Kamis, 16 November 2023

Terkait Payung Hukum Relawan UM, Jadi Isu Hangat Saat Pembahasan RTL Pelatihan Mitigasi Bencana TRCC UM

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : 
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Pedoman Relawan Penanggulangan Bencana Bab II Tentang Hak Relawan menyebutkan bahwa Relawan penanggulangan bencana berhak untuk:

a. Memperoleh pengakuan dan tanda pengenal relawan penanggulangan bencana;

b. Mendapatkan peningkatan kapasitas yang berhubungan dengan penanggulangan bencana;

c. Mendapatkan perlindungan hukum dalam pelaksanaan tugas penanggulangan bencana.

Hal ini tentu sangat berkaitan dengan status TRCC UM sebagai bagian dari PLMK LPPM UM yang bertugas dalam misi penanggulangan bencana. Adanya payung hukum yang jelas dalam hal ini adalah Surat Keputusan Kepengurusan yang dapat dijadikan acuan dalam bergerak. Sementara ini hanya seperti Ad Hoc yang hanya diturunkan saat terjadi bencana, hsedangkan urusan bencana bukan hanya saat bencana itu terjadi, namun diperlukan usaha-usaha pada saat pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.  

Selain itu diantaranya kebutuhan payung hukum ini adalah sebagai dasar dalam menyusun program kerja, urusan administrasi serta peraturan organisasi. Bahkan untuk mendapatkan dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan. 

Dalam diskusi yang bergulir, TRCC bertugas untuk menghimpun seluruh civitas akademika Universitas Negeri Malang yang ingin melakukan misi penanggulangan bencana mulai dari dosen sebagai program penelitian dan pengabdian, mahasiswa sebagai program merdeka belajar dan organisasi internal kampus yang memiliki tujuan yang sama agar berdiri satu bendera yaitu Universitas Negeri Malang.

Tentunya ini bukan tugas yang mudah, dibutuhkan dasar dan landasan yang jelas, mulai struktur yang jelas, adminiatrasi yang jelas dan peraturan yang jelas. Maka perlu adanya hitam diatas putih yang sah untuk dijadikan dasar atau acuan. Karena hal ini merupakan hak dari semua yang ingin bergabung dalam barisan relawan Universitas Negeri Malang. 

Perwakilan TRCC UM juga telah melakukan studi banding penjajakan organisasi serupa seperti TRCC UM, diantaranya Mahagana Milik UNAIR, Maharesigana Milik UMM, Korrek Milik Unje, Mahagana  Milik Uinsa dan Magana Stikes Kepanjen. Semuanya memiliki SK yang diterbitkan langsung oleh Rektor sehingga memiliki payung hukum yang jelas. 

Saat acara Rencana Tindak Lanjut dan Penyusunan Renacana Kontijensi hasil utama adalah adanya Payung Hukum yang jelas berupa SK yang dapat terbit dalam waktu dekat, jangan sampai sudah bencana terjadi baru bergerak sporadis dan atau seperti ad hoc. 

Hasil Diskusi itu dikuatkan dan dibenarkan oleh M. Kahfi M.A. sebagai Pusdalops BPBD Kota Malang, Purwanto Kepala Departemen Geografi UM, Yudi Tri Harsono, S.Psi, M.A. Dosen Psikologi Klinis UM dan Anjarie Dharmastati lulusan magister management bencana Universitas Gadjah Mada. 

Pertemuan Triwulan Korcam IPNU IPPNU Amstirdam (Ampelgading, Tirtoyudo, Turen dan Dampit) Dimeriahkan Oleh Seni & Budaya

 


JATIMSATUNEWS.COM: 
Minggu, 5 November 2023 Kantor Pimpinan Ranting (PR) NU Desa Sawahan menjadi saksi dari kehangatan Pertemuan Triwulan Koordinator Kecamatan (KorCam) Amstirdam IPNU IPPNU Turen, Dampit, Tirtoyudo, dan Ampelgading. Acara yang dimulai pada pukul 12.00 WIB ini dihadiri oleh lebih dari 50 peserta dari setiap Pimpinan Anak Cabang IPNU IPPNU Korcam Amstirdam.

Salah satu sorotan utama dari pertemuan ini adalah kehadiran langsung Ketua terpilih PC IPNU Kabupaten Malang masa khidmat 2023-2025, yang turut memeriahkan acara dengan semangatnya. Dalam suasana yang penuh semangat dan kebersamaan, para peserta membahas berbagai isu terkini yang relevan dengan kegiatan dan visi IPNU IPPNU di wilayah tersebut.

Tidak hanya diskusi, pertemuan ini juga diramaikan oleh beragam penampilan seni dan budaya. Band suluk membawakan musik yang merdu, sementara tari Saman memukau penonton dengan gerakan yang indah dan energik. Acara semakin hidup dengan teater yang dibawakan oleh rekan dan rekanita PAC IPNU IPPNU Turen, memberikan nuansa seni dan kebudayaan yang kental.

Ketua PC IPNU Kabupaten Malang, dalam sambutannya, mengapresiasi semangat dan antusiasme para peserta. "kegiatan ini merupakan kegiatan pertama saya yang saya hadiri, turun langsung. korcam Amstirdam adalah salah satu korcam tersolid yang ada di kab. malang, semoga korcam-korcam yang lain dapat meniru serta mencontoh korcam Amstirdam, agar lebih baik dan berkembang." ujar Ketua PC IPNU Kabupaten Malang.

Pertemuan Triwulan Koordinator Kecamatan ini tidak hanya menjadi ajang diskusi dan interaksi antaranggota IPNU IPPNU, tetapi juga merupakan wadah untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dalam menjalankan misi keorganisasian. Semangat kebersamaan dan budaya lokal yang kental menjadi modal utama bagi IPNU IPPNU Malang untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.


Pewarta : Eril Fajar Rossando

Ajak Pemoeda Berinovasi Demi Kuat Idealisme Diri dan Mandiri Secara Finansial

 


ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM : Perhimpunan Moeda Dampit atau disingkat PEMOEDA, merupakan organisasi yang didirikan oleh putra – putri daerah Kec. Dampit yang anggotanya berbasis mahasiswa dan sarjana. Dampit merupakan kecamatan yang didalamnya terdapat 11 desa dan 1 kelurahan, tentunya organisasi Pemoeda Ini didirikan dan mempunyai anggota dari 11 desa dan 1 kelurahan tersebut ucap Muhammad Zainush Sholihin ketua Pemoeda.

​Diantara polemik politik yang kian memanas, zainush mengajak seluruh anggota Pemoeda untuk kuat dengan idealismenya sebagai mahasiswa dan mandiri secara finansial guna meningkatkan kesejahteraan diri maupun berinovasi untuk menciptakan UMKM, tanpa harus mencampur adukkan antara organisasi dan politik yang kian ramai di media masa maupun daerah daerah diseluruh Indonesia. sejauh ini Angota dan keluarga Pemoeda banyak yang sudah mandiri secara finansial bahkan tidak sedikit yang mempunyai usaha peternakan, Cafe, tempat hiburan seperti billiard, guru, dan usaha UMKM lainnya.

​Dalam prosesnya zainush juga mendapatkan penghargaan sebagai pemuda berprestasi Kabupaten Malang oleh Bupati Malang dalam sektor penggerak sektor wirausaha di pendopo pada 28 Oktober 2023 tepat pada hari sumpah pemuda. Dengan semboyan Satya Amerta dan tanggung jawab adalah komitmen Pemoeda mereka akan selalu menjadi garda depan untuk membantu Masyarakat sosial dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia didaerah mereka.


Pewarta : Gala Aga

Peran Pemoeda dan Mahasiswa Pengabdian UNISMA

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Sebagai organisasi Mahasiswa dan sarjana, Perhimpunan Moeda Dampit berperan dalam membantu masyarakat sosial di Kec.Dampit dalam linggup 11 desa dan 1 kelurahan. Pada 5 November 2023 para pemuda dari organisasi Pemoeda dan Racana Ilsam UNISMA melakukan bakti sosial di kelurahan Dampit untuk menarik perhatian masyarakat setempat bahwa sampah plastik adalah sampah yang tidak bisa terurai dan harus di buang pada tempatnya atau di daur ulang demi menghindari dari bencana berupa banjir.

​Acara di mulai pada pukul 08.00 WIB, dengan izin dan pemberitahuan kepada Pemerintah setempat. Terdapat 67 orang yang mengikuti kegiatan tersebut termasuk Perhimpunan Moeda Dampit dan Racana Islam UNISMA. Sampah yang di peroleh dari kegiatan tersebut di kelola oleh bank sampah RW.03 yang di ketuai oleh Bapak Didik, sampah haruslah di olah atau di daur ulang demi terciptanya kondisi yang membuat kenyamanan dalam menjalankan aktivitas dimana pun berada, sehingga hal tersebut akan menjadi motovasi dan mengembangkan ekonomi untuk masyakarakat dan yang paling penting sampah bisa berkurang ucap Bapak Didik Ketua RW.03.

​Acara berjalan dengan lancar dan bahkan mendapatkan berbagai apresiasi dari masyarakat dan media massa. Peranan Pemoeda dan Mahasiswa sangatlah berpengaruh guna meningkatkan kualitas SDM yang ada, selain bakti sosial membersihkan sampah yang ada di selokan maupun di pinggiran jalan, mereka menanam bibit sayuran dan di bagikan kepada masyarakat guna menciptakan suasana hijau dan cinta kasih kepada alam. Hal ini menjadi landasan bahwa pentingnya menjaga lingkungan dan merawat sehingga terciptanya kondisi kenyamanan untuk tinggal.

​Peranan mereka sangatlah berdampak dan tentunya membuat masyarakat sadar akan pentingnya mejaga lingkungan ucap Adit pengawas Perhimpunan Moeda Dampit. Dengan adanya acara bakti sosial ini mereka mengharapkan untuk semua masyarakat di seluruh daerah memulai untuk mencintai lingkungan dan merawat, sehingga alur kehidupan tetap pada koridor kenyamanan.



Pewarta : Gala Aga

Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Nanopartikel: Wujud Nyata Kontribusi Dosen UM dalam Mewujudkan Kurikulum Merdeka di SMA

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Nanoteknologi yang populer dalam dekade terakhir mendorong pemerintah dan akademisi untuk giat mengedukasi dan melaksanakan program tentang teknologi tersebut. Salah satu program tersebut dilakukan melalui kurikulum terbaru, yaitu Kurikulum Merdeka di tingkat SMA.

“Di dalam Kurikulum Merdeka tingkat SMA, ada materi baru yaitu tentang nanoteknologi yang harus kami sampaikan ke siswa, dan kami sebagai guru kadang masih bingung dan belum menguasai betul materi tersebut sehingga alangkah baiknya jika dari pihak kampus sebagai ahli memiliki program untuk membantu kami para guru ini” ujar Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia Kabupaten Malang, Denywati, S.Pd. saat para dosen Kimia Universitas Negeri Malang (UM) melakukan pengabdian kepada Masyarakat di SMAN 1 Tumpang pada tahun 2022 lalu.

Menindaklanjuti permasalahan yang disampaikan MGMP, sekelompok dosen Kimia UM melakukan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) lanjutan pada tahun 2023 ini dengan tema Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Nanopartikel dan Pembelajarannya Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Kimia Kabupaten Malang dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Tingkat SMA.

“Kegiatan PkM yang kami lakukan meliputi penguatan materi tentang nanoteknologi dan dilanjutkan pelatihan pembuatan nanopartikel. Nah, pelatihan ini kami laksanakan di laboratorium Kimia Anorganik UM dengan melakukan kegiatan praktikum pembuatan nanopartikel dari oksida logam besi, mangan dan tembaga dengan berbagai metode. Kami mengharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensi guru-guru Kimia di Kabupaten Malang tentang nanoteknologi sehingga pengalaman belajar siswa SMA dalam implementasi Kurikulum Merdeka bisa berjalan dengan maksimal.” ujar salah satu dosen Kimia UM yang kerap disapa Bu Meyga.

“Aplikasi nanoteknologi di Indonesia masih belum maju seperti negara-negara lain, jika memang materi nanoteknologi ini nantinya konsisten diajarkan sedari SMA, maka besar kemungkinan para siswa akan tertarik di bidang tersebut sehingga nantinya nanoteknologi Indonesia dapat berkembang pesat”. Lanjutnya

Saat pelatihan pembuatan nanopartikel secara langsung, para guru sangat senang dan antusisas karena ini adalah hal dan pengalaman baru bagi mereka. 

“Senang sekali rasanya saat digandeng menjadi rekanan untuk kegiatan pengabdian, bagi kami ini adalah berkah yang luar biasa karena kami bisa mempelajari langsung dari ahlinya tentang apa itu nanopartikel dan kami juga mendapatkan pengalaman bagaimana praktikum pembuatan nanopartikel secara langsung serta mendapatkan pendampingan saat implementasi di sekolah” ujar Deywati. 

Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat bermanfaat dan benar-benar dibutuhkan di lapangan.

“Mudah-mudahan ke depan jika ada kegiatan semacam ini lagi, organisasi kami mendapatkan kesempatan menjadi rekanan kembali” tambahnya dengan penuh harap. 

Keberhasilan dan antusiasme para guru terhadap kegiatan PkM ini, mencerminkan betapa dibutuhkannya solusi dan kerjasama antara sekolah dan Perguruan Tinggi dalam membangun pendidikan Indonesia. Para dosen Kimia UM juga berharap di tahun-tahun yang akan datang kegiatan PkM nanoteknologi terus berlanjut dengan kajian lebih mendalam atau di skala peserta yang lebih besar sehingga inovasi pembelajaran dan teknologi tepat guna (nanopartikel) di sekolah melalui implementasi Kurikulum Merdeka dapat berjalan dengan sinergis dan maksimal.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Dampit Bersholawat Bersama Majelis Al-Muhibbin


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Majelis Maulid Wat Ta'lim Al-Muhibbin bersama Remaja Masjid 'Remas' Masjid Besar Baiturrahim Dampit bersholawat dalam rangka memperingati Maulid Nabi Mubammad SAW. Tumpah ruah dihadiri ribuan jamaah, rangkaian sholawat tersebut di gelar di Masjid Besar Baiturrahim Dampit pada Rabu, 8 November 2023 ba'da sholat Isya'. 

Selain dihadiri oleh Khodimul Majelis Al-Muhibbin Ustadz Imron Hamzah juga dihadiri oleh Al Habib Jamal bin Thoha Ba'agil dan Habib Abdul Qodir bin Ahmad Mauladdawilah serta seluruh habaib dan ulama.

Ketua panitia pelaksana kegiatan Ustadz Eko Cahyono dalam sambutannya yang juga kewakili ketua takmir masjid dan ketua MWC NU Kecamatan Dampit menyampaikan banyak terimakasih atas kehadiran jamaah serta memohon maaf apabila terdapat jamuan yang masih kurang.

"Mewakili panitia saya menyampaikan terimakasih kepada Habib Jamal dan Habib Qodir yang telah bersedia rawuh, jamaah sekalian serta saya memohon maaf sebesar-besarnya apabila dalam penyambutan ada sesuatu yang kurang berkenaan" ujar Ustadz Eko 

Acara diisi dengan mauidhah Hasanah oleh Habib Muhammad Bin Umar Al-Hafidz dari Tarim yang sedang Mengajar di Ponpes Asy Syafili Sumberpasir Pakis Kabupaten Malang 10 Qiraah/ Qiraah Ashroh. 

Habib Jamal berharap bahwa mauidhah Hasanah tersebut juga berisi pesan tentang Maulid Nabi dan Apa yang harus kita lakukan terkait peristiwa yang sedang dialami oleh warga Palestina.  

Pengabdian Masyarakat, Mahasiswa Psikologi UM Berikan Psikoedukasi Cerdas Bermedia Sosial

 


BANDUNG | JATIMSATUNEWS.COM : Sebagai penerapan dan pengamalan Tridharma Perguruan Tinggi pada ranah pengabdian masyarakat, mahasiswa prodi Psikologi Universitas Negeri Malang telah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dan berkolaborasi dengan mahasiswa di beberapa Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta seperti Universitas Sebelas Maret, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Tanjungpura. Tema yang diangkat adalah “Cerdas Bermedia Sosial Pada Siswa”. Kegiatan ini dilakukan terhadap siswa-siswi kelas 7 SMPN 3 Ngamprah, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (21/10/2023).

Pemilihan siswa kelas 7 sebagai target sosialisasi didasarkan pada fakta bahwa mereka berada pada tahap penting dalam memahami implikasi penggunaan media sosial dan sementara mereka masih dalam tahap awal eksplorasi aktivitas media sosial dan sebelum terpapar secara lebih luas dengan isu-isu kompleks yang terkait dengan media sosial di masa mendatang.

Bapak Mepi, S.Sos. M.M.Pd selaku kepala sekolah menyambut baik kegiatan yang kami adakan di sekolahnya. Kegiatan psikoedukasi yang diikuti oleh 37 siswa kelas 7 semester 1 ini diharapkan mampu membekali mereka untuk paham etika bermedia sosial. Selain itu, membuat mereka bijak dalam penggunaan media sosial dalam pembelajaran maupun kegunaan HP yang dimiliki.

“Kebetulan sekolah kami sedang dalam pembangunan, jadi kami memutuskan untuk hybrid, tentunya anak-anak pasti menggunakan alat komunikasi dan apapun teknologi salah satunya HP untuk menunjang aktivitas belajar.”Ujar kepala sekolah

Perkembangan teknologi yang sangat pesat, sosial media tidak asing lagi untuk masyarakat. Di era serba digital ini, sosial media menjadi bagian yang melekat pada kehidupan sehari-sehari. Menurut laporan dari we are social, jumlah pengguna sosial media mencapai 167 juta orang pada Januari 2023. Jumlah tersebut setara dengan 60,4% jumlah dalam negeri. Kegunaannya tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi tempat untuk mencari hiburan, tempat promosi produk dan jasa, dan informasi seputar pendidikan sangat mudah didapatkan melalui media sosial. Banyaknya pengguna media sosial tentunya memiliki dampak tersendiri bagi para siswa, baik dampak negatif maupun dampak positif. Apabila siswa tidak melakukan media sosial dengan bijak tentu akan menimbulkan beberapa permasalahan seperti, kekerasan, cyberbullying, pencurian, penipuan dan berita Hoax. Hal ini juga selaras dengan pendapat kepala sekolah

“Kita sebagai pihak sekolah juga jangan tutup mata, sebagai makhluk sosial kita juga harus berkomunikasi, dan komunikasi ini tidak selalu tatap muka bisa menggunakan media sosial juga. maka dari itu, anak-anak juga harus tahu etika dalam berkomunikasi ini sehingga perlu pengawasan dan edukasi ” Ujarnya

Siswa kelas 7 mulai aktif memanfaatkan platform media sosial, karena masa transisi dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama mendorong mereka untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Di sisi lain SMP Negeri 3 Ngamprah sedang menerapkan pembelajaran hybrid yang menuntut penggunaan media sosial, sehingga membuat para siswa lebih terlibat dalam interaksi di sosial media. Siswa harus belajar berinteraksi dengan baik di media sosial, menghormati teman sebaya dan guru di sekolahnya. Selain itu, mereka juga perlu memahami konsekuensi dan dampak sosial dari postingan mereka. Tidak hanya itu, dengan adanya edukasi ini dapat mendorong siswa untuk membagikan kegiatan positif serta belajar mengapresiasi karya orang lain. Kepala sekolah juga menyetujui hal tersebut, sehingga dengan mengintegrasi pengetahuan terkait kegunaan sosial media akan mendukung perkembangan mereka sebagai individu yang berpengetahuan, aman, bertanggung jawab dalam dunia digital kedepannya.

“siswa-siswi ini kan datang dari latar belakang yang berbeda sehingga rasa ingin tahu mereka terkait sosial media juga sangat beragam. makanya kita ingin memberikan pembelajaran terkait sosial media ini sesuai dengan usia perkembangannya” Ujar kepala sekolah.

Pada pelaksanaannya, pertama, penulis memberikan soal-soal pre-Test yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh mereka mengenali dan mengerti bahaya yang terjadi akibat media sosial. Kedua, memberikan penjelasan terkait materi cerdas bermedia sosial yang didalamnya juga terdapat materi etika bermedia sosial. dalam penjelasannya, siswa-siswi diberikan pengetahuan mengenai arti media sosial, kegunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari dan penunjang pendidikan, serta menjelaskan dampak positif dan negatif yang ada di media sosial. selain itu, penulis juga menjelaskan dampak yang terjadi ketika media sosial tidak digunakan dengan bijak. penampilan video terkait cyber bullying juga dilakukan dan memberikan penjelasan lebih dalam kepada siswa-siswi tentang indikasi terjadinya cyber bullying tersebut. kemudian di akhir kegiatan, diberikan post-test dan dilanjutkan dengan tanya jawab serta diskusi.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, penulis berharap bahwa mereka mampu menggunakan media sosial dengan bijak dan mengakses informasi untuk menunjang pendidikannya. sehingga kegunaan HP buka hanya sekedar untuk hiburan tetapi juga sebagai alat mereka untuk berkreasi.


Penulis : Niken Restu M

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...