Minggu, 13 Juli 2025

Yuk, Nikmati Sensasi Petik Stroberi Langsung di Cemoro Sewu

 


MAGETAN | JATIMSATUNEWS.COM : Menjelang akhir pekan, area Cemoro Sewu di Magetan, Jawa Timur, mulai ramai Tidak hanya karena daya tarik Gunung Lawu yang menarik perhatian para pendaki, tetapi juga keberadaan agrowisata yang tengah populer kebun stroberi dengan sistem petik sendiri.

Terletak di lereng gunung lawu dengan iklim yang sejuk dan tanah yang subur, cuaca disini sangat cocok untuk penanaman kebun stroberi di karenakan membutuhkan suhu di daerah pegunungan serta sinar matahari yang cukup untuk proses pertumbuhan yang baik.

Akbar Ramadhani seorang pemilik kebun stroberi di Cemoro Sewu menjelaskan mengenai teknis tata kelola yang berlaku.

"Untuk kebun pribadi sendiri tidak dikenakan biaya tiket masuk, kecuali untuk si petani yang lahan kebunnya melewati tempat wisata, itu dikenakan biaya tiket masuk. Namun pengunjung hanya membayar hasil panen yang dipetiknya, dengan membayar Rp.10.000/ons. Kami juga menawarkan tester gratis maksimal dua buah per orang." ujar pria yang akrab disapa Akbar.

Menariknya, selain bisa memetik stroberi pengunjung juga bisa menikmati pemandangan Gunung Lawu dan Gunung Mongkrang. Cemoro sewu menjadi salah satu destinasi yang wajib di kunjungi saat berkunjung ke Tawangmangu. Lokasi yang berada di area pegunungan menjadi daya tarik tersendiri.

"Waktu yang cocok untuk memanen buah Stroberi pada bulan Juli hingga bulan Agustus, buah yang dipanen tergantung pada kondisi cuaca." ujar Akbar Ramadhani

Kebun stroberi Cemoro sewu bukan hanya sekedar tempat memetik buah, tetapi juga destinasi wisata yang menawarkan pengalaman yang menyenangkan dan mencoba banyak hal baru dalam memanen buah stroberi.

Kontrubutor : Zalsabela Larasati

Event Doraemon di Pakuwon Mall Solo Baru Jadi Magnet Wisata Keluarga Liburan Sekolah

 

Event Doraemon Pakuwon Mall Solo Baru Sukoharjo.
SOLO | JATIMSATUNEWS.COM : Banyaknya pengunjung memadati Pakuwon Mall Solo Baru, Sukoharjo, dalam rangkaian event bertema Doraemon yang digelar selama liburan sekolah. Anak-anak hingga orang dewasa tampak antusias menikmati suasana penuh warna dan nostalgia.

Libur sekolah menjadi lebih semarak bagi warga Sukoharjo berkat kehadiran karakter ikonik Doraemon di Pakuwon Mall Solo Baru. Dalam event bertajuk ‘Doraemon Fun World’, mall terbesar di Sukoharjo ini menyulap area atriumnya menjadi dunia imajinasi khas serial Doraemon lengkap dengan wahana interaktif dan spot foto yang menarik. Seluruh dekorasi berhasil menarik perhatian pengunjung lintas usia, anak-anak berlarian dengan penuh semangat sementara orang tua tak kalah sibuk mengabadikan moment lewat kamera ponsel.

Event ini tidak hanya menyuguhkan wahana visual tetapi juga menyertakan berbagai pertunjukan seru seperti spectacular firewordks, bubble rain, mini circus show, water drum percussion, cosplay competition, serta terdapat bazar kuliner khas jepang. Tidak heran jika tenant makanan dan booth merchandise bertema doraemon diserbu pengunjung. Bagi para pedagang dan pelaku UMKM yang turut dilibatkan dalam event ini, doraemon bukan hanya membawa nostalgia tetapi juga membawa rezeki. 

Rina (25) salah satu pedagang disana mengatakan bahwa temlat tersebut mendapatkan pengunjung yang begitu banyak.

“Antusias pengunjung rame banget, menurutku wort it banget jualan disini”. Ujarnya.

Event Doraemon ini berlangsung 20 juni 2025 hingga 20 juli 2025 dan terbuka untuk umum setiap harinya tanpa dipungut biaya masuk. Dengan dekorasi yang fotogenik dan nuansa menyenangkan, tak heran jika acara ini menjadi salah satu destinasi favorit selama liburan. (Fatimah Mutiara A).


Ribuan Warga Tumplek Blek di Sedekah Waduk Cengklik 2025, Meriahkan Tradisi dan Lestarikan Budaya

Antusiasme warga berebut gunungan hasil bumi pada acara Kirab Budaya dan Sedekah Waduk Cengklik di Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (5/7/2025)

BOYOLALI | JATIMSATUNEWS.COM :
 Ribuan warga dari berbagai daerah memadati Plaza Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, pada Sabtu (5/7/2025), untuk mengikuti tradisi tahunan bertajuk Sedekah Waduk Cengklik. Acara ini digelar sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan manfaat dari alam, khususnya keberadaan Waduk Cengklik yang telah lama menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.

Kegiatan berlangsung semarak dengan berbagai pertunjukan budaya, mulai dari tarian tradisional hingga kirab budaya yang menampilkan 25 gunungan berisi hasil bumi dan perairan dari waduk.

Rangkaian kegiatan diawali dengan kirab budaya yang melibatkan perwakilan dari 12 desa di Kecamatan Ngemplak. Peserta kirab memulai perjalanan dari bendungan sisi timur Waduk Cengklik menuju Plaza Waduk Cengklik. Masing-masing membawa tumpeng dan gunungan yang berisi hasil pertanian serta produk-produk unggulan dari pelaku UMKM lokal. Dengan mengenakan busana adat khas daerah, para peserta juga menampilkan kesenian tradisional yang memukau dan menyemarakkan suasana.

Setibanya di plaza, acara dilanjutkan dengan doa bersama sebagai wujud syukur atas berkah alam yang telah diberikan. Tak berselang lama, belasan gunungan hasil bumi mulai disusun di tengah area acara. Warga yang telah menunggu sejak pagi langsung memadati area gunungan dan berebut aneka hasil bumi seperti sayur-mayur, tahu kuning, buah-buahan, hingga ikan nila bakar.

Rukayah (47), warga asal Kartasura, mengaku sengaja datang sejak pagi untuk mengikuti seluruh rangkaian acara.

“Saya datang sejak pagi bersama keluarga, sekalian jogging terus mampir. Antusias sekali, karena momen seperti ini jarang ada. Tadi kami dapat buah dan ikan dari gunungan,” ujarnya.

Antusiasme warga juga tampak saat panitia membagikan 1.000 nasi berkat secara gratis. Dalam waktu singkat, seluruh nasi berkat ludes dan disantap bersama di sekitar lokasi acara, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat dan penuh keceriaan.

Bupati Boyolali, Agus Irawan, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan tradisi ini. Ia berharap Sedekah Waduk Cengklik dapat terus digelar secara rutin sebagai sarana pelestarian budaya sekaligus upaya menjaga kelestarian lingkungan.

“Dengan adanya Sedekah Waduk Cengklik ini, kita tidak hanya menjaga budaya, tetapi juga melestarikan alam, merawat waduk, sekaligus mencari berkah dari keberadaan Waduk Cengklik ini,” ujarnya.

Tradisi Sedekah Waduk Cengklik tidak hanya menjadi sarana pelestarian budaya lokal, tetapi juga momentum untuk memperkuat rasa syukur, kebersamaan, dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

Kontributor/ pewarta : Dwi Parwati 

Senin, 30 Juni 2025

Sengitnya Perebutan 16 Pulau Tak Berpenghuni: Menguak Harta Karun di Perairan Selatan Jawa Timur


TRENGGALEK, Jawa Timur – Perairan selatan Jawa Timur tengah memanas. Bukan karena cuaca ekstrem, melainkan sengitnya sengketa kepemilikan 16 pulau tak berpenghuni antara dua kabupaten bertetangga, Trenggalek dan Tulungagung. Apa yang membuat pulau-pulau kecil ini begitu diperebutkan hingga harus melibatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)? Jawabannya mengerucut pada satu hal: potensi ekonomi dan strategis yang luar biasa besar.


Akar Masalah: Tumpang Tindih Batas Administratif

Sengketa ini bermula dari inkonsistensi data batas wilayah dalam dokumen-dokumen resmi. Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor 100.1.1-6117 Tahun 2022 menetapkan 16 pulau tersebut sebagai bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Tulungagung. Namun, klaim ini bertabrakan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur tahun 2023, serta Perda RTRW Trenggalek tahun 2012, yang justru mencantumkan pulau-pulau itu ke dalam wilayah Trenggalek.

"Kami telah mengelola dan mengawasi pulau-pulau ini secara historis. Bahkan menjadi bagian dari pengawasan TNI AL dan Polairud Trenggalek," ujar salah satu pejabat Trenggalek yang enggan disebut namanya, menegaskan klaim historis kabupatennya.

Ketidakjelasan penetapan batas laut antar kabupaten menjadi celah utama munculnya permasalahan ini. Ketika batas darat seringkali jelas, batas perairan antar daerah di Indonesia seringkali masih menjadi zona abu-abu.


Daftar Pulau yang Diperebutkan

Ada 16 pulau yang menjadi objek sengketa, di antaranya:

  • Pulau Anak Tamengan

  • Pulau Anakan

  • Pulau Boyolangu

  • Pulau Jewuwur

  • Pulau Karangpegat

  • Pulau Solimo

  • Pulau Solimo Kulon

  • Pulau Solimo Lor

  • Pulau Solimo Tengah

  • Pulau Solimo Wetan

  • Pulau Sruwi

  • Pulau Sruwicil

  • Pulau Tamengan

Saat ini, ke-16 pulau tersebut berada di bawah administrasi sementara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sambil menunggu keputusan final dari Kemendagri yang dijadwalkan akan digelar pada awal Juli 2025.


Mengapa Pulau Tak Berpenghuni Jadi Rebutan Sengit? Potensi "Harta Karun" di Baliknya

Meski tak dihuni manusia, nilai strategis ke-16 pulau ini jauh dari kata sepi. Kedua kabupaten menyadari betul potensi besar yang terkandung di dalamnya:

  1. Potensi Migas dan Mineral Bawah Laut: Ini adalah magnet terbesar. Berbagai sumber, termasuk anggota DPRD Jawa Timur, menyebutkan dugaan potensi cadangan minyak dan gas bumi sebagai salah satu alasan utama di balik sengitnya sengketa. Selain itu, ada juga indikasi potensi mineral berharga di dasar laut sekitarnya. Jika terbukti, kepemilikan wilayah ini akan membuka keran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat besar bagi kabupaten yang berhak.

  2. Surga Perikanan dan Kelautan: Pulau-pulau kecil tak berpenghuni sering menjadi zona konservasi alami dan titik kumpul ikan. Ekosistem bawah laut yang subur, seperti terumbu karang, menjadikan perairan di sekitar pulau ini sebagai "surga" bagi nelayan dan pelaku usaha perikanan. Akses dan hak pengelolaan atas sumber daya perikanan yang melimpah ini sangat vital bagi ekonomi pesisir.

  3. Destinasi Pariwisata Bahari Masa Depan: Keindahan alam laut selatan Jawa Timur tak perlu diragukan. Dengan pantai-pantai alami, panorama laut lepas, dan kemungkinan kekayaan bawah laut yang memukau, pulau-pulau ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata bahari unggulan. Ini akan menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendongkrak ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.

  4. Nilai Strategis dan Kedaulatan Wilayah: Memiliki pulau-pulau ini berarti perluasan wilayah administratif dan kedaulatan daerah. Ini memungkinkan pengelolaan pesisir yang lebih komprehensif, mulai dari pengawasan hingga pengembangan infrastruktur maritim di masa depan. Bagi pemerintah daerah, mempertahankan atau memperluas wilayah juga merupakan masalah prestise dan kebanggaan lokal, mencerminkan kekuatan dan keberhasilan administrasi di mata masyarakat.


Menanti Putusan Pusat

Kini, nasib 16 pulau tak berpenghuni ini berada di tangan Kemendagri. Sengketa ini menjadi pelajaran penting bagi tata kelola wilayah di Indonesia, terutama dalam hal penetapan batas laut antar daerah. Keputusan final diharapkan tidak hanya menyelesaikan konflik, tetapi juga memberikan kepastian hukum yang jelas untuk pemanfaatan potensi luar biasa yang tersembunyi di perairan selatan Jawa Timur.

Jumat, 13 Juni 2025

31 Santriwan/Santriwati Qiroatul Qutub Medote Al-Miftah MTs Modern Al-Rifa'ie Diwisuda Hari Ini


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : 
Gelaran Prosesi Wisuda metode membaca kitab kuning Al-Miftah Lil Ulum sukses dilaksanakan MTs Modern Al-Rifa'ie Gondanglegi Malang pada Jum'at Legi (13/6/25).

Santri/ Santriwati yang diwisuda merupakan tamatan metode membaca kitab kuning Al-Miftah Lil Ulum selama satu tahun, dari 108 santri MTs Modern Al-Rifa'ie Malang, sebanyak 9 santri dan 22 santriwati. 

Kegitan wisuda metode pembacaan kitab kuning Al-Miftah Lil Ulum yang berinduk kepada Pondok Pesantren Sidogiri tersebut dihadiri langsung oleh Korda Mifta Malang Raya, Direktur Pendidkan Pondok Modern Al-Rifa'ie, Asatidz-Asatidzah beserta Staff, serta Wali Santri MTs Modern Al-Rifa'ie. 

Berlangsung secara khidmat wisuda diawali dengan Pembukaan, Semarak lagu Indonesia Raya dan Mars Al-Rifa'ie, Sambutan, Prosesi Wisuda, Pengumuman Lulusan Terbaik, Demonstrasi Al-Miftah serta penutupan. 

Direktur Pendidikan Pondok Modern Al-Rifa'ie 2 Malang mengatakan sambutannya dimulai dengan mengutip hadits Rosulullah SAW yaitu "Siapa yang dikehendiaki baik oleh Allah SWT, tentu dimengerti dalam urusan agama". Ia juga mengatakan bahwa bahwa memahami kitab kuning salahsatunya dengan Metode Al-Miftah Lil Ulum. 

"31 Santri dan santriwati ini adalah calon orang-orang yang akan memuliakan orangtua dan agama, saya berharap nadhom yang sudah terukir dan terpatri didalam jiwa bisa bermanfaat bagi semua. Serta ucapan yang setinggi-tingginga kami sampaikan kepada seluruh civitas akademika MTs Modern Al-Rifa'ie dan para walisantri yang telah mempercayakan kepada kami"  ungkap Ustadz Mahmud. 

Dalam praktiknya memang suksesnya dunia pendidikan memiliki 3 pilar utama, yaitu civitas sekolah, dukungan orangtua  serta semangat dari santri. 

Selaras dengan hal itu, kepala MTs Modern Al-Rifa'ie mengatakan dalam sambutannya berupa ungkapan terimakasih yang mendalam kepada hadirin utamanya walisantri yang telah berangkat dari luar kota. 

"Terimakasih kepada yang hadir utamanya jauh-jauh dari luar kota, Sidoarjo, Gresik, Blitar dan yang lainnya. Karena ini merupakan momentum yang sangat berharga dimana putra-putri bapak/ibu merupakan santri terbaik dari 108 siswa yang ada di MTs Modern Al-Rifa'ie" Ujar Ustadz Iwan. 

Setelah sesi sambutan, dilanjutkan dengan prosesi wisuda dan pembagian sertifikat dilanjutkan pengumuman Lulusan Terbaik yang diraih oleh Ashila Nur Habibah, setelah itu kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi yang diikuti oleh 5 santri yang dipilihbsecara spontan dan acak berdasarkan undian yaitu Ashila, Sonia, Davina, Kasyifa, Fathir.






BNPB Rilis Data Bencana 24 Jam Terakhir: Kekeringan, Gerakan Tanah, hingga Kebakaran Hutan Melanda Sejumlah Wilayah


Jakarta, 13 Juni 2025 – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendali Operasi (PUSDALOPS) merilis laporan pemantauan kejadian bencana selama 24 jam terakhir, terhitung mulai 12 Juni 2025 pukul 07.00 WIB hingga 13 Juni 2025 pukul 07.00 WIB. Sebanyak 25 kejadian bencana dilaporkan, dengan 10 di antaranya merupakan kejadian menonjol atau berdampak signifikan di berbagai wilayah di Indonesia.


Enam Bencana Baru Teridentifikasi

Dalam kurun waktu tersebut, tercatat enam kejadian bencana baru yang membutuhkan penanganan segera:

  • Kekeringan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat: Sebanyak 59 Kepala Keluarga (KK) atau 170 jiwa terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendistribusian air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga.
  • Gerakan Tanah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat: Bencana ini mengakibatkan 48 KK (163 jiwa) dan 48 unit rumah terdampak, dengan 25 KK (85 jiwa) di antaranya harus mengungsi. Warga yang berada di zona rawan telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
  • Angin Kencang di Kabupaten Aceh Timur, Aceh: Sebanyak 19 KK dan 19 unit rumah terdampak. BPBD Aceh Timur telah bergerak cepat melakukan pembersihan material pohon tumbang.
  • Gerakan Tanah di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah: 17 KK dan 17 unit rumah terdampak akibat bencana ini. Penanganan masih terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Banjarnegara.
  • Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Karo, Sumatera Utara: Diperkirakan 80 hektar luas hutan terbakar. Kondisi perbukitan yang terjal menjadi kendala utama dalam upaya pemadaman api, yang hingga saat ini belum dapat dipadamkan sepenuhnya.
  • Banjir di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan: 55 KK (152 jiwa) dan 55 unit rumah terdampak, namun kondisi terkini menunjukkan banjir telah surut.

Empat Kejadian Bencana Menonjol Lainnya dalam Pembaruan Status

Selain kejadian baru, BNPB juga memberikan pembaruan status untuk empat kejadian bencana yang sebelumnya telah dilaporkan:

  • Banjir di Kabupaten Gresik, Jawa Timur: Banjir yang berdampak pada sekitar 4.018 KK dan 4.018 unit rumah ini kini berangsur surut, didukung oleh kondisi cuaca yang cerah.
  • Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, NTT: Bencana ini telah menyebabkan 10 jiwa meninggal dunia dan 1.140 KK (4.007 jiwa) mengungsi. Pemerintah daerah tengah menyiapkan 50 kopel hunian sementara terbaru untuk para pengungsi. Status bencana ini telah ditetapkan sebagai Tanggap Darurat.
  • Karhutla di Provinsi Riau: Kebakaran yang telah berdampak pada 10 kabupaten dan 2 kota ini menunjukkan penambahan luasan lahan terbakar seluas 9,7 hektar, sehingga total mencapai 129,48 hektar. Provinsi Riau masih berstatus Siaga Darurat.
  • Banjir di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara: Banjir ini telah memengaruhi 2.757 KK (7.330 jiwa) dan 1.889 unit rumah, serta menyebabkan 612 KK (1.313 jiwa) mengungsi. Kepala BNPB telah memimpin rapat koordinasi dengan OPD terkait di kantor Bupati Minahasa, serta melakukan kunjungan langsung ke lokasi kejadian dan bertemu dengan pengungsi. Bantuan simbolis juga telah diserahkan kepada Wakil Bupati Minahasa. Status bencana ini telah ditetapkan sebagai Tanggap Darurat.

Laporan ini disusun oleh Koordinator Pembuat Laporan, Tamora Nainggolan, sebagai informasi bagi Kepala BNPB dan jajaran terkait untuk arahan lebih lanjut dalam penanganan bencana di seluruh Indonesia.

Selasa, 03 Juni 2025

Mempererat Ikatan, Mengukir Kenangan : Reputasi MPK 2025 Penuh Kehangatan

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Keluarga besar Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK) Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang sukses menyelenggarakan kegiatan Reuni Purna Lintas Generasi (Reputasi) MPK 2025 pada Sabtu, 31 Mei 2025. Digelar di gedung MAN 1 Malang, acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota MPK aktif, purna MPK, serta para pembina dan purna pembina, sekaligus merefleksikan perjalanan organisasi dari masa ke masa. 

Acara dibuka tepat pukul 09.00 pagi dengan suasana penuh semangat. Zabrina Tsani dan Hilya Nasywa, yang bertindak sebagai MC, berhasil mencairkan suasana dengan sapaan hangat dan sedikit lelucon, membuat seluruh peserta langsung merasa nyaman.

Dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua MPK, Manbaul Arzaq. Dengan penuh rasa terima kasih dan bangga, ia menyambut kehadiran seluruh anggota dan purna MPK.

"Beribu terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman dan purna MPK yang telah menghadiri REPUTASI ini. MPK itu seperti rantai besi berbentuk lingkaran, selalu berkaitan kuat dan tak ada ujungnya, sama halnya seperti MPK selalu berkaitan antar masa bakti yang tidak akan pernah ada putusnya“, ujarnya

Antusiasme yang sama juga disampaikan oleh Ketua Pelaksana Reputasi MPK 2025, Dwi Nur Huda, yang menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar generasi MPK. 

Sesi berikutnya yaitu perkenalan satu sama lain antar anggota MPK dan purna MPK. Dalam suasana santai, semua peserta memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, jabatan, dan masa baktinya. Tawa dan nostalgia bercampur aduk di sesi ini, menunjukkan betapa eratnya ikatan kekeluargaan di antara mereka.

Keseruan semakin terasa dengan adanya sesi fun game. Berbagai permainan interaktif dirancang untuk menguji kekompakan dan kreativitas. Permainan "Speeling Kata" mengasah kecepatan berpikir, "Silent Night" melatih konsentrasi dan komunikasi non-verbal, sementara "Aku Siapa dan Aku Apa" memicu gelak tawa dengan tebak-tebakan unik. Seluruh peserta, baik anggota aktif maupun purna, larut dalam kegembiraan dan menunjukkan semangat sportivitas yang tinggi. Tak hanya itu, panitia juga menyediakan photo booth yang didesain secara kreatif, menjadi spot favorit bagi peserta untuk mengabadikan momen kebersamaan mereka.

Setelah sesi fun game yang penuh tawa, kegiatan dilanjutkan dengan sesi sharing tiap-tiap komisi. Anggota MPK aktif dan purna dari komisi yang sama berkumpul, bertukar pikiran, dan berdiskusi tentang berbagai isu terkait bidang mereka. Ini menjadi kesempatan berharga bagi anggota aktif untuk belajar dari pengalaman para purna. Setelah itu, sesi fun game ditutup dengan ishoma.

Usai Ishoma, acara dilanjutkan kembali sekaligus menyambut kehadiran Wakil Kepala Bidang Kesiswaan , Pembina MPK, dan Purna Pembina MPK yang baru saja tiba. Diawali dengan foto bersama, kemudian Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan, Ady Irawan, S. Pd., memberikan sambutannya. 

"Kegiatan Reputasi MPK ini adalah cerminan dari semangat kebersamaan dan regenerasi yang harus terus kita jaga. Kalian semua adalah generasi penerus kepemimpinan di madrasah ini. Teruslah belajar, berinovasi, dan berkontribusi positif. Ingatlah bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh”, ucapnya. 

Ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan Reputasi MPK ini dan berharap MPK dapat terus menjadi organisasi yang memberikan dampak positif bagi madrasah. Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Pembina dan Purna Pembina yang memberikan motivasi dan arahan kepada seluruh anggota.

Puncak acara yang paling berkesan adalah "Napak Tilas Sejarah MPK dari Masa ke Masa" yang disampaikan langsung oleh Pembina MPK. Beliau dengan apik menceritakan perjalanan MPK sejak awal berdiri, tantangan yang dilalui, hingga perubahan dari masa ke masa. Cerita-cerita ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membangkitkan rasa bangga dan semangat untuk terus berkembang.

Setelah napak tilas, dilanjutkan dengan diskusi bersama yang melibatkan seluruh anggota MPK aktif, purna MPK, Pembina MPK, dan bahkan beberapa purna pembina yang turut hadir. Diskusi ini menjadi ajang untuk berbagi pandangan, memberikan masukan, dan merumuskan ide-ide segar untuk kemajuan MPK di masa mendatang.

Setelah rangkaian inti acara dan penutupan oleh MC, seluruh peserta diberi kesempatan untuk menuliskan kesan-pesan mereka terhadap kegiatan Reputasi MPK 2025 yang mana kemudian menjadi pesan inspiratif bagi seluruh keluarga besar MPK.

Kegiatan Reputasi MPK 2025 selesai pada pukul 15.00 WIB dengan suasana kebersamaan yang hangat dan penuh makna. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi semata, tetapi juga menjadi pemicu semangat baru bagi seluruh anggota MPK untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi terbaik bagi madrasah.





Pewarta : Moch. Mambaul Arzaq Fatoni

 

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...