Senin, 13 Desember 2021

Dear Offering D jurusan S1 Pendidikan Fisika UM'19


Universitas negeri malang (UM) memulai kegiatan akademiknya pada senin, 19 Agustus 2019, sekitar 30rb orang mulai memadati area universitas mulai dari dosen,mahasiswa dan pegawai lainnya tentunya membuat mahasiswa baru berubah sensasi yang awalnya hanya beraktifitas radius sesama peserta PKKMB kini mereka di kejutkan dengan begitu banyaknya jumlah civitas akademika universitas negeri malang.


Diawali dengan pengurusan (Kartu Rencana Studi) KRS yang telah mengalami problem mereka saling mendatangi fakultas masing - masing, tentunya tidak berjalan dengan mulus tetapi dengan antusias mahasiswa baru yang masih membakar untuk agar bisa mengikuti perkuliahan mereka pun melakukan segala prosedur untuk dapat mengikuti perkuliahan termasuk mengatur jadwal KRS ini.

Hari pertama berjalan dengan lancar, mahasiswa telah diberikan gambaran, kontrak belajar, dan motivasi sekaligus pengantar setiap mata kuliah dan yang tak kalah pentingnya disini ada masa yang mutlak dilaksanakan yakni pengenalan, begitupun denganku aku telah masuk di Offering D pendidikan fisika Angakatan 2019, banyak aku memperoleh hal baru, termasuk teman baru dan pengalaman baru. Ditinjau dari dosen pun para dosen kerap menuturkan nasehat - nasehat guna bekal untuk perkuliahan dengan keahlian masing - masing kami menerima nasehat itu dengan baik.

Hari ketiga pun demikian, masih dengan pengantar setiap mata kuliah, bahkan mata kuliah ke 2 kami telah menerima tugas baru, waah merupakan pemikiran yang sangat salah bila mahasiswa baru terbebas dari tugas meskipun masih hari ke tiga masuk kuliah. Ya walaupun tidak begitu kompleks tugas yang diberikan akan tetapi cukup membuat kami kerepotan pasalnya tugas ini berkerja secara kelompok.

Yang tak kalah penting lagi setiap dosen memiliki kebijakan atau kontrak belajar masing - masing ada yang memakai group Whatsapp yang cukup membuat handphone lemot ada juga yang via email untuk pengiriman tugas.

Dengan kondisi diatas itu mematahkan paradigma atas dunia kuliah itu mudah, apalagi mahasiswa baru, tentunya itu semua merupakan upaya universitas untuk mencetak mahasiswa untuk dapat berkiprah sesuai profesi di era 4.0 apalagi universitas negeri malang telah menerapkan kurikulum 2019 dimana titik berat kurikulum ini pada kurikulum berbasis kehidupan.

Terakhir, intisari dari tulisan ini adalah penulis ingin menyampaikan kepada teman sesama perjuangan khususnya Jurusan S1 Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang Tahun 2019 untuk bahu - membahu bekerjasama dalam hal kebaikan, seperti yang telah disampaikan oleh pak bakhrul rizky bahwa apa gunanya persaingan dibangku kampus, kita harus saling membantu, jika ada teman yang tidak bisa harus diajari oleh yang bisa jangan pelit ilmu. Kekeluargaan adalah hal yang utama yang harus dipupuk sejak dini karena dengan kekeluargaan rasa saling peduli itu muncul yang dapat mengalahkan ego dan sifat individualis atau otoriter.
Terimakasih untuk semua.
Saya ucapkan selamat datang dikehidupan baru saya, bantulah aku mengukir cerita indah bersamamu.

Malang 22/08/2019
(Eko Rudianto)

Pesan Merdeka Buat Maba dari Wakil Dekan III Universitas Negeri Malang 2019

 


PESAN MERDEKA BUAT MABA

WD3 FMIPA UM, 17 Agustus 2019

Anak-anakku mahasiswa baru...
Selamat datang di FMIPA UM....
Kampus inovasi yang sarat prestasi..

Kamu patut bersyukur kepada Allah swt...dari sekian ribu lulusan SMA yang ingin kuliah di tempat ini...hanya beberapa orang yang berkesempatan...salah satunya kalian..
Karenanya...jangan sia-siakan kesempatan yang kalian dapatkan dengan memanfaatkan kesempatan berkuliah di PTN ini dengan sebaik mungkin. Mulailah belajar dan bekerja keras...serta tak henti berkreasi inovatif dalam menyongsong apa yang kalian cita-citakan....

Anak-anakku mahasiswa baru...
Jangan pernah berpikir kuliah di FMIPA UM ini biayanya murah.....UKT yang kalian bayarkan mungkin terbilang murah...tetapi kalian harus mengerti bahwa sebagian besar biaya studi kalian sesunguhnya besar dan dibiayai dari jerih payah rakyat Indonesia...ya...kuliah di PTN ibaratnya adalah studi yang dibiayai rakyat... jika kalian hanya belajar asal asalan...sama saja kalian menghianati rakyatmu sendiri...

Anak anakku mahasiswa baru...
Tantangan kalian tidaklah mudah...kelah selepas kalian lulus dari FMIPA UM...kalian harus siap menghadapi Abad 21...sebuah era yang sarat dengan perkembangan dan perubahan....Mutlak kemampuan inovasi dan kreativitas harus kalian miliki....Abad 21 dicirikan dengan dunia yang mengglobal sehingga kalian juga harus memiliki kemampuan komunikasi global dan pergaulan internasional. Oleh karenanya anak-anakku...hanya duduk dibangku kuliah dan setiap hari membaca buku saja tidaklah cukup...
Latihlah kemampuan kreativitas dan inovasi kalian dengan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa  dan berbagai kegiatan karya ilmiah mahasiswa....
Latihlah kemampuan komunikasi global kalian dengan menguasai Bahasa asing...
Latihlah kemampuan kolaborasi kalian dengan mobilitas aktif di dalam organisasi dan pergaulan internasional....
Lakukan riset-riset yang bermanfaat guna bagi rakyat dan bangsamu---bukan riset untuk sekedar mendapat ijasah dan pengakuan sarjanamu
Janganlah menunggu berwirausaha setelah kalian menjadi sarjana...mulailah menjadi wirausahawan semenjak awal kuliah...mulai dari sekarang...mulai dari yang kecil....mulai saja dulu...dan jadilah pengusaha sukses sebelum kalian sarjana....
Dan yang tidak kalah pentingnya anak-anakku....perkuat iman dan ketaqwaan kalian....serta selalu meminta lindungan pada Allah swt...karena pada abad 21 banyak sekali godaan syetan yang terkutuk yang akan selalu menghantui kalian....
Narkoba...
Sex bebas...
Radikalisme....
Hedonisme......
Dan musuh yang paling besar kalian adalah diri kalian sendiri kemalasan kita sendiri

Akhirnya di HUT kemerdekaan ini.....
Marilah kita bertanya pada diri kita sendiri....
Sudahkah pada hakikatnya kita merdeka...?
Jika nasi yang kita makan berasal dari Vietnam...sudahkah kita merdeka
Jika HP yang kamu genggam buatan korea...sudahkah kita merdeka
Jika software yang ada dikomputer kalian buatan amerika....sudahkah kita merdeka...
Jika sepatu di kakimu buatan cina ...sudahkah kita merdeka....
Jika frekuensi radio kita teknologinya orang jerman....sudahkah kita merdeka....
Jika kita belum bisa membeli apa yang kita inginkan...sudahkah kita layak disebut merdeka?
Harus kalian sadari bahwa kita memekikkan kata "merdeka" tetapi di dalam hati yang paling dalam sesungguhnya kita belumlah benar-benar merdeka...
Penjajahan itu masih ada anak anakku...
Penjajahan ekonomi...
Penjajahan teknologi...
Penjajahan ilmu pengetahuan...dan masih banyak penjajahan yanglain...
Kita belumlah merdeka dari kebodohan...kemelaratan...dan kemiskinan
Kalianlah para pejuang-pejuang itu...
Kalianlah yang harus bangkit mematahkan semua penjajahan itu...
Kalianlah Pahlawan yang ditunggu-tunggu
Rakyatmu...
Rakyat Indonesia

KH Marzuki Mustamar Getarkan Hati Jamaah saat Memperingati 7 Hari Wafat Mbah Moen


Kepanjen, 12 Agustus 2019 Malang Raya Bersholawat Dalam Rangka Memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia Ke-74, Hari Jadi Kabupaten Malang Ke-1259, Milad Arema Ke-32, dan Dalam Rangka Memperingati 7 Haru Wafatnya Mbah Maimoen Zubair Warga Malang Raya menggelar sholawat kubro yang bertempat di kandang kebanggan arema, distadion kanjuruhan bersama Majelis Maulid Wat Ta'lim Riyadlul Jannah bersama Ulama' & Umaro' se-malang raya.


Acara yang digelar setelah ba'da isya' itu berlangsung dengan meriah, biasanya majelis riyadlul jannah ini adalah majelis yang khusyu' tapi teruntuk kali ini kita bersholawat dengan meriah dengan gembira demi aremania yang menang, tutur Gus Rofi' Khodimul Majelis Maulid Wat Ta'lim Riyadlul Jannah.

Tampak beberapa tokoh agama dan pejabat pemerintah hadir dalam acara itu diantaranya Bapak Plt. Bupati Kabupaten Malang dalam Hal ini bapak H. Ahmad Sanusi, Bapak Danrem Bapak Zainuddin, Bapak Kapolres Malang AKBP yade Setiawan Ujung, Ust Fadholi Rois Suriyah Nahdhatul Ulama' Kabupaten malang, Bapak Rudi Selaku Manajemen Arema dan Sesepuh Nahdhatul Ulama' Malang Raya, bahkan Jawa Timur yakni KH. Marzuki Mustamar yang merupakan Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama' Jawa Timur yang nantinya juga akan memberikan Mauidhah Hasanah pada majelis ini.

Satu persatu memberikan sambutan utamanya bapak bupati dan bapak danrem yang ringkasnya mereka semua memberikan support yang bagus untuk tim kebanggan arek malang tak hanya itu beliau juga mengapresiasi untuk para supporter arema yang setia bersholawat tanpa henti.
Tak terkecuali Gus Rofi' selaku Khodimul majelis beliau menyampaikan bahwa arema tidak hanya menang ditribun saja tetapi arema juga hobi bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan beliau menyampaikan bahwa pemuda di zaman sekarang adalah pemimpin di masa depan.

Acara demi acara telah dilalui, tiba diacara inti yaitu Majelis Ta'lim yang akan langsung disampaikan oleh KH. Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jawa Timur, beliau dengan semangat menyapaikan beberapa nasihat untuk para jamaah,diataranya
1. Menjaga Iman dan islam
menjaga iman harus sampai mati karena walau bagaimanapun kalau ibadah kita banyak, tetapi kalau mati kita tidak membawa iman maka ibadah kita sia-sia dalam arti kita mati dalam keadaan musyrik. Dan jangan lupa kita memiliki kewajiban menjaga diri kita, istri kita, anak kita dan keluarga kita dari ancaman musyrik itu sendiri sesuai firman Allah.
Bagaimana cara menjaga iman dan islam itu.
A. Jangan Pernah tinggalkan sholat
B. Wong kang sholeh kumpulono (Berkumpulah dengan orang sholeh)
Utaamanya ikuilah majelis-mejelis sholawat, yasin, manaqib,tahlil dsb. Lalu sekolahkan anak ke madrasha yang negeri tapi yang paling penting adalah madrasah yang gurunya semua muslim, lalu berbesanlah (pilihlah menantu) yang bertaqwa sesungguhnya yang demikian itu termasuk berkumpul dengan orang sholeh.
C. Jangan jauh - jauh dari Ulama', Nabi Muhammad telah Mengisyaratkan bahwa tanda bila kita jauh dari ulama' adalah kerja tidak barokah, pemimpin yang dholim, dan Musyrik merajalela.

2. Menjaga NKRI
Dalam bab ini KH. Marzuki Mustamar mengingatkan kepada kita bahwa kita patut bangga menjadi warga indonesia, kita patut cinta tanah air Indonesia ini karena Indonesia memiliki banyak keistimewaan yang tidak dimiliki oleh negara sedunia ini, diantaranya.
1. Indonesia memiliki Masjid 500 ribu masjid diseluruh tanah air.
2. Indonesia memiiki Hafidz Al-qur'an sekitar 100 ribu lebih.
3. Indonesia memiliki pesantren 3 ribu lebih.
4. Indonesia memiliki madrasah (MI,MTs,MA Negeri/Swasta) 50 ribu lebih.
5. Indonesia memiliki TPQ (taman pendidikan Al-Qur'an) 60 ribu lebih.
6. Indonesia merupakan jamaah umroh dan haji terbanyak.
Maka dengan itu semua kita patut bangga menjadi warga negara indonesia dan menjaganya. Beliau juga menghimbau untuk anggota Nahdiyin (NU) untuk merapatkan barisan untuk bersiap siaga melawan dengab tegas segala upaya yang ingin memecah belah NKRI, beliau juga menghimbau agar warga NU untuk mendekati para ulama jangan ngaji di google yang barangkali menyesatkan, dan juga mempercayai ulama'-ulama' yang tidak jelas yang mengobrak abrik ideologi pancasila kita.


Beliau sendiri merasa bangga dengan indonesia bagaimana tidak. Simthut dhuror yang karangannya makamnya berada di mesir kini jamaahnya menggema ribuan di indonesia, makam rosululloh berada di madinah tetapi maulid menggema di Indonesia dengan ribuan jamaah karena di madinah tidak bisa di praktikkan maulid karena disana tanah wahabi.

Terakhir sebagai penutup KH. Marzuki Mustamar menyampaikan hal yang kerap ditanyakan kepada beliau selama ini.
Yaitu apa hukum Membela Tanah Air, Membela NKRI, dan Nasionalisme. Lalu beliau menjawab dengan lantang bahwa itu semua adalah ajaran nabi, itu semua adalah ajaran nabi, itu semua adalah ajaran nabi.
Beliau juga menyampaikan sebuah hadits yang berkaitab dengan cinta tanah air yang diriwayatkan oleh shohih bukhori dan mualim yang dalam riwayatnya nabi berkata "demiallah hai makkah kaulah negeri yg paking ku cintai, andai tidak karena kaummu mengusirku aku tidak akan meninggalkan makkah" ada juga riwayat lain bahwa ketika rosululloh pergi selama sepekan lalu rosululloh kembali ke madinah, bila diperjalanan sudah terlihat dinding-dinding kota madinah rosululloh segera mempercepat mengendarai untanya, karena sangat rindunya kepada tanah air.

Ketika berada di madinnah nabi juga mengayomi semua warga madinnah tak terkecuali non muslim dan inilah yang disebut hubbul wathan minal iman, tidak melindungi yang muslim saja tetapi semua, rasa cinta tumbuh atas dasar satu negara bukan satu agama dan ini adalah sebaik-baik contoh pemimpin dimuka bumi ini.


Itulah nasehat dari guru kita semua yaitu KH. Marzuki Mustamar ketua PWNU Jawa timur semoga kita dalat melaksanakan apa yang beliau sampaikan dan semoga beliau diberikan kesehatan lahir dan batin sehingga bisa menuntun kita ke jalan yang lurus.

Akhir dari kegiatan ini adalah tahlil singkat yang dipimpin oleh KH. Marzuki Mustamar yang dihadiahkan kepada Kyai Mbah Maimoen Zubair yang bertepatan dengan 7 Hari Beliau semoga Allah menempatkan beliau di SURGA-NYA, aaamiin.

Sekiranya itu rangakian acara dalam peringatan beberapa acara yang di selenggarakan oleh kabupaten malang bersama Majelis Maulid Wat Ta'lim Riyadlul Jannah.

Terimakasih.

Malang, 13/08/2019
(Eko Rudianto)

Workshop Pramuka Jurnalis Kwarda Jatim I 2018


Belakangan ini upaya pelestarian lingkungan telah dilakukan baik lembaga pendidikan maupun badan yang berkaitan dengan lingkungan hidup lainnya terutama lembaga pendidikan yang berada diradius perkotaan salah satunya adalah di Surabaya. 

Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berkiprah dipramuka oleh karenanya kwarda jatim menggelar workshop latarbelakangnya memang untuk mengkader generasi jurnalis dan dalam rangka hari pendidikan nasional tetapi acaranya dibumbui dengan kegiatan yang dapat menumbuhkan kita untuk menjaga lingkungan.

Karena kegiatan ini berkerja sama antara kwarda jatim dengan hotel mercure grand mirama ,salah satu hotel bintang 4 di Surabaya dan tunas hijau maka kegiatan ini diselipkan dengan upaya seluruh karyawan dan manajemen hotel untuk melestarikan lingkungan hidup sebagai motivasi untuk kita sebagai peserta workshop. 

Selama kurang lebih 7 jam kami peserta workshop mengikuti kegiatan banyak pengalaman yang kami dapatkan baik dari segi pramuka, jurnalistik handal dan pecinta alam sesuai dengan dasa dharma pramuka yang kedua yakni cinta alam dan kasih sayang sesama manusia yang membuat suasa workshop ini menjadi lebih memukau.

Selain itu semua peserta pun antusias untuk mengikuti jalannya kegiatan tersebut dibuktikan dengan para peserta yang ikut bertanya tetapi tidak terjawab semua akhirnya narasumber pun memberikan kontak yang bisa dihubungi jika ada hal yang ingin ditanyakan kembali. 

JawaPos , Detik.com siapa sih yang ngggak pernah dengar dua kata diatas,,. Ya itu tidak lain adalah narasumber dari sumber kawah candradimuka kami para pemateri yang handal dan terpercaya radius nasional.

Rupanya kita telah berada dipenghujung acara hal ini kita rasakan setelah kita mengelilingi hotel luas berbintang 4 ini ,terbukti tidak hanya slide power point saja yang memukau mengenai upaya pelestarian lingkungan dan kemewahnnya tetapi sudah kita buktikan dengan mata kepala kami sendiri. Dan inilah artikel yang kami buat berdasarkan pengalam kami selama sehari tadi.
Surabaya,02 Mei 2018
.
.
.
#GudepJatimRamahLingkungan
#PramukaJatimPatriotLingkungan
#KwardaJatim
#GerakanPramuka
#MercureGrandMiramaSurabaya 

NKRI Harga Mati Bukan NKRI Harga Hidup, NKRI Harga Diri apalagi NKRI Harga Jual

 

sumber: benarzilaw.com

Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) merupakan aset terindah dalam hidup kita sebagai warga negara Indonesia yang diberikan oleh tuhan, aset semua warga baik rakyat biasa, aparatur negara, pejabat, guru, TNI, polri dan profesi lainnya, semuanya memiliki satu kesamaan hak atas memiliki Negara Kesatuan Republik indonesia.

Indonesia sudah berumur kurang lebih 74 tahun yang telah dipimpin oleh 7 orang presiden sudah selayaknya kita termasuk sebagai bangsa yang beradidaya tinggi dikangcah internasional. Sesuai dengan isi Pembukaan UUD 1945 Sebagai Dasar Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Belakangan ini kata NKRI sering muncul didalam pendengaran kita, baik disosial media maupun dijargon-jargon disemua tempat hal itu terdengar ditelinga kita bukan tanpa sebab, hal itu terjadi karena akhir-akhir ini terjadi penyelewengan terkait NKRI Harga Mati, ada pihak pihak yang telah diracuni oleh amarahnya sendiri, diracuni oleh egonya sendiri bahkan ada kepentingan dibalik itu semua.

Penyelewengan Terkait NKRI Harga Mati harus kita sikapi dengan tegas tidak pandang bulu, siapapun dia, dari manapun dia, apa profesinya bila dia ingin menghancurkan NKRI harganya adalah mati. 

Tidak peduli apapun kita, siapapun kita, dari manapun kita bila kita temui seorang atau kelompok yang ingin memecah belah NKRI maka wajib kita untuk mengatasi hal tersebut, karena kita memiliki kewajiban Bela Negara sesuai profesi masing - Masing.

Analoginya NKRI Harga Mati adalah sebuah kehidupan keluarga, bisa berposisi menjadi bapak, ibu, anak, yang merupakan anggota keluarga. Mereka semua memiliki kewajiban menjaga keluarga tersebut baik anak, ibu, bapak memiliki kewajiban sama. 

Disini NKRI kita analogikan sebagai Rumah kita, kita harus menjaga, kita harus merawat karena itu rumah kita sendiri, tempat kita dibesarkan, tempat kita mencari makan, tempat kita berlindung. Maka jika ada kejadian yang sifatnya ingin menghancurkan rumah kita sudah sewajarnya kita melawan dengan tegas hal tersebut.

Saya yakin tidak ada satupun golongan atau ormas yang didalamnya terdapat ideologi untuk memecah belah NKRI kalaupun ada pasti golongan tersebut tidak lama akan bubar. Terkait itu semua banyak hal yang mendorong terjadinya penyelewengan NKRI yang harus kita ketahui agar dapat mengatasi sebelum terjadi. Diantaranya adalah faktor internal dan eksternal.

Faktor internal mencangkup faktor dari dalam, yang dimaksudkan adalah bisa dari dalam negeri, dari kita sendiri, biasanya hal ini terjadi karena kurang sadarnya mereka atas Keutuhan nkri hal ini lebih sulit kita atasi karena dapat memicu perang saudara tetapi tetap harus kita atasi permasalahan ini.

Kedua adalah faktor eksternal faktor yang datangnya dari luar, hal ini terjadi biasanya karena sifat angkuh, serakah manusia yang ingin mengabil alih NKRI karena negara kita ini kaya akan SDA maka hal ini dapat kita siasati dengan menaikkan kualitas SDM, memberikan kesadaran tentang pentingnya bela Negara serta menjaring kader Aparatur Pertahanan dan Keamanan Negara yang Profesional.

Keutuhan NKRI khususnya bagi keamanan rakyat Indonesia sendiri merupakan kunci awal untuk menjadi negara yang maju, sudah saatnya kita bersatu bukan malah sibuk mengurusi perpecahan, jangan sampai kita disibukkan dengan urusan itu semua sehingga kita lupa akan tujuan dan misi bangsa ini sesuai UUD 1945.

Disaat negara lain disibukkan dengan masalah pembangunan teknologi, pengembangan pendidikan kenapa indonesia masih disibukkan dengan perpecahan bahkan perang saudara itu semua tidak lain dan tidak bukan karena kita masih rendah akan SDM, masih rendah akan kesadaran Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mari kita rubah pemikiran seperti ini, kita mencoba membuka pikiran, sudah saatnya indonesia menunjukkan kepada dunia bahwa kita bangsa yang besar. Selamat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-74 " SDM UNGGUL INDONESIA MAJU".

NKRI HARGA MATI!!!!
(Eko Rudianto, Malang/12/08/2019)

Senandung Takbir Idul Adha Menggema Saling Bersahutan di Masjid Jami' Sarikerto Jambangan


Idul adha merupakan salah satu momentum yang ditunggu oleh kaum muslimin dimana ada beberapa amalan yang dapat dilakukan tapi berpahala besar demi memperoleh ridha-NYA, hari raya idul adha pada tahun ini jatuh pada Minggu, 11 Agustus 2019 sepakat oleh Kementerian Agama Republik bahkan sepakat pula antara Nahdhatul Ulama' (NU) & Muhanmadiyah untuk penentuan tanggah jatuh haru raya idul adha 1440 H/ 2019 M.

Kerap menjadi kebiasaan dan amalan sunnah muakad mulai dari surau,langgar,musholla, hingga masjid besar bahkan di desa - desa yang memiliki sound pribadi mereka mengumandangkan takbir dengan berbagai variasi mulai dari VCD, recording, sampai manual. Menunjukkan bahwa gema takbir mereka tidak ingin kalah dengan gema takbir hari raya idul fitri kemarin.

Tak kalah Masjid Jami' Sarikerto Jambangan juga merayakannya, masjid yang kerap jadi rujukan safari ramadhan oleh pemkab malang @humasprotokolkabmalang ini secara sudah diakui kesejarahannya karena sudah hampir berumur satu tahun.

Konon nama masjid ini berasal dari nama keluarga besar yang mewaqafkan tanahnya untuk pembangunan masjid ini, sehingga bila ada kegiatan kenuan yang ditempatkan didaerah Jambangan akan diberinama angkatan Sarikerto Jambangan yang merupakan adat dari desa jambangan.

Kini masjid ini sudah direnovasi dengan gaya bangunan sederhana namun memiliki kesan tersendiri bagi yang melihatnya.

Malamku Masih Sama, Ditemani Secangkir Kopi dan Segenggam Smartphone


Dimalam yang sunyi nan syahdu aku sesaat membisu, memuali pikiran, mengaduk - aduk benak hati, sudah sepatutnya kita sebagai insan berpikir sebagai rasa syukur atas diberikan akal oleh tuhan.Semua pikiran saling berdatangan menyambar heningnya hati ini, hati yang hampa setelah lewatnya hari. Tiba tiba terbesit dipikiranku semua akan terjadi seperti kemarin. Malam yang sunyi, udara yang dingin serta pikiran yang kosong selalu menghantui diri ini.

Aku tak mau dibelenggu oleh itu semua, kuambillah secarik kertas dan sebatang pensil dengan penuh harap dapat merubah suasana yang kerap datang setiap malam.

Oh malamku, oh sunyiku, oh heningku, oh desaku, oh negaraku, oh naluriku, oh mindseetku... Oh semua... Berubahlah karena kuserakarang berusaha merubahmu. Karenaku yakin bilaku memiliki kemauan maka semesta akan berbondong - bondong mewujudkannya.

Malam itu aku hanya bisa merenung, meratap, dan mengkonsep segalanya yang akan aku lakukan disiang hari

Eko Rudianto

(Malang/10/08/19) 

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...