  kepala Madrasah adalah Sekretaris Fatayat, Sebagai Guru Aswaja adalah Ketua Fatayat dan ektrakulikuler yang mendukung seperti pagarnusa.

Memasuki tahun ke 7 ini, madrasah melakukan percepatan setelah sekian lama merencanakan pembentukan Pimpinan Komisariat IPNU IPPNU. Dengan demikian mempersiapkan kader yang militan secara ideologi dan pengetahuan agama, intelektual secara keilmuan dan berbudi dalam berakhlak bisa tercapai.

Akhir literasi, IPNU IPPNU Merupakan thariq yang tepat dizaman yang penuh dengan rintangan ini, selanjutnya IPNU IPPNU Memiliki banyak manfaat mulai dari pembangunan karakter, agama dan sosial yang dikemas dalam berorganisasi hingga peluang-peluang seperti beasiswa dan lain sebagainya. Akhir literasi, semoga kegiatan pelantikan yang dihadiri oleh semua elemen NU di tingkatan Pimpinan Cabang hingga Pemerintah Desa dan Jajaran Pimpinan Yayasan ini berjalan dengan lancar tanpa halangan apapun, semoga ini bisa menjadi alam jariyah.


Dokumentasi


Sabtu, 10 September 2022

Boso Walik'an Malang Ternyata Sandi dalam Perjuangan Melawan Penjajah



Mendengar kata kebudayaan, pada batin kita membayangkan hal yang sifatnya adiluhur atau hal-hal kuno, kejawen atau yang jauh dari westernisasi. Itu adalah pandangan lama yang memaknai kata kebudayaan secara leterlijk. Hakikatnya kebudayaan adalah budaya yang sedang terjadi dalam waktu interval tertentu yang tidak terikat oleh sifat atau jenisnya. Singkatnya budaya merupakan kebiasaan masyarakat pada saat zaman dulu dan sekarang, artinya membicarakan kebudayaan berarti membicarakan hal yang sedang viral atau hal yang sedang banyak diminati dan didukung. Makna seperti ini perlu kita tanamkan pada diri kira, sehingga dalam memaknai dan melestarikan mengerti cara tepat dan langkah strategi yang akan dilaksanakan.

Ada aspek dan alasan mengapa kebudayaan perlu dilestarikan. Pertama mungkin dari motivasi, impact bagi diri kita dan bagaimana tantangan ketika kebudayaan itu dilakukan. Sehingga bermedia sosial adalah budaya zaman sekarang, digitalisasi baik dalam aspek pembelajaran, politik, kesehatan, wirausaha bahkan agama juga merupakan kebudayaan. Jadi kurang tepat bila sterotype bahwa urusan agama harus berhubungan dengan zaman dahulu, sekarang dengan media sosial juga bisa melakukan dakwah. Ada pula budaya yang dalam implementasinya lebih dominan ke arah historis dan edukasi. Namun kurang pas jika di implementasikan pada zaman sekarang. Misalnya boso walik'an ala malang. Meskipun demikian boso malangan walaupun bukan walik'an telah diviralkan oleh artis asal malang yang akrab dengan sebutan Bayu Skak.

Boso walik'an malang ternyata memiliki nilai history dan edukasi yang tinggi bagi semua lapisan warga malang. Ini bukan serta merta bahasa yang dibuat untuk gaul pada masanya, namun ternyata bahasa atau kata yang dibalik asal malang ini sudah muncul sejak zaman penjajahan belanda dahulu. Secara history saat masa penjajahan telah banyak penjajah yang sedikit banyak mengerti mengenai bahasa indonesia, sehingga warga pribumi yang akan melakukan komunikasi guna misi kemerdekaan akan mudah diketahui, dari sini muncul kecerdasan masyarakat jawa khususnya malang dalam menyikapi hal tersebut, mereka dipaksa membuat penyesuaian tanpa harus menghilangkan kearifan yang ada. Salahsatunya melakukannya melalui tata bahasa, bahasa yang telah sebagian dimengerti oleh penjajah diganti dengan sandi yang mana setiap kata dibalik dalam ejaannya, misalnya Malang diganti Ngalam, bakso diganti oskab dan lain-lain yang intinya dengan cara membalik kata tersebut. Dengan demikian penjajah akan sulit mengerti yang mereka komunikasikan dalam misi kemerdekaan. Jadi, dapat disimpulkan bahasa khususnya bahasa walik'an juga memiliki peran penting dalam misi kemerdekaan bangsa indonesia.

Nilai kedua dari bahasa walik'an adalah dari segi edukasi.Kesadaran akan cerdasnya masyarakat indonesia, dalam mengahadapi problem melalui kulturnya bisa menyelesaikan problem tersebut. Khususnya bagi pelajar, kita harus percaya diri dalam menjadi bangsa indonesia khusunya masyarakat jawa malang, sesekali boleh melakukan egosentris demi menghargai kearifan lokal yang ada. Dengan demikian melestarikan budaya melalui hegemoni step demi step bisa masuk kedalam lini pendidikan bagi pelajar sebagai generasi penerus. Dari generasi penerus inilah kebudayaan kita akan mati atau akan dilestarikan bahkan dikembangkan. Pada sisi lain yang dihubungkan dengan akidah keimanan atau agama, terkadang kebudayaan itu dianggap bertentangan. Nyatanya tidak, itu semua tergantung pada bagaimana cara membungkusnya dan diterima oleh orang dengan ideologi apa, jika direnungkan secara kritis kebudayaan itu sangat mendukung nilai dari agama, apun agamanya. Khususnya pada kebudayaan suku jawa, bagi yang sudah mendalami dan mengerti akan memahami konsep kebudayaan yang telah disebutkan diatas.

Akhir literasi, kebudayaan bukan selalu mengenai sesuatu yang kuno lalu dilestarikan, namun merupakan kebiasaan atau hasil karya olah rasa manusia yang bernilai positif, berdampak baik bagi kehidupan, itulah kebudayaan. Sehingga motivasi untuk melestarikan itu akan terlaksana dengan baik dan sukses.Seperti halnya tulisan, tulisan ini merupakan budaya menulis seorang eko rudianto dalam menuangkan argumennya sebagai bentuk hasil diskusi pada Seminar Pelestaraian Kebudayaan Lokal Adat Istiadat Kabupaten Malang pada 10 September 2022 dengan beberapa pihak antaralain dinas pendidikan dan beberapa pemerhati kebudayaan dan budayawan.



Jumat, 09 September 2022

MAN 1 MALANG | Bangun Spiritual Siswa Melalui Kegiatan Rutin Sholawat


Gondanglegi, Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang (MAN 1 MALANG) kembali menggelar Sholawat Rutin yang telah lama dilaksanakan setiap jum'at pon, meskipun tidak ada yang berbeda dari kegiatan rutin sebelumnya terlihat semua warga civitas MAN 1 MALANG mengikuti kegiatan tersebut mulai dari siswa hingga bapak/ibu dewan guru beserta staff. Kegiatan yang diberi nama MAN 1 MALANG Bersholawat dengan tema "mengarungi samudra cinta rosulullah saw" ini dilaksakanakan setelah selesai menunaikan sholat jum'at di lapangan indoor MAN 1 MALANG pada pukul 13.00 hingga 15.30 dan ditutup dengan sholat ashar.

Dari sini terlihat sekolah dengan notabe madrasah berhaluan ahlussunnah wal jama'ah an-nahdhiyah, meskipun demikian sebagai bangsa indonesia juga tidak melepaskan unsur kearifan lokalnya, khususnya suku jawa. Hal itu bisa dilihat dari kegiatan yang digagas dan dirutinkan itu dalam rangka Rutinan Jum'at Pon yang merupakan kearifan lokal masyarakat suku jawa.

Dengah dihadiri oleh beberapa ulama' dan habib yang merupakan Khodimul Majelis Maulid Wat Ta'lim Riyyadlul Jannah seperti gus qodir dan ulama beserta para habaib dan lainya.

Sebagai petugas pengiring hadrah sholawat adalah para siswa MAN 1 MALANG yang tergabung dalam Koordinator Madrasah (KORMAD) Riyyadlul Jannah MAN 1 MALANG. Selain itu, terlihat OSIS PK dan Pimpinan Komisariat IPNU IPPNU MAN 1 Malang ikut menjadi panitia penyelenggara demi terlaksananya kegiatan rutinan tersebut. 

Sebagai mauidhoh hasanah Ust. Muhamad Salam yang juga merupakan guru agama dari MAN 1 Malang. Dalam Ta'limnya Ust. Salam menyampaikan mengenai pentingnya memilih teman. "Seseorang itu bisa dilihat dengan siapa dia berteman" ungkap beliau. Begitulah kiranya topik yang disampaikan dalam kesempatan itu. 

Akhir literasi, sebagai calon guru yang sedang melakukan Kegiatan Asistensi Mengajar atau kegiatan PKL di Madrasah ini, saya berharap kegiatan baik ini bisa istiqomah terlaksana dan bisa memberikan dampak kebaikan yang signifikan dan merata demi membangun keterampilan spiritual dan kualitas akhlak. Amiin


Dokumentasi





Selasa, 06 September 2022

Praktikum Percobaan Fluida Statis XI IPA 3 MAN 1 Malang


Fisika, Siswa kelas XI IPA 3 Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang dipekan ke 4 pada Mata Pelajaran Fisika melakukan praktikum di laboratorium. Materi yang menjadi project percobaan pada kali ini adalah materi fluida statis pada sub hukum Archimedes, rangkain percobaan antara lain Percobaan 1 dengan tujuan membuktikan hukum archimedes dan menyelidiki keterkaitan gaya angkat dengan berat zat cair yang dipindahkan. Pada Percobaan  2 memiliki tujuan menentukan peristiwa tenggelam, melayang dan mengapung pada telur dengan menggunakan hukum archimedes. Terakhir, pada percobaan 3 dilakukan simulasi menggunakan aplikasi phet dengan tujuan membuktikan hukum archimedes.

Ketiga praktikum tersebut diperagakan oleh kelas XI IPA 3 di Laboratorium Fisika MAN 1 Malang pada jam ke 5-6 atau pukul 10.00-11.20 WIB. Sebanyak 33 siswa dibagi menjadi 6 kelompok tersebut harus selesai melakukan pengambilan data untuk ketiga praktikum tersebut. Selain itu masing-masing kelompok memiliki beberapa tugas, antaralain

1. Laporan sementara yang telah tertandatangani oleh Pak Eko diunggah ke alamat email eko.rudianto.physics@gmail.com dengan format subject :

Kelompok_Nama Anggota (tugas)

Contoh.

Kelompok 1_Eko Rudianto (mencatat hasil pengukuran), dsb

Batas pengumpulan laporan sementara maksimal hari saat praktikum pada pukul 00.00

2. Setiap kelompok memiliki tugas untuk membuat Laporan Praktikum Akhir lengkap sesuai format dan Power Point sebagain bahan presentasi

3. Pembagian presentasi antaralain

Pada percobaan 1 (statif) dilakukan oleh kelompok 1 & 2

Pada Percobaan 2 (telur) dilakukan oleh kelompok 3 & 4

Pada Percobaan 3 (PhET) dilakukan oleh kelompok 5 & 6

4. Presentasi dilakukan setelah praktikum pengambilan data.

Kegiatan praktikum pengambilan data tersebut telah selesai dilakukan dan berjalan dengan lancar, disini Pak Eko akan mengumumkan siswa teladan pada praktikum kali ini adalah

1. Zahrotun N

2. Azira Faza

3. Iftikharul Huda

4. Mirza Dipta

5. Bunga Nur Fadilla

6. Fatimatuz zahro

7. Naysa Almira

8. Izza Muhtamilatur


Akhir literasi, dari praktikum yang telah dilakukan semoga memberikan pemahaman yang lebih terkait teori fluida statis dan membuka wawasan bahwa cabang ilmu fisika sangat asyik dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.


Dokumentasi :










Siswa dan Siswi XI IPA 3 yang terlibat praktikum


Senin, 29 Agustus 2022

YBM BRILiaN SBO Malang Gelar MoU Smart Scholarship 2022 Tingkat Perguruan Tinggi

 

Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah 


MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN Spesial Branch Office (SBO) Malang telah menggelar acara penandatanganan kontrak beasiswa dengan para awardee, mereka adalah para mahasiswa baru dari Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim dan Politeknik Negeri Malang (Polinema).

 Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung di Aula lt 8 Gedung Menara BRI, Jalan Martadinata pada Jum`at (27/08/2022). Acara ini dihadiri langsung oleh ketua YBM BRILiaN dan para staff, Mentor Brightscholarship UB dan UM, Kepala Asrama dan para awardee yang mendapatkan manfaat beasiswa.

Ketua YBM BRILian, Bapak Muannas dalam sambutannya menyampaikan pesan bahwa para penerima manfaat beasiswa ini harus bisa mengelola fasilitas yang telah diberikan dengan baik. 


“Sebelumnya saya sampaikan kepada teman-teman semua yang telah lolos seleksi beasiswa ini. Saya tahu prosesnya lumayan berat dan panjang, jadi kalian semua yang hadir disini merupakan orang-orang terpilih dan yang terbaik. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa dana beasiswa ini berasal dari zakat para pekerja BRI se-Indonesia, maka saya tekankan kepada teman-teman semua untuk bisa memanfaatkan dan mengelola beasiswa yang telah kita berikan untuk kegiatan yang bermanfaat dan bernilai positif,” ujarnya. 

“Selain itu saya juga berpesan kepada teman-teman semua untuk aktif mengikuti pembinaan yang akan dilaksanakan selama periode memperoleh beasiswa. Pembinaan tersebut nantinya ada tiga bentuk, yakni; pembinaan dari kantor pusat, pembinaan dari internal dan pembinaan dari kakak-kakak brightscholarship,” lanjut  Muannas.

Acara yang dipandu oleh Faza Salsabila ini berjalan dengan lancar. Diawali dengan pembukaan dan menyanyikan lagu Indonesia raya serta mars zakat, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU beasiswa dengan perwakilan dari tiap-tiap kampus maju kedepan dan menandatangi berkas diikuti oleh seluruh awardee yang hadir.

 Acara dilanjutkan dengan penyampaian testimoni serta kesan dan pesan terhadap YBM BRILian dari perwakilan mahasiswa setiap kampus dan ditutup dengan makan bersama dengan sistem saling tukar bekal yang telah dibawa oleh para setiap awardee. 





Kamis, 18 Agustus 2022

Siap-Siap Mendapatkan Under Estimate Guru Fisika Yang Bermetode Pramuka

 

Hari ini saya diberikan pemahaman yang sedikit luas mengenai dunia pendidikan, meski dengan jalur sakit hati terlebih dahulu. Bahkan, pengalaman itu berasal dari seorang guru eksakta, saya tidak bisa menspesifikkan intinya antara guru matematika, kimia, fisika, biologi dan sebidang itu.

Saat itu aku sedang belajar bersama dengan adik-adik dengan metode kepramukaan, tiba-tiba guru eksakta tadi berperan disini. Mengapa saya katakan melalui jalur sakit hati pada paragraf diatas? Karena memang awalnya sakit hati, namun setelah aku renungkan, diri ini ternyata sedang memperoleh pemahaman yang sedikit meluas dan membuka pandangan dengan dunia Pendidikan, sebelum aku lanjutkan ceritanya bagaimana, aku ingatkan ke teman-teman khususnya calon guru, dalam menghadapi suatu yang menyakitkan, jangan terburu disimpulkan jelek, tertafakur dan analisislah, barang kali terdapat sesuatu yang menjadikan self development bagi kita, seperti fenomena ini.

Jadi begini ceritanya, disaat aku asik belajar pramuka bersama adik-adik, tiba-tiba guru itu masuk langsung memanggil anak didiknya tanpa izin, aku samarkan namanya menjadi “mawar” saja ya, kira-kira begini pernyataannya “mawar mana mawar, tak ajak keluar saja bimbingan untuk kompetisi, daripada disini” (dengan mimic yang mendukung dari percakapan itu). Sontak hati ini nelongso, karena aku tidak dianggap di forum ini, bagaimanapun aku ini adalah guru diforum kecil ini.

Kedua, dari kata-kata dan mimik wajahnya tergambarkan bahwa beliau orang yang menyandang guru eksakta, meremehkan Pendidikan kepramukaan yang secara holistik dinilai hanya tepuk-tepuk, teriak-teriak tidak jelas. Daripada beliau yang guru eksakta, dengan teorma kenjelimentannya, yang dianggap keren bila siswanya menganggap sulit karena ini materi berbobot. Malah tidak seperti itu, dalam dunia pendidikan bila siswa tidak memahami suatu meteri berarti guru itu telah gagal, nyatanya tidak semakin rumit materi dinilai itu semakin keren. Dan bila siswa tidak mau diakhiri suatu pelajaran berarti pembelajaran telah berhasil. Begitu sebaliknya, jika siswa senang bila guru itu pergi maka dia telah gagal untuk menjadi guru yang menginspirasi.

Ketiga, saat itu adalah pembelajaran pramuka untuk regu inti, atau hanya yang ikut sesuai keinginan saja, artinya kegiatan itu diminati sendiri oleh anak itu, sedangkan saat diajak oleh guru eksakta tadi, ada mimic penolakan hanya saja tidak berani untuk menolak, apalagi percakapan itu terjadi di muka umum.

Saya sepakat bahwa Kegiatan Kepramukaan itu secara holistik diremehkan, hanya bertepuk tangan, berteriak-teriak, bernyanyi tidak jelas, saya sepakat itu. Dibandingkan dengan anda yang sebagai guru eksakta, mempelajari rumus-rumus yang susah, menganalisis perilaku yang susah (meski kadang pembelajaran tidak hadap masalah, Pendidikan hadap masalah sudah saya kupas di feed sebelumnya), dan berteorema yang panjang dengan persamaan matematis, fisis, kimiawi dan biologis. 

Namun saya hanya menjawab itu semua dengan analogi, saya ingin bertanya. Ketika hari raya lebaran, siswa lebih memilik bersilaturahmi ke guru matematika/fisika/biologi/kimia atau ke guru pramukanya ? silahkan dijawab didalam hati. Kenapa anda memilih jawaban itu, walaupun guru eksakta bertemu setiap hari dan guru pramuka bertemu satu hari sekali. Karena itu tentang kedekatan sosial, emosional, spiritual dan artifisial lebih dimiliki oleh seorang Pembina pramuka, seorang Pembina pramuka adalah seorang guru yang mengajarkan pembelajarannya secara hadap masalah, artinya menampung semua permasalahan siswa dan diformulasikan serta diselesaikan didalam pembelajaran itu, atau juga bisa dikatakan pembelajaran problem based learning. Ya, ada beberapa mungkin yang menjawab saya lebih suka dengan guru eksakta, dan aku yakin yang menjawab itu adalah anak bimbingan olimpiade yang pernah memenangkan kompetisi, atau paling tidak ranging 5 besar kelas, atau atau kejadian khusus.

Itulah mengapa aku ingin sekali mahir dalam pembelajaran metode kepramukaan, karena aku ingin dekat dengan siswa, jika sudah dekat bila kita mengajarkan sesuatu kepada murid kita maka jika murid kita menemui kebingungan, mereka tidak malu untuk bertanya atau mengungkapkan pendapatnya, kebanyakan siswa tidak mau bertanya atau berpendapat mereka takut dan malu bila dianggap bodoh, dan itu akar masalahnya adalah kedekatan emosional dan sosial antara siswa kepada murid. Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode kepramukaan kedekatan antara guru dan siswa seperti halnya kakak dan adik tanpa sekat, tanpa takut, dan malu.

Terkhusus kita perlu memproyeksikan ilmu kita kepada kehidupan sehari-hari, misalkan terori tegangan tali ada pada konsep mendenda. Teori phytagoras pada konsep menaksir ketinggian dan lebar. Teori fluida ada pada konsep roket air, konsep kesetimbangan benda tegar ada pada teori mendirikan pioneering dengan ketinggian tertentu dan berat tertentu, dan lain-lain yang semua itu ada didalam pramuka.

Kenapa aku tahu tentang teori dan konsep itu, tentunya aku juga Pembina pramuka (walaupun baru belajar) dan juga calon guru fisika (meskipun hanya belajar beberapa materi saja, dan belum lulus). Namun aku yakin bila diawal saja dialektikannya seperti ini harus ditata presepsinya dari awal. Begitulah pengalaman serta keresahan yang ditumbulkan, semoga banyak guru yang mengetahui behavior masing-masing siswanya, gaya belajar masing-masing siswanya dan pedagogik yang tepat. Disamping itu, jangan mudah menyimpulkan sesuatu dari hipotesa, lakukanlah observasi, analisis yang akurat dan kesimpulan yang valid tanpa keberpihakan. Menjadi guru pintar saja tidak cukup, menjadi guru juga harus menginspirasi.   #abdiadabaktifajarmal #experienceprecedesunderstanding

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...