Rabu, 22 Mei 2024

Sering Diremehkan Hanya Pedagang Bakso, Owner Bakso Kotak Turen Kini Raup 135 Juta Perbulan

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Sudah tak asing lagi kuliner bakso di Malang selatan khususnya Turen, namun hanya Bakso Kotak yang rasanya cocok dilidah. Mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa serasa dimanjakan ketika menyantab bakso kotak ini. Salahsatunya warga Dampit Irfan Ibnu Shina yang rela makan malam disini meskipun jauh. 

"Bakso ini sudah menjadi langganan saya beberapa tahun lalu karena rasanya yang enak dan harganya murah dikantong" ujar Irfan.

Sukses menjadi wirausaha dengan ratusan juta perbulan ditempuh Alfan Ardian dengan cara yang mudah dan instan. Ide membuat Bakso kotak sendiri berawal dengan sang istri yang kala itu sedang berkuliah di Universitas Negeri Malang, saat itu sang istri sambil kuliah memulai usahanya membuat bakso kotak ternyata laku keras. 

Alfan mengatakan bahwa kesuksesannya saat ini tidaklah mudah, dulu sempat diremehkan oleh orang lantaran sarjana yang hanya penjual bakso keliling kecil. Namun darinya tidak membuat alfan putus semangat dia melanjutkan usaha ayahnya ini kurang lebih lima tahun untuk bisa sukses seperti sekarang. 

"Dulu sempat diejek, istri sarjana kok hanya pedagang bakso gerobak. Namun dari situ tidak saya masukkan hati, saya tetap mengingat pesan ayah saya yang fokus dan menjaga sholat lima waktu" tandas Alfan. 

Pria Usia 31 yang memiliki 2 anak ini, memiliki 7 cabang usaha bakso dengan 15 karyawan yang diberinama 'Bakso Kotak' mengungkapkan sisi lain dia bisa sukses, diantaranya jaga sholat lima waktu, selalu hidup bahagia apapun keadaanya artinya pandai bersyukur. 

"Saya selalu mengingat pesan ayah saya, jaga sholat lima waktu, itu saja" tegas pria yang akrab dipanggil Kotib ini. 

Dia juga melanjutkan bahwa kunci sukses adalah 'grapyak' atau artinya ramah dan mudah bersosialisasi dengan orang. Semakin banyak teman semakin baik, Pria lulusan otomotif STM Turen ini kini sukses jadi wirausaha muda didampingi istri alumunus Universitas Negeri Malang (UM) dengan predikat Cumlaude IPK 3,75. 

Tak heran bila dia memiliki banyak teman, saat masa muda dulu dia sudah melalang buana menjadi senirupawan diantaranya pernah bekerja melukis di Bali, di Malang Tempo Doeloe (MTD), dan juga bergabung komunitas vespa. 

Candi di tengah Pemakaman Karangbesuki, Sambil Ziarah Sambil Menelisik Sejarah Gasek

 

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Kelurahan Karangbesuki menyimpan beragam sejarah diantaranya adalah Candi Karanngbesuki selain candi Badut yang masih satu kelurahan dan Prasasti Dinoyo. Lantaran berada di dusun Gasek Kelurahan Karangbesuki Kecamatan Sukun Kota Malang, maka banyak orang menyebutnya candi gasek. 

Diketahui Situs Candi Karangbesuki masuk sebagai benda cagar budaya yang tertuang dalam UU No. 5 Th 1992 pasal 1 Ayat 2 Tentang Benda Cagar Budaya. Candi Karangbesuki sekarang tinggal sebuah struktur pondasi dari batu andesit. Dahulu waktu ditemukan kaki candinya masih ada. Candi Ini merupakan candi agama Hindu disekitarnya ditemukan Yoni dan Arca Ganesya, sedangkan arca Agastya ditemukan tidak jauh dari lokasi candi tersebut, serta fragmen batu-batu Candi bagian atas. 

Dilihat dari hiasan serta gaya arca-arcanya, candi Karangbesuki diduga sejaman dengan candi Badut yang lokasinya hanya berjarak kuranglebih 750 meter arah selatan candi Karangbesuki. Dengan demikian situs candi Karangbesuki diduga merupakan produk jaman kerajaan Kanjuruhan abad 8 Masehi. Prasasti Dinoyo batit ke 4 menyebutkan dibangunnya sebuah tempat suci untuk memuliakan resi Agastya yang berguna sebagai tempat untuk menghilangkan penyakit dan malapetaka. Dengan demikian tempat tersebut tentunya tempat untuk keselamatan. Sedangkan kata "Karang Besuki" artinya adalah "Daerah/ tempat keselamatan" 

Candi ini ditafsirkan berusia ratusan tahun, banyak sumber mengatakan bahwa candi ini seumuran dengan candi Badut pada abad ke-8. Candi ini disebut sebagai tempat pemujaan dan sesuai namanya Karang yang berarti tempat dan Besuki yang berarti keselamatan. 

Selain itu, situs dilindungi ini berada ditengah perkotaan dan dikelilingi pemakaman umum warga karangbesuki. Meskipun tidak lagi utuh bentuk bangunan candi tersebut namun masih bisa melihat beberapa fosil. Tanpa biaya, pengunjung bisa melihat peninggalan ini secara gratis. Akses masuknya pun mudah yaitu roda 4 serta terdapat parkir yang luas. 

Banyak pengunjung yang datang sambil berziarah ke makam yang ada disekitar candi. Disisi lain pengunjung juga melihat pemandangan yang indah berupa perbukitan yang berada ditengah kota. Salahsatunya adalah peziarah bernama Nur Hamid Abdissalam. 

"Sambil ziarah disini, saya mendapatkan pengetahuan mengenai candi Badut. Selain itu, udaranya disini enak dan terdapat pemandangan disebelah utara yang indah". Ujar Hamid.

Untuk menjaga kelestarian lingkungan situs bersejarah ini Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Provinsi Jawa Timur memasang rambu-rambu larangan, diantaranya  dilarang merusak/ merubah fungsi dan bentuk cagar budaya. Dilarang mencuri atau memperjualbelikan cagar budaya. Dilarang memindahkan, membawa, memisahkan, memugar cagar budaya, tanpa seizin instansi terkait. Dilarang mencoret-coret cagar budaya di lokasi situs. Dilarang mengotori/ membuat onar di situs cagar budaya. 

Barangsiapa yang melanggar larangan tersebut akan dikenakan sanksi sesuai pasal 101 s/d 112 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya Dengan Pidana Penjara Sekurang-kurangnya 1 Tahun dan Setinggi-tingginya 15 Tahun atau Denda Sekurang-kurangnya 500.000.000,- (LIMA RATUS JUTA RUPIAH) dan Setinggi-tingginya 2.500.000.000,- (DUA MILIYAR LIMA RATUS JUTA RUPIAH).

Pelatihan Dasar Kebencanaan di SMP YBPK Surabaya: Membentuk Sekolah Tangguh Bencana

 


SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM : Komunitas Surabaya Emergency Response (SER) diminta oleh pengurus Yayasan Badan Pendidikan Kristen (YBPK) di bawah Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) untuk mengadakan pelatihan dasar penanggulangan bencana bagi warga sekolah SMP YBPK Cabang Surabaya pada Sabtu (18/05/2024).

Pelatihan yang digelar di lapangan sekolah tersebut bertujuan untuk membangun kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayah Surabaya, khususnya bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.

"Kebakaran dan banjir akibat meluapnya saluran air adalah bencana yang sering terjadi di Surabaya," ujar Pri Djoko Utomo, Direktur SER Surabaya sekaligus pengurus Forum PRB Jawa Timur bidang advokasi, yang akrab disapa Ki Rebo. Ia menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pelaksanaan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) secara mandiri, mengingat Dinas Pendidikan belum memprogramkan SPAB sesuai amanat Permendikbud nomor 33 tahun 2019.

Pelatihan dasar ini difokuskan pada tiga aspek utama: pertolongan pertama gawat darurat, pemadaman kebakaran sederhana, dan evakuasi mandiri untuk penyelamatan korban.

"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi bekal kepada anggota pramuka SMP YBPK agar mereka dapat melakukan pertolongan secara mandiri kepada warga sekolah," jelasnya.

Ki Rebo juga menekankan pentingnya tindak lanjut untuk memperdalam dan meningkatkan kapasitas warga YBPK sebagai sekolah tangguh bencana, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi daerah sekitar.

"Ke depan, SMP YBPK akan siap membentuk tim siaga bencana sekolah jika ada perintah dari Dinas Pendidikan," tambah pria yang merupakan pensiunan pendidik di sebuah sekolah ternama di Surabaya tersebut.

Sementara itu, Wilson, salah satu peserta pelatihan, menyatakan kegembiraannya atas pelatihan ini. "Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam pengurangan risiko bencana dan penanggulangan saat tanggap darurat. Saya berharap sekolah dan yayasan mengadakan kegiatan ini kembali, karena belum semua peserta berkesempatan praktek karena keterbatasan waktu," ungkapnya. Ia juga menekankan pentingnya kegiatan ini untuk membentuk sekolah yang tangguh menghadapi bencana dengan kreativitas dan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kearifan lokal.

Antusiasme para peserta dalam mengikuti pelatihan dasar kebencanaan ini menunjukkan besarnya minat dan kepedulian mereka terhadap kesiapsiagaan bencana, menjadikan kegiatan ini sebagai langkah awal yang penting dalam menciptakan sekolah yang lebih siap menghadapi berbagai ancaman bencana.


Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan: Pemberdayaan Masyarakat Petani Muda Melalui Pertanian Organik

 

Praktek perawatan tanaman pertanian organik

KOTA BATU | JATIMSATUNEWS.COM : Sektor Pertanian organik telah menjadi sorotan dalam upaya menjaga keseimbangan lingkungan dan kesehatan manusia. Namun, lebih dari sekadar tren, pertanian organik juga menjadi instrumen penting dalam pemberdayaan masyarakat petani muda. Melalui pendekatan ini, mereka tidak hanya berkontribusi pada produksi pangan yang lebih sehat, tetapi juga mengalami peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

Melihat kondisi tersebut maka seorang mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang yakni, Ajie Kharisna menginisiasi program “Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Pertanian Organik”. Kegiatan ini berlangsung pada 18-19 Mei 2024 di Desa Torongrejo, Kec. Junrejo, Kota Batu. Dalam pelaksanaannya Ajie bekerjasama dengan Ardifian seorang mahasiswa Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang yang sekaligus menjadi ketua kelompok petani muda setempat.

Program ini melibatkan serangkaian kegiatan, mulai edukasi pertanian organik hingga pelatihan praktis dalam teknik pertanian organik, dan pemasaran hasil pertanian. Kami bekerja sama dengan ahli pertanian organik lokal dan pembicara untuk menyediakan pelatihan yang berkualitas dan mendukung.

Adapun peserta dalam kegiatan ink adalah para petani muda di wilayah Desa Torongrejo yang tertarik untuk belajar praktik pertanian organik. Kami juga memprioritaskan petani muda yang memiliki keterbatasan akses terhadap sumber daya dan pelatihan.

“Pelatihan pertanian organik menjadi wadah bagi petani muda untuk belajar alternatif baru pada bidang pertanian. Mengingat semakin sempitnya lahan pertanian konvensional dan semakin mahalnya harga pupuk kimia” ujar Ajie.

Pelatihan pertanian organik memberi peluang bagi para petani muda untuk belajar menjalankan usaha tanpa mengorbankan lingkungan. Dengan mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia, mereka tidak hanya melindungi tanah dan sumber daya alam lainnya, tetapi juga menciptakan produk pangan yang lebih aman dan berkualitas.

Selain itu program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial para petani muda. Banyak program pemberdayaan masyarakat yang fokus pada pelatihan dan pendampingan bagi petani muda dalam praktik pertanian organik. Hal ini tidak hanya memberikan mereka pengetahuan dan keterampilan baru, tetapi juga meningkatkan akses mereka ke pasar yang lebih luas.

Ardifian juga menuturkan, dibutuhkan kerjasama multipihak guna mencapai tujuan penerapan pertanian organik.

“Dalam mencapai tujuan penerapan pertanian organik secara luas dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak” ucap ketua kelompok tani setempat ini.

Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, dan sektor swasta, kami yakin bahwa program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat petani muda dan lingkungan sekitar. Dengan bersama-sama, kita dapat membawa perubahan positif yang berkelanjutan bagi masa depan pertanian dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan pemberdayaan masyarakat petani muda melalui pertanian organik, kita tidak hanya membangun masa depan yang lebih berkelanjutan untuk planet kita, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik untuk generasi mendatang. Melalui kerja keras dan kolaborasi, pertanian organik dapat menjadi pilar utama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penyampaian edukasi pertanian organik

Penulis: Ajie Kharisna

Direktur Kesiapsiagaan BNPB : Semua Harus Terlibat Respon Bencana Sumatera Barat, Termasuk FPRB dan BPBD Bersinergi

 

SUMBAR | JATIMSATUNEWS.COM : Bencana banjir bandang lahar dingin melanda Sumbar dan terjadi di tiga kabupaten/kota (Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang). Penanganan bencana akibat banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor di Sumatra Barat terus dilakukan oleh berbagai pihak pejuang kemanusiaan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar koordinasi terkait peran pentahelix melalui desk relawan agar dapat berjalan maksimal dengan tajuk “Koordinasi dan Petakan Aksi Sebagai Wujud Kerja Pentahelix”, melalui platform zoom meting pada Senin, (20/5/24) sore. 

Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pangarso Suryotomo memberikan arahan, pesan dan harapan pada rapat kali ini. Papang menyampaikan pentingnya mengisi Desk Relawan sebagai ajang koordinasi. Semua organisasi berhak mengisi ini bahkan yang belum memiliki nama sekalipun atau hanya berjumlah 10 orang. Tak hanya relawan, instansi seperti BPBD, Dinas  terkait dan unsur non relawan lainnya berhak mengisi.

"Semua harus mengisi, pak organisasi saya masih belum ada namanya, organisasi saya hanya 10 orang. Sekua wajib mengisi" Tegas Papang

Ia melanjutkan

"Desk relawan ini berfungsi sebagai koordinasi dan monitoring, Desk tidak berhenti saat tanggap darurat, namun juga rehaprekon" ujarnya.

Sejalan dengan itu, ia juga memberikan pengalaman yang tak ingin terjadi lagi dimana saat terjadi erupsi gunung semeru banyak isu atau anggapan adanya relawan liar bahkan diusir. 

"Saya mendengarkan Isu dari relawan, banyak relawan liar, setelah ini tidak ada isu relawan liar dan diusir" tegasnya. 

"Luar biasa banyak dari luar kota, provinsi bahkan kota. Kami berharap Forum PRB dan BPBD Provinsi bahu-membahu dalam merespon bencana ini. Terimakasih atas dedikasinya menjadi relawan sejati" lanjutnya. 

Sementara ini Kabir Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Sumbar Benni Yansukral melaporkan update terbaru inforgrafis bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor Sumatera Barat. Diantaranya SK Tanggap Darurat berlaku mulai tanggal 13 hingga 26 Mei 2024. Sementara ini terdapat 67 orang meninggal dunia, 59 diantaranya sudah teridentifikasi, 2 belum teridentifikasi. 

"Hingga saat ini terdapat 850 relawan terlibat yang sudah mengisi desk relawan dan masih banyak relawan yang belum mengisi desk relawan" papar Benni

Hidayat Irwan, ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Sumbar mengatakan kondisi dilapangan, diantaranya temuan serta kendala antaralain masih minimnya pemetaan dan data informasi yang akan disuguhkan kepada para donatur. 

"Kita saat ini masih proses pendataan baik kerusakan maupun organisasi yang terlibat, masih banyak yang belum terdata. Yang paling mendesak adalah Data pemetaan daerah terdampak sekaligus kebutuhan sehingga donatur bisa memberikan. Terimakasih atas pengabdiannya semoga dicatat tuhan yang maha esa" ujarnya. 

PEMBUKAAN MAJELIS AR-RIDWAN DI MASJID SABILILLAH KOTA MALANG

 


ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM : Rutinan Jalsatul Itsnain yang istiqomah digelar setiap malam selasa oleh Majelis Ta'lim Wal Maulid Ar-Ridwan Malang kembali menyelenggarakan Iftitah/ pembukaan di Masjid Sabilillah di Jalan Ahmad Yani No.15 Blimbing Kota Malang pada Senin (20/5/24). 

Dihadiri oleh khodimul Majelis Ar-Ridwan Al-Habib Jamal bin Toha Baagil dan Habib Abdul Qodir bin Ahmad Mauladdawilah serta tokoh agama rutinan ini dimulai setelah shaolat isya' berjamaah. 

Habib jamal dalam sambutannya bersyukur atas terlaksananya pembukan majelis setelah mulai pertengahan bulan sya'ban libur hingga sekarang, bulan dzulqo'dah bisa dimulai kembali. 

"Semoga kita diberikan taufiq dan hidayah untuk istiqomah hadir majelis. Alhamdulillah bisa terlaksana kembali setelah mulai pertengahan bulan sya'ban libur hingga sekarang ini (dzulqo'dah) bisa dimulai kembali" ujar Habib Jamal.

Sementara itu, sebagai mauidhah hasanah Ustadz Khoiruddin menyampaikan materi mengenai fadhillah sholawat lebih khusus singkatnya hanya membaca 'sholallahu ala muhammad' yang mengisahkan hajat seorang pria yang ingin segera memilki jodoh yang cantik.

Pada sesi ta'lim Habib Jamal menerangkan mengenai pentingya adab dalam menuntut ilmu. Kita tidak bisa mendapatkan ilmu yang manafaat kalau kita tidak : 

1. Mengagungkan ilmu 

2. Mengagungkan orang yang berilmu/ gurumu/ ulama'

3. Manfaat ilmu dengan adab, adab didahulukan daripada ilmu

4. Imam syafi'ie mengatakan jadikan ilmumu seperti garam dan adabnya seperti tepung (porsinya lebih banyak tepung/adab)

5. Ulama mengatakan lebih mendahulukan adab daripada perintah contohnya adalah saat perjanjian hudaibiyah yang ingin menghapuskan nama Muhammad, saat itu sayyidina Ali diperintah Rosulullah untuk menghapus kata 'Rosulullah Muhammad' namun sayyidina Ali menolak akhirnya oleh Rosulullah dihapusnya sendiri. Dalil atau cerita kedua adalah saat Abu Bakar diperintah menjadi imam sholat, namun ditengah sholat Rosulullah sembuh dan datang jamaah di jamaahnya Abu Bakar, Rosulullah melarang untuk mundur namun Abu Bakar mundur. Itulah dalil juga dalam melafaldzkan sayyidinna Muhammad. 

6. Adan lebih mulia daripada melaksanakan perintah/ taat. 

Habib jamal menceritakan mengenai pengalamannya ke pondok salaf seperti Lirboyo yang ketika gurunya lewat para santri berhenti beraktifitas, menundukkan kepala bahkan mencopot alas kakinya sebagai bentuk adab. 


Kembangkan Model Pembelajaran Matematika ‘MASTER ULIL ALBAB’, Tim PKM-RSH Unisma Lolos Pendanaan Kemendikbudristek Tahun 2024

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika Unisma Malang dinyatakan lolos dan meraih pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun pendanaan 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemeneterian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dirjen Belmawa Kemendikbudristek).

Dengan adanya usaha dan kerja keras yang dilakukan, di bawah bimbingan Abdul Halim Fathani, S.Si., M.Pd., dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas Islam Malang, tim yang beranggotakan tiga mahasiswa ini (Salma Aniqotizzahro, Faizzatul Maulidiyah, dan Sa’diyatul Abadiyah) ini mengusulkan Program Kreativitas Mahasiswa untuk skema Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH).

Pada tahun ini, untuk kedua kalinya, tim PKM-RSH yang terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika ini lolos pendanaan PKM skema Riset Sosial Humaniora setelah pada tahun sebelumnya juga lolos pendanaan dengan mengusung topik pengembangan model pembelajarana Matematika Santri. 

Tim PKM-RSH berupaya meneliti pengembangan model pembelajaran matematika MASTER Ulil Albab. Penelitian ini merupakan pengembangan model pembelajaran MASTER yang diintegrasikan dengan konsep ulil albab yang berbasis pada tiga dimensi, yaitu dimensi spiritual, teoritis, dan aplikatif.

Model pembelajaran MASTER adalah model pembelajaran yang diperkenalkan oleh Georgi Lezanov dengan prinsip suggestopedia, yang mana merupakan suatu prinsip dimana lingkungan dan suasana belajar menjadi faktor penting keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran. Model ini menggunakan 6 langkah accelerated learning, yaitu: motivating, acquiring, searching, triggering, exhibiting, dan reflecting.

Konsep Ulil Albab merupakan suatu konsep yang menunjukkan pentingnya keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan ilmu pengetahuan, serta manusia dengan manusia yang lain. Dengan adanya integrasi antara model pembelajaran MASTER dan konsep Ulil Albab berbasis 3D, tim PKM-RSH berharap akan terbentuknya profil matematikawan ulil albab pada diri peserta didik.

“Model pembelajaran ‘MASTER Ulil Albab’ ini akan sangat cocok diterapkan pada santri yang juga menempuh pendidikan formal. Harapannya, model pembelajaran ini dapat mengatasi permasalahan dalam pembelajaran matematika dan juga dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak lepas dari pemilik segala ilmu pengetahuan, yaitu Realitas Mutlak, Allah swt.” Tutur Salma.

Subjek uji coba dari penerapan model pembelajaran ini adalah peserta didik Mts Al-Ma’arif Singosari, yang mana sebagian besar peserta didiknya merupakan seorang santri. Tim PKM-RSH sepakat bahwa penelitian yang akan dilakukan nanti memiliki manfaat besar, baik untuk subjek penelitian maupun untuk kemajuan ilmu pengetahuan melalui pengembangan model pembelajaran matematika MASTER yang interaktif berbasis student centered learning dengan penyisipan nilai-nilai keagaman berupa konsep ulil albab.

Oleh karena itu, tim PKM-RSH berharap model pembelajaran ‘MASTER ULIL ALBAB’ ini dapat memenuhi kebutuhan dan mengatasi permasalahan peserta didik dalam proses pembelajaran matematika. Lebih dari itu, harapannya melalui model pembelajaran ini dapat mengubah stereotype bahwasanya matematika adalah suatu mata pelajaran yang sulit dikuasai.

Abdul Halim Fathani, S,Si., M.Pd., selaku dosen pendamping PKM-RSH sekaligus dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Islam Malang senantiasa memberikan motivasi, dukungan, dan bimbingan terhadap tim PKM. Harapannya, setelah selesainya penelitian ini, tim PKM-RSH dapat melanjutkan proses ke jenjang berikutnya, yaitu mempersiapkan diri untuk berkompetisi dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2024.

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Malang Tanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Dini di SDN Lowokwaru 5

  MALANG | JATIMSATUNEWS.COM :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan Sosialis...