Jumat, 03 Juni 2022

Miskonsepsi Berorganisasi

Mendalami Miskonsepsi Berorganisasi


Berproses diorganisasi adalah salah satu jalan yang ditempuh manusia sebagai makhluk sosial untuk mengasah skil, baik skill memimpin, mengatur diri sendiri serta mengatur waktu atau masih banyak lagi motivasi-motivasi setiap orang yang dicanangkan dalam mengikuti organisasi. Terlepas dari itu selain tujuan dan manfaat yang akan didapatkan didalam proses berorganisasi, pasti juga akan berlinangan haling rintang dan hambatan yang akan dilalui, untuk itu setiap aktivis organisasi lebih baik dan akan lebih sempurna bila bisa bijak dalam menyikapi suatu fenomena atau problem yang ada di dalam organisasi. Salah satunya dengan memahami teori-teori serta bisa mempraktekkan mengenai manajemen dan resolusi konflik, memahami konsep-konsep berorganisasi sehingga tidak terjadi miskonsepsi, serta mengerti hubungan personal dan interpersonal dalam sebuah organisasi, dalam argument yang singkat melalui tulisan ini, kami ingin mengulas mengenai satu diantara indikator diatas, yaitu miskonsepsi.

Banyak yang mengira dan merasa memahami konsep-konsep berorganisasi, singkatnya hanya ego yang semakin besar karena dipupuk rasa ‘kemiter’ itulah yang akan tumbuh subur, bahkan yang sering terjadi didalam organisasi yang mana itu semua ternyata bukanlah problem atau masalah berorganisasi, miskonsepsi yang dianggap sebagai masalah didalam beorgnasiasi itu diantaranya, seperti :

1. Miskomunikasi

Miskomunikasi sering diartikan sebagai kegagalan berkomunikasi, singkatnya miskomunikasi ini bila terjadi akan menyebabkan kesalahpahaman dan akan menyebabkan hambatan dalam proses berorganisasi. Miskomunikasi ini menurut kami pribadi adalah miskonsepsi berorganisasi, mudahnya akan kami coba untuk narasikan seperti ini 
Sehingga apa kesimpulanya, ego kita lah yang berperan banyak disini, aturlah ego dari masing-masing dari kita, karena kita semua tahu bahwa tentang berorganisasi adalah banyak kepala namun satu tujuan, banyak kepala boleh namun harus tatap mempertahankan asas untuk satu tujuan. Lalu imbasnya apa kalau sudah demikan.

Tak hanya diorganisasi, dengan skala yang lebih real konsep ini juga akan berguna, hal itu bisa kita buktikan ke-validannya.

Analogi lain alasan menengai miskomunikasi itu bukan suatu masalah dalam berorganisasi, dalam beorganisasi level tertinggi adalah mengganggapnya sebagai keluarga, dalam berkeluarga tidak ada yang namanya miskomunikasi, misalkan sesorang ayah yang akan mengajak anaknya berliburan kepantai tiba-tiba mengabarkan dengan mendadak, namun apa yang terjadi kita akan taat untuk megikutinya karena tidak bertabrakan jadwal, semua itu karena seorang ayah telah memikirkan mengenai waktu yang tepat untuk mengajak ayahnya. Pada organisasi juga seperti itu, terkadang ada seseorang yang memutuskan sepihak mengenai suatu keputusan, orang yang menganggap organisasi itu keluarga akan menyadari, bahwa keputusan yang dibuat mungkin keputusan yang baik, keputusan yang telah melalui pemikiran yang matang dan panjang. Sehingga bila ada yang berargumen berorganisasi adalah berkeluarga namun masih menanggap miskomunikasi dalam berorganisasi itu masih ada, masih diragukan argumennya.

2. Statemen ‘iku-iku ae, sing aktif’

Terakadang, pemikiran ini muncul ketika seorang telah Lelah berproses sendirian dalam organisasi, tapi jika kita ingat ini juga bukan sebuah masalah atau hambatan, karena jika kita ingat ketika awal kita di lantik atau di baiat, orang yang dituntut proses adalah hanya itu saja, jika semuanya masuk berproses maka yang terjadi bukanlah suatu organisasi atau suatu struktur organisai, tapi yang terjadi adalah jamaah atau komunitas. Sehingga jangan mudah menilai diri kita dengan skala orang lain, jangan mudah menjadikan orang lain sebagai barometer kita, kalau sama mengapa Allah menciptakan beragam makhluk, kalau sama cukuplah Allah swt menciptakan satu makhluk saja. Terakhir, pandailah dalam mengatur waktu, dan mengatur kadar kepemimpinan. Semoga kita menjadi pemuda yang  

Kamis, 02 Juni 2022

Menyikapi Setelah Lulus, Putus atau Terus?




Oleh : Nur Hamid Abdissalam
Santri Yang Memiliki Mimpi di Perguruan Tinggi

Telah diketahui bersama bahwa sekarang merupakan masa dimana para siswa telah dinyatakan lulus dari sekolah. Hal ini terkadang menimbulkan kebimbangan bagi beberapa siswa antara melanjutkan pendidikannya atau tidak. Bagi yang memilih untuk melanjutkan pendidikannya pun terkadang masih bingung antara memilih sekolah formal atau ke pondok pesantren. Hal ini tidak bisa dihindari oleh para siswa dari beberapa kalangan, karena adanya dogma para orang tua tentang pentingnya belajar agama daripada yang lain. Masih sering ditemui perkataan orang tua "lapo se sekolah dukur-dukur. luweh penting belajar agomo". Memang belajar agama sangatlah penting tapi tidaklah dibenarkan pula ketika memandang sebelah mata pendidikan formal terlebih terhadap wanita. Sering pula kita dengar perkataan "gawe opo se sekolah dukur-dukur? ujung-ujunge yo dadi ibu rumah tangga". Terkadang perkataan-perkataan tersebut menyebabkan menurunnya semangat belajar anak. Nah, bagaimana cara menyikapi hal-hal yang demikian? simak penjelasannya berikut.

Belajar merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang, namun terkadang apa yang akan kita pelajari menjadi salah satu hal yang membingungkan, terlebih adanya dogma-dogma seperti diatas. disamping itu  ada salah satu hadits Rasulullah SAW yang menyinggung masalah tersebut,:

لَيْسَ بِخَيْرِكُمْ مَنْ تَرَكَ دُنْيَاهُ لِآَخِرَتِهِ وَلَا آخِرَتَهُ لِدُنْيَاهُ حَتَّى يُصِيْبَ مِنْهُمَا جَمِيْعًا, فَإِنَّ الدُّنْيَابَلَاغٌ إِلَى الْآخِرَةِ, وَلَا تَكُوْنُوْا كَلًّا عَلَى النَّاسِ (رواه ابن عساكر عن انس)

Artinya : Bukanlah orang yang paling baik diantara kamu orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar akhirat atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia sehingga dapat memadukan keduanya. Sesungguhnya kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban orang lain. (HR. Ibnu Asakir dari Anas ).

Dari hadits di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa belajar agama sangatlah penting tapi tidaklah dibenarkan pula ketika sepenuhnya meninggalkan sekolah formal. Terlebih untuk era saat ini pendidikan formal menjadi akses ke segala bidang untuk hidup.  Terlebih untuk para wanita sebagai calon ibu, karena ibu adalah madrasah pertama bagi anak. Sebagaimana diketahui madrasah merupakan tempat belajar, sebagaimana tempat belajar umumnya haruslah memiliki bahan ajar. Jika wanita dihalangi berpendidikan tinggi, lantas bagaimana mungkin tempat belajar tidak ada bahan ajarnya?

Apa Motivasinya





Apa Motivasinya


Sepintas angan, kembali hadir pada nuansa keramaian

Sajak tak bertuan juga tak berujung sengaja tertumpahkan

Pada Selayang kehidupan, tak sengaja siang nan malam


Kecil bukanlah tujuan

Remaja tak dicitakan

Dewasa tak direncanakan

Tua sebagai penantian

Begitulah rupanya metamorvosa 

Kehidupan. 


Tak pandang kuat atau ‘ngantuk’an’

Gawagis atau slengean

Bahkan rupawan atau sekedar rai pas-pasan

Metamorvosa itu mutlak dijalankan


Lantas! Tahu begitu mengapa masih dipertahankan.

Pagi ini.

Disujud inspirasi tempat para cendikiawan

Konon rujukan para mahasiswa malang untuk bergumam,

Sajak ini tetap tertuliskan. Rupanya telah mencapai bait keempat.


Ditemani, semilir angin pagi

Nyamung yang mulai mengais rezeki

Suara dedaunan yang sedang melawan derasnya sapu oleh petugas kebersihan

Tiba-tiba, pertanyaan itu datang dengan kebingungan ‘apa motivasinya’


Kenapa manusia termotivasi untuk bermotivasi

Mengapa beralasan hanya untuk sekedar beralasan

Tidur hanya untuk menyembuhkan kantuk

Padahal dia tak perlu semua itu untuk selesaikan

Mengapa perlu penyelesaian dari setiap hal yang akan diselesaikan


Namun, sesekali hati ini seraya berkata, apakah rahasia itu semua, derap langkah menuju sesuatu telah disesuatukan. Nasib kiranya tengah diniscayakan, mungkin hati ini ialah tujuan, entahlah. Prosesnya kian hari kian membingungkan. 


Carilah motivasinya

Motivasinya carilah

Lah motivasinya cari


Membingungkan, namun harus demikian. Tuk dibingungkan


2 juni 2022

Rabu, 01 Juni 2022

Jadwal Mobil layanan Gerak dari BNI Universitas Negeri Malang 2022

Yth. 

Bapak/ibu civitas UM. Berikut kami sampaikan jadwal Mobil layanan Gerak dari BNI. Monggo Bapak/Ibu bisa memanfaatkan utk aktivasi mobile banking rekeningnya. Untuk layanan pembukaan rekening bagi ketua yg belum punya rek. VA, akan dilayani kolektif, menunggu info lebih lanjut dari BNI. Bapak/Ibu peneliti yang mau mengambil kartu ATM VA Debit nya, juga bisa dilayani disini. 

Jadwal

Berikut kami infokan Update daftar Kartu Debit LP2M yg ordernya di BNI KCP UM. 

https://docs.google.com/file/d/1czWzhixvcYC5q4LEdgHOrDybePGpnj-T/edit?usp=docslist_api&filetype=msexcel 

Persyaratan pengambilan kartu:

- EKTP Asli

- Nomor Rekening Giro (ditunjukkan ke satpam dan CS BNI pada saat pengambilan)


*note untuk pengorderan kartu di Outlet selain BNI UM, bisa melakukan pengambilan ke outlet tersebut +- 14 HK/ 3 Minggu

terhitung dari awal pengorderan kartu. 

Terimakasih🙏🏻



Senin, 30 Mei 2022

Membedah PPOA dan PD-PRT berarti membicarakan semuanya

Peserta Bedah dan Kader Pakis
Peraturan Dasar-Peraturan Rumah Tangga dan Pedoman Pelaksanaan Organisasi dan Administrasi adalah kelengkapan organisasi yang tidak dapat ditawar keberadaannya.  Tujuan dan fungsinya pun telah dirasakan dengan jelas disemua organisasi, langkah awal atau dasar melakukan program kerja semua merujuk dapa PD-PRT. Bahkan dalam penyusunannya pun PD-PRT dan PPOA sangatlah sacral dan menguras tenaga. Lazimnya PD-PRT dan PPOA ini jarang dilakukan secara keseluruhan 100% , namun yang revisi beberapa bahasan saja, misalkan satu atau dua pasal. Bahkan ada beberapa organisasi yang dalam merevisi ini dilakukan secama lima tahun sekali dan ada pula yang tidak boleh merevisi.

Suasana Diskusi dan Bedah

Mengetahui pentingnya hal tersebut, maka siapapun orangnya yang tergabung dalam suatu organisasi mulai dari ketua hingga bahkan anggota staf harus memahami hal yang terkandung dan termuat baik secara tekstual maupun kontekstual yang tercantum pada PD-PRT. Seringkali miskonsepsi-miskonsepsi yang tercipta harus segera diluruskan dan dibenarkan agar tidak menjadi kesalahan yang fatal dikemudian hari.

PC IPNU Kab. Malang sebagai Fasilitator

Bukti dari patuh administrasi dan tata aturan secara mutlak dibuktikan dengan paham mengenai PD-PRT ataupun PPOA. Ragam upaya yang dapat dilakukan untuk  mengatasi miskonsepsi atau memperdalam isi kandungan dari PD-PRT atau PPOA mulai dari sarasehan, diskusi public, uji kelayakan, hingga bedah isi. Hal itu bisa diterapkan oleh semua organisasi, karena pada dasarnya semua organisasi memiliki PD-PRT dan PPOA serta fenomena yang sama.

PAC IPNU IPPNU Pakis Kabupaten Malang, yang dinahkodai oleh Rekan Qitfirul Aziz dan Rekanita Anis juga responsive akan problem dan fenomena seputar PD-PRT dan PPOA, mereka mengakui bahwa anggota pengurusnya perlu untuk tahu lebih dalam menengai PD-PRT dan PPOA. Untuk itu pada Minggu, 29 Mei 2022 sejumlah kurang lebih 40 Kader IPNU IPPNU Pakis melukan bedah PD-PRT dan PPOA serentak dengan pelaksanaan Rapat Tahunan (RAPTA) dan dilanjutkan dengan Pengesahan Proker yang dilaksanakan pada pukul 08.00- 13.00 WIB di MI SUNAN AMPEL desa Ampel Dento Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.

Pada pelaksanaan bedah, ternyata banyak hal baru yang didapatkan, terbukti disetiap pembahasan didapati sebuah pertanyaan dan sebuah jawaban dari kondisi dan problem yang dijumpai, mulai dengan masalah personal organisasi hingga regulasi organisasi, mulai dari tata administrasi organsisasi hingga strategic planning organisasi. Ini membuktikan antusiasme yang tinggi dan keberhasilan program, serta urgensi dari kegiatan yag telah dilakukan memiliki impact yang begitu tinggi nantinya. Untuk itu kiranya kegiatan seperti ini bisa dilakukan rutin dan terstruktur untuk menciptakan pengurus yang professional paham akan administrasi dan mahir dalam strategic planning.

Akhir berita, semoga semua organisasi termotivasi serta terinspirasi untuk melakukan kesadaran seperti ini, khususnya Kader IPNU IPPNU yang ada di Malang Raya dan umunya yang ada di Indonesia, semoga kita senantiasa menjadi pemuda yang beruntung, aamiinn…..



Majelis Alumni Temukan Banyak Potensi Pada Kecamatan Dampit untuk IPNU IPPNU

Suasana Kegiatan


Banyak mengira bahwa ketika setiap seorang berproses diorganisasi maka ketia dia dinyatakan purna atau sudah tidak menjabat lagi, prosesnya pun akan selesai. Padahal tidak, banyak ketika melakukan interview apa yang mejadi alasan ingin masuk atau  mengikuti suatu organisasi, sebagian besar menjawab untuk memperoleh pengalaman dan mengamalkannya. Namun sayangnya pada saat mendapatkan pengalaman pada organisasi tidak diamalkan, dengan dalih bahwa ketika sudah tidk menjabat maka berakhir pula pengamalannya, padahal itu adalah step awal dari langkah pengamalan.

Suasana Kegiatan

Miskonsepsi berorganisasi ini mencoba untuk dipecahkan, khususnya pada jenjang IPNU IPPNU yang ada dikecamatan dampit. Majelis Alumni (MA) IPNU IPPNU Kecamatan Dampit bekerjasama dengan PAC IPNU IPPNU Kecamatan Dampit Masa Khidmat 2021-2023 mengadakan acara acara pemurnian Majelis Alumni untuk mengatasi miskonsepsi diatas yang dibungkus dengan halal bi halal, kegiatan ini berlangsung slancar yang bertempat di kantor kelurahan Dampit pada Sabtu, 28 Mei 2022 yang dimulai pada pukul 13.00-17.00 WIB.

Foto Bersama

Dihadiri sekitar 15 Majelis Alumni dan 40 kader IPNU IPPNU Kecamatan dampit acara halal bi halal tersebut terlihat meriah, diawal acara dibuka oleh MC dan terlihat pula dihadiri oleh ketua Majelis Wakil Cabang (MWC NU) Dampit Bapak Eko Cahyono, beliau mengucapkan terimakasih dan banyak harapan-harapan yang ditumpukan kepada Majelis Alumni dan kader IPNU IPPNU Kecamatan Dampit.

Sambutan Ketua IPNU

Hal lain yang ditemukan dan berpotensi baik untuk kedepannya adala komposisi kader yang sangat kompleks dan lengkap, pada kader yang mengampu Pendidikan terdiri dari jenjeng SMP hingga perguruan tinggi, ada juga kader yang telah bekerja dan juga freelance. Hasil analisis itu kami rasa kelengkapan organisasi yang baik dan akan berbagi peran sesuai dengan kapasitas masing masing, misalkan dalam organisasi perlu adanya konseptor dan eksekutor, pelajar/mahasiswa umumnya memiliki pemikiran yang tajam hal ini sering mereka mengambil peran sebagai konseptor. Sedangkan kader yang sudah berwirausaha sering memilih sebagai eksekutor lapangan.

Master Of Ceremony

Tentunya pertemuan kurang lebih seperempat hari itu memberikan refresh, gambaran dan semanga baru, untuk sama-sama membangun pemuda di wilayah kecamatan dampit melalui organisasi IPNU IPPNU. Tak hanya itu pembangunan SDM dan industry di kecamatan dampit bisa saja dimulai dengan langkah ini. Untuk itu kiranya perlu dilakukan acara semacam ini berkelanjutan dan berkesinambungan. Majelis Alumni dan Kader yang sedang menjabat haruslah sering berkomunikasi agar saling bisa membantu dan membersamai baik secara material, tenaga atau pikiran.

Menyanyikan Lagu

Akhir acara, harus terdapat tindak lanjut yang nyata dan memiliki dampak yang jelas, ketertiban administrasi, kejelasan regulasi keajiban, tugas, hak, wewenang dan tanggungjawab harus dipikul secara adil dan merata. Semoga kita dijadikan pemuda yang beruntung, aaamiin…. 


Dokumentasi










Kamis, 26 Mei 2022

Bergerak Solid Mulai Rektor Hingga Mahasiswa Dukung Pendirian PKPT Di STIE Ar-Rifa’ie Malang

Suasana Diskusi

Merespon gagasan yang disusun oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ (PBNU) khususnya mengenai IPNU IPPNU yang disampaikan oleh KH Nusron Wahid, saat debat calon ketua umum IPNU melalui siaran langsung TVNU. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ dan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPNU IPPNU) melakukan verfikasi dan study lapangan terkait fenomena dan fakta yang tengah beredar.

Salah satu fokus pimpinan cabang baik IPNU maupun IPPNU Kabupaten Malang periode ini adalah pendirian, penguatan serta pemberdayaan IPNU IPPNU yang ada dikomisariat baik di perguruan tinggi maupun yang ada disekolah serta pondok pesantren. Mengingat kabupaten malang sendiri terdapat 126 Pondok pesantren, 571 SMP dan MTs, dan 272 SMA, SMK, MA serta ada 19 Perguruan tinggi. Tentunya ini adalah angka yang besar. Bayangannya bila semua instansi itu berhasil didirikan Komisariat IPNU IPPNU alahkan sempurnanya pengkaderan jenjang bawah NU yag ada di kabupaten malang khususnya.

Dokumentasi Bersama

Untuk itu, PC IPNU IPPNU mencoba mengawali satu demi satu, step demi step untuk merealisasikannya. Perguruan Tinggi menjadi sasaran pertama karena memiliki beberapa pertimbangan, pertama tingkat efektifikas proses pembentukan relative mudah karena komposisi kader adalah pemuda matang/ dewasa, tidak seperti SMP atau SMA yang masih remaja. Kedua, jumlah secara kuantitas paling sedikit diantara lembaga jenjang Pendidikan yang lain. Oleh karena itu PC IPNU IPPNU melangkahkan kaki pertama untuk pendirian Komisariat perguruan tinggi tepatnya di STIE Ar-Rifa’ie, Gondanglegi Kabupaten Malang.

Setelah melakukan sowan Pembina dan jajaran PCNU kami melakukan musyawarah terhadap pengasuh dan pimpinan kami mendapatkan lampu hijau, akhirnya kami action untuk turun kelapangan, hal yang pertama adalah tentunya menganalisis peta organisasi yang ada di STIE Ar-Rifa’ie. Presiden Mahasiswa Rizky mengatakan bahwa kampus ini tergolong masih baru, total dari keseluruhan mahasiswanya sekitar 500 orang, sehingga minat mahasiswa dapat diangka 20% mahasiswa yang minat untuk berorganisasi. Sementara itu, mahasih ada satu organisasi ekstra kampus yang masih ada yaitu Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan itupun masih baru, telah selesai MAPABA pada bulan Ramadhan kemarin. Tentunya informasi tersebut membawa kelebihan dan kekurangan, misalnya minat organisasi ini menjadi PR serius juga, namun dengan adanya PMII kita sesama embrio yang berasal dari NU bisa melakukan kerjasama dan berbagi peran.

Setelah kami mendapatkan gambaran dan menganalisis SWOT terkait potensi, kami akhirnya tetap maju dan aka nada tindak lanjut, yaitu hasil dari analisis yang telah dilakukan akan didiskusikan terhadap jajaran pengurus pimpinan cabang, tentunya untuk membahas mengenai open recruitmen dan kaderisasi formal atau masa kesetiaan angota (MAKESTA). Kami juga telahmeminta bantuan dari Badan Eksekutif Mahasiswa untuk juga bisa melakukan pra-sosialisasi bersama dengan sahabat-sahabat PMII. Kami juga telah sepakat terkait pembagian peran dan arah gerak dari masing-masing organisasi yang uung tombaknya adalah untuk pembangunan SDM Mahasiswa yang ada dikampus tersebut dan tidak lain adalah untuk memajukan dan salah satu upaya untuk membangun kampus agar lebih maju lagi.

Suasana Ponpes dan Kampus STIE Ar-Rifa'ie

Demikian adalah proses dan berita acara dari kegiatan dan strategi pendirian PKPT IPNU IPPNU yang ada di Kampus Ar-Rifa’ie- Gondanglegi-Kabupaten Malang, mulai dari Musyawarah, Audiensi, Analisis hingga penyusunan strategi. Kami mengucapkan terimakasih kepada Jajaran Rektoran dan pengasuh yang telah memperbolehkan, Dosen yang telah memberikan izin, Pengurus BEM Ar-Rifa’ie terkhusus ketua yang telah memberikan ruang waktu serta Jajaran Pengurus Komisariat PMII Kampus STIE Ar-Rifa’ie. Semoga apa yang telah diberikan, dikorbankan dan yang telah dilakukan senantiasa dicatat oleh Allah SWT Sebagai amal ibadah yang baik.


Amiin….

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...